Website edukasi saham, ekonomi makro, rekomendasi, investasi saham, analisis saham dan strategi trading.

Mengenal Indeks MSCI dan Pengaruhnya ke Harga Saham

Di pasar saham sering ramai diperbincangkan tentang perubahan komposisi MSCI Indeks yang dapat berpengaruh terhadap harga saham. Sebelum saya membahas lebih dalam, saya akan membahas pengertian indeks MSCI. 

MSCI adalah indeks yang diterbitkan oleh Morgan Stanley Capital International untuk mengukur kinerja pasar di wilayah tertentu yang ditetapkan sesuai standar perhitungan MSCI. Sekedar infomrasi, MSCI dibentuk pada tahun 1968. Ada lebih dari 160.000 indeks yang diterbitkan oleh MSCI. 

Indeks MSCI dapat memberikan pengaruh yang besar terhadap indeks saham suatu negara. Di Asia dan bursa saham Indonesia, MSCI menerbitkan MSCI The Emerging Market Index dan MSCI Indonesia Index. MSCI The Emerging Market Index mengukur kinerja pasar saham di negara berkembang. 

Kalau MSCI Indonesia Index berisi saham-saham di Indonesia yang bertujuan mengukur kinerja pasar saham Indonesia. Nah, MSCI Indonesia Index inilah yang sering kali memberikan pengaruh secara langsung terhadap IHSG, maupun terhadap saham2 tertentu yang tergabung dalam indeks ini. 

Untuk MSCI Indonesia Morgan Stanley Capital International melakukan rebalancing setiap bulan Mei dan November. Rebalancing berarti aktivitas MSCI merombak portofolio saham2 Indonesia yang menjadi dasar pembentukan perhitungan indeks. MSCI memilih saham-saham Indonesia yang likuid dan diminati investor untuk masuk ke dalam indeks tersebut. 

Pada umumnya, saham2 yang masuk dalam MSCI Indonesia kebanyakan berisi saham2 blue chip. Baca juga: Daftar Saham Blue Chip di Indonesia. Rebalancing indeks dapat menyebabkan aksi buy atau aksi sell yang dilakukan secara gede-gedean. Hal ini dilakukan oleh investor besar, manajer investasi maupun investor asing. 

Pada pertengahan bulan Mei 2017, saham BBCA tiba2 jatuh dari harga 18.000 sampai je harga 16.900 hanya dalam 2 hari. Banyak pendapat yang mengatakan karena efek luar negeri, karena efek Donald Trump dan buanyaak alasan2 lainnya yang dijadikan alasan penyebab penurunan saham BBCA. 


Padahal penurunan saham BBCA dikarenakan adanya rebalancing oleh MSCI Indonesia, di mana porsi saham BCA pada indeks tersebut mengalami penurunan bobot (karena rebalancing), sehingga banyak pemain saham besar yang melakukan aksi jual. 

MSCI juga menerbitkan MSCI Small Cap Indonesia yang berisi saham-saham Indonesia yang memiliki nilai kapitalisasi pasar yang kecil. MSCI juga melakukan rebalancing pada MSCI Small Cap Indonesia. 

Ketika ada anggota baru yang masuk dalam MSCI Small Cap Indonesia, maka harga saham tersebut biasanya akan langsung mengalami kenaikan drastis. Sebagai contoh, MSCI pernah memasukkan saham Garuda (GIAA) ke dalam MSCI Small Cap Indonesia. GIAA saat ini langsung melonjak hingga 10%. Sebaliknya, jika saham Indonesia yang dikeluarkan dari fatar MSCI Small Cap Indonesia, harga saham tersebut biasanya akan langsung anjlok. 

So, adanya rebalancing MSCI harus menjadi perhatian anda. Jika pada bulan di mana MSCI melakukan rebalancing (Mei dan November) pada saham2 Indonesia, anda harus mencermati pergerakan saham2, terutama saham2 LQ45 (terutama yang blue chip) yang mayoritas merupakan penghuni MSCI Indonesia. 

Okeee itu saja pos saya mengenai MSCI. Semoga bisa menjawab pertanyaan anda tentang indeks MSCI....

0 komentar:

Post a Comment

Silahkan bertanya apapun tentang saham, saya sangat welcome terhadap komentar rekan-rekan.