Website edukasi saham, ekonomi makro, rekomendasi, investasi saham, analisis saham dan strategi trading.

Analisis Teknikal Saham

Analisis teknikal merupakan senjata utama yang digunakan para trader yang ingin mencetak profit di market. Pengguna analisa teknikal mayoritas adalah para intraday, swing dan positioning trader. 


Analisa teknikal adalah seni untuk memprediksi pergerakan harga saham di masa mendatang, dengan menggunakan analisis GRAFIK, yaitu dengan menganalisa pattern dan pergerakan historis harga saham. 

Ada banyak ilmu analisis teknikal. Mulai dari analisis tren, support resisten, indikator, chart pattern, candlestick pattern, analisa volume dan lain-lain.

Analisa teknikal juga bisa dikombinasikan dengan analisa market, seperti analisa IHSG, tape reading, broker summary, running trade.  

Banyaknya variasi analisis teknikal seringkali justru membuat para trader saham bingung menentukan formula terbaik dalam menganalisa saham pakai chart. 

Pada akhirnya, banyak trader saham yang tersesat arah saat melakukan analisis teknikal, yang berdampak pada profit yang tidak maksimal di market. 

[Anda bisa perdalam full praktik analisis teknikal untuk meraih profit maksimal disini: Ebook Full Praktik Trading Saham Pemula - Expert.] 

Analisis teknikal dapat menghasilkan profit maksimal, asalkan trader bisa menggunakan step by step analisa teknikal dengan benar. Dalam melakukan analisa teknikal, disarankan untuk tidak "melompati" step-step utama. 

Berikut adalah cara melakukan analisa teknikal yang lebih praktis, untuk menghasilkan trading decision yang lebih baik di market: 

1. Lakukan ANALISIS TREN terlebih dahulu 

Sebelum anda menggunakan analisa-analisa lain seperti indikator, volume, disarankan untuk menentukan arah tren utama yang terbentuk pada saham yang sedang anda analisa. Jadi, analisa tren adalah analisis teknikal PERTAMA yang harus dilakukan trader. 

Mengapa analisa tren? Karena analisa tren adalah analisa yang dapat digunakan untuk menentukan kecenderungan arah harga saham: Apakah saham tersebut bergerak dalam tren bullish, bearish atau sideways? Pada pos yang sudah kita bahas sebanyak 3 bagian: 
Kita sudah membahas pentingnya analisa tren di dalam analisa teknikal. Analisa tren dapat menentukan LEVEL RISIKO suatu saham. Saham-saham yang trennya turun (downtrend) dan belum ada tanda-tanda pembalikan arah, maka hindarilah saham tersebut. 

Sebaliknya, disarankan untuk memilih saham-saham yang strong uptrend (bisa dilakukan dengan menunggu koreksi sehat / buy on weakness), atau saham-saham sideways dengan range yang lebar. 

Salah satu penyebab utama trader saham mengalami kerugian di market karena trader trading pada saham yang berlawanan dengan arah tren utamanya.  

Trader nekad membeli saham downtrend, dan mencoba menebak dimana bottom price saham tersebut. Padahal hal tersebut sangat berisiko. Oleh karena itu, menentukan arah tren major di saham yang anda analisa, adalah analisa pertama yang perlu dilakukan, supaya anda bisa menentukan apakah saham tersebut sebaiknya dibeli atau dihindari. 

2. Analisa support dan resisten 

Setelah menentukan arah tren saham tersebut, trader sebaiknya mulai menentukan support dan resisten. Anda bisa baca disini: 
Analisa tren sangat identik dengan support dan resisten, karena support dan resisten dapat membantu trader untuk menentukan level entry dan exit pada saham yang sedang membentuk tren tertentu. 

Dengan kata lain, support dan resisten juga bisa membantu trader untuk menentukan level risiko, dan seberapa banyak anda sebaiknya entry di saham tersebut pada harga-harga supportnya. 

3. Tentukan pattern yang terbentuk pada grafik 

Analisa selanjutnya adalah price action. Price action salah satunya dilakukan dengan menganalisa pattern-pattern yang 
Analisa tren dan support resisten, dapat dikonfirmasi dengan pola-pola yang terbentuk pada chart, yaitu chart pattern maupun candlestick pattern. Dengan melihat chart pattern yang terbentuk, anda bisa mengidentifikasi arah perubahan tren suatu saham, termasuk menentukan support resisten yang lebih ideal untuk entry dan exit. 

Karena chart pattern dapat digunakan untuk menentukan reversal trend maupun continuation trend. Candlestick pattern berguna bagi trader untuk melihat potensi rebound maupun koreksi sesaat yang terjadi pada saham tersebut. 

Dengan bantuan tren, support resisten didukung chart pattern, trader bisa mengambil posisi, wait and see dan exit (take profit) dengan momentum lebih tepat. 

4. Analisa indikator dan volume 

Setelah menganalisa major trend, menentukan support resisten penting di chart, melihat apakah ada chart pattern yang terbentuk pada grafik, barulah anda bisa tambahkan analisa volume dan indikator. 

Indikator sebagai alat bantu tambahan untuk menganalisa momentum beli jual, ataupun alat bantu untuk melihat tren dan arah support resisten. 

Jadi di dalam analisis teknikal, penggunaan indikator adalah analisa TERAKHIR yang sebaiknya dilakukan. Hal pertama, anda harus menganalisa price action-nya terlebih dahulu. Barulah anda bisa tambahkan indikator sebagai alat bantu untuk melihat momentum tradingnya.

Para trader pemula seringkali melakukan kesalahan fatal dalam melakukan analisa teknikal. Yap, trader langsung menggunakan indikator untuk menganalisa momentum trading. 

Hal ini menyebabkan keputusan trading sering salah, karena trader tidak menganalisa price actionnya terlebih dahulu. Indikator momentum adalah indikator yang mengikut pergerakan harga. 

Artinya, pergerakan indikator bisa berbalik arah sewaktu-waktu apabila terjadi perubahan arah tren. Namun jika anda mulai melakukan teknikal dari analisa "besarnya" terlebih dahulu, yaitu dimulai dengan analisa tren, kemudian support resisten, menentukan pattern, maka anda bisa mengidentifikasi potensi arah pergerakan saham. 

Termasuk menentukan level risiko, dan melihat apakah saham tersebut memang memiliki peluang upside yang baik. Jadi itulah langkah-langkah dalam melakukan analisa teknikal. 

Untuk anda yang sering salah menentukan posisi trading, sering "menangkap pisau jatuh", bisa jadi karena kesalahan utama trader adalah membeli saham dengan tren yang berlawanan arah dengan tren utamanya. 

Maka dari itu, mulai saat ini jika anda melakukan analisa teknikal, selalu lakukan analisa mulai dari analisa tren terlebih dahulu.  

0 komentar:

Post a Comment

Silahkan bertanya apapun tentang saham, saya sangat welcome terhadap komentar rekan-rekan.