Website edukasi saham, ekonomi makro, rekomendasi, investasi saham, analisis saham dan strategi trading.

Arti Ilustrasi Bullish dan Bearish di Pasar Saham - Part I

Istilah "bullish dan "bearish" di pasar saham pasti seringkali anda dengar. Apa itu bullish dan bearish? Secara sederhana, istilah bullish dan bearish mengacu tren. Jika anda belum tahu apa itu tren, baca pos: Saham Uptrend, Downtrend, dan Sideways Part ISaham Uptrend, Downtrend, dan Sideways Part II. Tren disini bisa diartikan sebagai tren jangka pendek maupun tren jangka panjang

BULLISH

Bullish merupakan suatu masa di mana harga saham sedang mengalami kenaikan (bisa kenaikan tren jangka pendek, maupun jangka panjang). Mengapa tren naik disebut bullish? Bullish berasal dari kata "bull" yang artinya "banteng". 

Coba anda bayangkan, banteng menyerang lawan menggunakan tanduknya. Ketika banteng sedang menanduk, maka posisi banteng akan menghadap keatas. Itulah mengapa bullish disebut sebagai tren naik. 

Oke, kini anda sudah tahu apa itu bullish. Lalu, bagaimana cara membaca harga saham sedang bullish atau bearish? Perhatikan gambar tren dibawah ini.  


Saham sedang bullish dapat dilihat dari pergerakan grafik dalam jangka waktu tertentu. Semakin panjang jangka waktu, semakin baik untuk membaca tren bullish dan bearish. Tetapi, pada umumnya saya menyarankan anda untuk menggunakan chart weekly, 6 bulan, atau satu tahun. 

Chart dengan time frame tersebut lebih enak untuk membaca tren sedang bullish atau bearish. Nah, pada chart UNVR 6 bulan diatas tampak bahwa UNVR sedang berada dalam tren naik. Walaupun, UNVR sempat mengalami tren turun sesaat (perhatikan lingkaran), tetapi secara tren 6 bulan, UNVR tetap berada dalam tren naik. 

Suatu tren harga saham bisa dikatakan bullish, salah satunya anda bisa melihat menggunakan indikator moving average (MA). Baca juga: Cara Menggunakan Indikator Moving Average - Part I. Cara Menggunakan Indikator Moving Average - Part IICara Menggunakan Indikator Moving Average - Part III. 

Gimana caranya?

Anda bisa menggunakan garis MA, tetapi dengan tren yang agak panjang, paling tidak gunakan MA50. Mengapa? Karena semakin panjang garis MA, maka semakin akurat untuk memprediksi tren harga suatu saham. 

Pada grafik UNVR diatas, saya menggunakan MA100 (perhatikan garis biru). Suat tren dikatakan sedang bullish apabila garis MA100 berada dibawah harga saham (candlestick). Hal ini menandakan bahwa 

Oke, ada satu cara lagi untuk menentukan tren bullisg suatu saham. Perhatikan chart BMTR dibawah ini. 


Kalau dilihat dari grafik 6 bulan, BMTR memang jelas terlihat berada di tren bearish (tren turun). Tetapi, kalau anda lihat pergerakan BMTR dalam 5 hari terakhir, BMTR naik kencang (perhatikan tanda persegi), sehingga tampak membentuk bullish.

Dalam hal ini, anda boleh mengatakan BMTR sedang bullish tetapi bullish tersebut hanya berlaku untuk beberapa hari, bukan 6 bulan. Kelemahannya memang kalau anda menentukan tren bullish dengan jangka waktu yang pendek, bisa jadi kenaikan tersebut hanyalah "jebakan batman". Tetapi, kelebihannya chart bullish lebih menggambarkan kondisi sebenarnya, karena mencerminkan pergerakan harga terakhir. 

Lalu, bagaimana cara menentukan tren saham dikatakan bearish? Silahkan baca Part II: Arti Ilustrasi Bullish dan Bearish di Pasar Saham - Part II

0 komentar:

Post a Comment

Silahkan bertanya apapun tentang saham, saya sangat welcome terhadap komentar rekan-rekan.