Website edukasi saham, ekonomi makro, rekomendasi, investasi saham, analisis saham dan strategi trading.

Cara Memilih Indikator Analisis Teknikal Terbaik Part II

Baca juga pos sebelumnya: Cara Memilih Indikator Analisis Teknikal Terbaik Part I.

Setelah Anda mendapatkan pencerahan tentang cara memilih indikator teknikal terbaik, kini Anda perlu mengetahui beberapa hal yang tidak boleh dilakukan ketika memilih sistem teknikal. Ada tiga hal yang tidak boleh Anda lakukan. 

Pertama, menggunakan terlalu banyak indikator. Misalnya: Anda sudah menggunakan indikator leading stochastic, Anda tambah lagi pakai RSI, terus tambah lagi pakai RVI, tambah lagi pakai Williams%. Sudah pakai MA, tambah lagi pakai bollinger bands, tambah lagi pakai MACD. 

Terlalu banyak indikator menyebabkan Anda menjadi seorang trader latah. Misalnya Anda pakai banyak sekali indikator. Stochastic bilang sudah saatnya buy, RSI bilang masih turun lagi, RVI bilang sell, Williams% bilang buy. Hayooo, Anda mau buy atau sell?

Saya rasa Anda paham maksud saya. Penggunaan indikator terlalu banyak tidak akan membantu Anda lebih banyak, justru menyulitkan Anda sendiri. Hilangkan pemikiran yang salah dari para trader: Semakin banyak indikator, pasti akan semakin banyak membantu. Kalau Anda sudah menggunakan satu indikator leading, saran saya Anda boleh gunakan maksimal satu indikator leading lainnya. Jadi, Anda maksimal hanya boleh pakai 2 indikator leading. 

Kedua, suka ganti2 indikator. Hari ini pakai MA, besok ganti pakai band. Hari ini pakai stochastic, besok ganti pakai momentum, lalu ganti lagi pakai RMI. Hari ini pakai MA 10, besok ganti lagi MA 20, ganti lagi MA 50 dan seterusnya. Ganti2 indikator hanya akan "menyiksa" diri Anda sendiri, dan membuat Anda jadi bingung harus memakai indikator yang mana. Kalau Anda menggunakan beberapa indikator, ujilah indikator tersebut berkali-kali. Kalau Anda merasa tidak cocok, Anda baru boleh coba indikator yang lain. Dan satu lagi, jangan pernah menggunakan indikator yang kurang Anda pahami. 

Ketiga, tidak menetapkan jangka waktu trading. Misalkan, Anda bilang mau menjadi swing trading untuk jangka waktu kurang dari satu minggu, so Anda pasang MA 10. Tiba2 Anda berubah ingin investasi, Anda ganti pasang MA 200. Lalu, Anda ingin trading beberapa bulan, Anda ganti lagi pasang MA 50. Tidak menetapkan jangka waktu trading adalah kesalahan besar yang bisa menyebabkan pemilihan indikator Anda bisa menjadi kacau. 

Tiga hal inilah yang kerap kali menjadi penghalang bagi trader untuk mencetak profit. 

0 komentar:

Post a Comment

Silahkan bertanya apapun tentang saham, saya sangat welcome terhadap komentar rekan-rekan.