Website edukasi saham, ekonomi makro, rekomendasi, investasi saham, analisis saham dan strategi trading.

Solusi Jika Saham Anda Nyangkut Dalam

El Heze

Kalau saham di portofolio anda turun 2-3%, anda mungkin masih tenang. Tetapi, bagaimana kalau saham anda sudah floating loss 10% lebih? Cut loss adalah salah satu cara untuk menekan risiko kerugian. Ketika saham tidak bergerak sesuai harapan, trader disarankan untuk memasang level cut loss untuk proteksi modal.


Tetapi faktanya tidak semudah itu. Banyak trader saham yang rela melakukan cut loss. Apalagi jika floating loss di portofolionya sudah terlalu besar. 

Banyak juga trader anti cut loss di Bursa, di mana trader tidak mau melakukan cut loss walaupun harga saham sudah nyangkut dalam. Cut loss memiliki dilema tersendiri bagi trader. 

Seringkali setelah trader melakukan cut loss, justru harga saham langsung naik. Inilah yang membuat trader enggan untuk melakukan cut loss. 

Namun anti cut loss juga bukan strategi yang bagus untuk trader. Hal ini karena banyak trader yang anti cut loss, ujung-ujungnya sahamnya malah turun terus, dan tidak kembali ke harga awal. 

Jadi, untuk anda yang sekarang sedang mengalami kondisi saham-saham nyangkut dalam, anda sebaiknya melakukan evaluasi kembali: Apakah saham anda masih layak disimpan atau tidak.

Kalau anda termasuk salah satu trader saham yang lagi memiliki saham-saham yang nyangkut dengan floating loss besar, ada beberapa strategi yang bisa anda lakukan:    

1. Perhatikan kembali fundamental saham anda 

Saham yang nyangkut dalam dan tidak bersedia cut loss, itu artinya anda harus menjadi "investor dadakan". Maka dari itu, anda harus bisa kompromi untuk menyimpan saham dengan jangka waktu lebih lama, dengan harapan harga akan kembali minimal BEP. 

Oleh karena itu, penting bagi anda untuk cek analisa fundamental dari saham yang anda punya, karena fundamental perusahaan memberikan pengaruh besar pada minat investor dan pergerakan harga jangka panjangnya. 

Cek saham anda apakah saham anda memiliki fundamental bagus (DER wajar, ROE tinggi diatas 10-15%, valuasi murah), bisnisnya jelas, prospek bagus, laporan keuangan masih mencetak kenaikan laba bersih. 

Kalau fundamental perusahaan masih bagus, anda masih bisa pertimbangkan alias toleransi untuk menyimpan saham yang nyangkut. Dalam banyak kasus, penurunan harga saham bisa terjadi karena kondisi pasar lagi jelek atau koreksi. 

Sehingga kalau pasar kembali naik, maka saham-saham yang fundamentalnya bagus dan secara teknikal memang mulai murah, harganya ada potensi untuk berbalik naik. 

2. Averaging down 

Masih berkaitan dengan poin pertama. Perhatikan pula ANALISA TREN pada saham anda. Kalau saham nyangkut yang anda pegang fundamentalnya bagus, dan tren-nya menunjukkan tanda-tanda bullish reversal atau sudah di bottom, anda bisa pertimbangkan untuk averaging down. 


Averaging down sebaiknya hanya dilakukan apabila saham yang anda beli fundamentalnya bagus, dan harganya secara teknikal sudah di bottom. Anda bisa terapkan averaging down, dengan metode jika harga saham sudah turun pada range 10-20% atau menunggu harga turun sekitar 30% dari harga awal anda. 

Banyak trader yang ceroboh saat averaging down. Trader tidak memperhatikan tren, pola-pola reversal maupun analisa fundamental. Akibatnya, averaging down yang dilakukan justru semakin menambah kerugian di portofolionya. 

3. Cut loss 

Cut loss adalah pilihan yang paling tidak enak, jika saham anda nyangkut. Namun terkadang cut loss HARUS dilakukan, untuk meminimalkan kerugian yang lebih besar. 

Cut loss sebaiknya dilakukan trader apabila saham anda yang nyangkut mengalami perubahan fundamental, atau memang fundamentalnya jelek sejak awal. 

Kalau anda membeli saham dengan fundamental jelek, membeli saham karena ikut-ikutan orang lain, membeli saham-saham gorengan yang nggak jelas, cut loss harus diterapkan secara disiplin. 

Dalam banyak kasus, saham-saham gorengan yang sudah turun banyak, saham2 fundamental jelek yang harganya jatuh, sering tidak kembali ke harga awal. Maka dari itu, jika saham nyangkut yang anda miliki adalah saham dengan kualitas jelek, sangat disarankan untuk cut loss. 

Jangan membuang waktu dengan menyimpan dan menunggu saham-saham yang jelek. Masih banyak opportunity untuk membeli saham-saham bagus lainnya di market.  

4. Tetap hold 

"Tapi Pak Heze, kalau kerugian saya sudah terlalu besar. Saya nggak berani cut loss meskipun sahamnya jelek" Kata anda.

Nah, ini sering terjadi pada trader. Trader tidak mau cut loss, karena floating loss sudah terlalu besar. Kalau pada akhirnya cut loss akan sangat mengganggu psikologis dan aktivitas anda, ya mau nggak mau anda hold saja sahamnya. 

Anggap saja itu adalah biaya belajar anda di bursa saham. Pengalaman-pengalaman ini bisa anda jadikan pembelajaran juga supaya kedepan anda membeli saham dengan pertimbangan lebih baik, dan tidak memilih saham jelek. 

Selain itu, kalau saham anda turun dan nyangkut, tetapi saham yang anda beli adalah saham dengan fundamental bagus, dan harganya sebenarnya juga bagus. Anda boleh HOLD saja sahamnya. 

Anda tidak harus melakukan averaging down seperti yang saya jelaskan di poin 2. Kalau anda merasa bahwa saham nyangkut anda nominalnya sudah banyak, atau anda tidak ada amunisi lagi, anda bisa hold dan tunggu saja saham anda naik. 

Itulah solusi-solusi yang bisa anda lakukan jika saham anda nyangkut dengan floating loss besar. Pada dasarnya, saham turun itu adalah hal yang lumrah. Saham yang anda beli, tidak selalu akan langsung naik. Itu adalah bagian dari fluktuatif di market.  

Tetapi yang lebih penting, anda harus membeli saham dengan analisa, strategi dan manajemen modal yang baik, supaya anda bisa meminimalkan membeli saham-saham yang jelek, baik jelek secara fundamental maupun teknikal. 

Sehingga kalaupun saham yang anda beli turun, anda bisa tetap tenang dan tentunya bisa meminimalkan risiko cut loss.

0 komentar:

Post a Comment

Silahkan bertanya apapun tentang saham, saya sangat welcome terhadap komentar rekan-rekan.