Website edukasi saham, ekonomi makro, rekomendasi, investasi saham, analisis saham dan strategi trading.

Analisis Teknikal: Moving Average 200

Moving Average (MA) adalah salah satu indikator yang sering digunakan trader saham. Fungsi garis MA adalah sebagai alat bantu untuk menentukan support resisten, membantu menganalisa tren dan potensi arah perubahan tren. 


Moving Average sendiri merupakan rata-rata pergerakan periode harga saham dalam kurun waktu tertentu. Sebagai contoh, MA10 berarti menampilkan garis perdagangan harga saham selama 10 hari terakhir. 

MA20 berarti menampilkan garis perdagangan harga saham selama 20 hari terakhir.  Semakin panjang garis MA, maka garis MA yang tampil di grafik akan terlihat semakin smooth.

Sebaliknya, semakin pendek garis MA, maka garis yang tampil di grafik semakin berfluktuatif. Jadi dalam trading saham, idealnya garis MA dengan jangka waktu pendek lebih sering digunakan untuk trading jangka pendek. 

Misalnya garis MA5 biasanya sering digunakan oleh trader harian atau buat trading dibawah 1 minggu. Garis MA50 biasanya dipakai oleh swing trader. Baca juga: Indikator Moving Average.

Dalam praktikknya, ada banyak sekali time frame garis MA. Ada MA5, MA10, MA15, MA20 sampai seterusnya. Salah satu garis MA yang akan kita bahas di postingan ini adalah Moving Average 200 (MA200).  

MOVING AVERAGE 200 

MA200 sebenarnya bisa dikatakan sebagai rata-rata perdagangan harga saham selama 200 hari alias satu tahun. Di bursa saham, 200 hari  itu kurang lebih satu tahun perdagangan bursa penuh (setelah dikurangi seluruh hari libur). 

Karena jangka waktunya relatif panjang, maka MA200 seringkali disebut sebagai MA jangka panjang. MA200 biasanya digunakan untuk para swing trader yang ingin hold saham selama 2 minggu keatas, atau untuk trader jangka menengah.

Dengan jangka waktu panjang, otomatis tampilan MA200 di grafik itu akan terlihat lebih smooth. Perhatikan tampilan MA200 berikut: 

Moving Average 200

Perhatikan garis pink (tanda panah merah). Itulah contoh tampilan MA200. Yap, garisnya lebih smooth tidak banyak fluktuatif dan relatif lebih jauh dari candlestick. 

Bandingkan dengan garis warna merah (MA20) dan warna biru (MA60). Pergerakan garisnya lebih dekat dengan candlestick dan lebih fluktuatif. 

"Oke Pak Heze, lalu kenapa trader perlu MA200? Garis MA200 kan jauh dengan candlestick dan nggak terlalu fluktuatif jadi pasti lambat dalam memberikan sinyal?" Tanya anda. 

MA200 memang lambat dalam memberikan sinyal. Sebenarnya tidak semua trader harus pakai MA200. Untuk short term trader, MA200 mungkin useless karena anda butuh sinyal yang trading lebih cepat, di mana MA200 justru memberikan sinyal lambat. 

Namun bagi swing atau positioning trader, atau trend follower, MA200 ini sangat diperlukan untuk menganalisa hal-hal berikut: 

1. MA200 untuk melihat major tren suatu saham 


MA200 untuk identifikasi major tren alias tren utama dari suatu saham: Apakah tren saham tersebut sedang bergerak dalam kondisi uptrend atau downtrend? 

Sederhananya, apabila harga saham (candlestick) berada diatas garis MA200, berarti tren saham sedang dalam posisi uptrend (naik). Sebaliknya, apabila harga saham (candlestick) berada dibawah garis MA200, maka tren harga saham sedang dalam posisi downtrend (turun). 

Jadi MA200 berguna untuk membantu anda mengidentifikasi tren besar dari suatu saham. Karena ada tipe trader yang cenderung menghindari saham downtrend. Anda bisa mengetahui saham itu lagi uptrend atau downtrend, salah satunya dengan analisa MA200. 

2. MA200 untuk menganalisa potensi pembalikan arah harga saham  

Jika harga saham memantul kembali dari MA200, maka ada peluang harga saham akan kembali bergerak naik. Perhatikan contoh saham ADES diatas. 

Jadi MA200 bisa berfungsi sebagai "alat bantu" untuk menganalisa potensi reversal (pembalikan arah harga), karena ketika harga saham berhasil memantul kembali dari MA200, itu artinya pelaku pasar mempertahankan tren naik yang sedang berlangsung, agar tidak berbalik arah menjadi downtrend.  Perhatikan kembali contoh saham JSMR berikut: 


Ketika harga saham kembali memantul dari MA200, harga saham kemudian kembali bergerak naik / bullish reversal. Dengan MA200, potensi bullish reversal biasanya akan lebih panjang dibandingkan menggunakan MA20 atau MA20, sehingga sinyal dari MA200 bisa digunakan untuk swing trading. 

Itulah kegunaan analisis Moving Average 200 untuk trading, dan untuk mengidentifikasi tren saham. Sebagai trader, ada baiknya MA200 ini selalu dikombinasikan dengan garis MA atau indikator yang lain. 

Karena dalam praktikknya, ketika melakukan analisa teknikal garis MA200 memberikan sinyal trading lebih lambat, dan biasanya banyak dipakai untuk identifikasi major trend. Jadi gunakan sinyal-sinyal short term lain seperti MA25 atau chart pattern untuk menganalisa saham. 

0 komentar:

Post a Comment

Silahkan bertanya apapun tentang saham, saya sangat welcome terhadap komentar rekan-rekan.