Website edukasi saham, ekonomi makro, rekomendasi, investasi saham, analisis saham dan strategi trading.

Dividend Trap: Studi Kasus Saham BNGA

El Heze

Pembagian dividen merupakan momen yang ditunggu-tunggu oleh pelaku pasar. Apalagi jika perusahaan membagikan dividen per saham dengan nominal besar, maka pasar akan bereaksi positif, dengan melakukan akumulasi beli pada saham tersebut. 


Akumulasi beli menjelang jadwal pembagian dividen biasanya dilakukan lebih masif menjelang cum date dividen. Baca juga: Syarat-Syarat Mendapatkan Dividen Saham. 

Tetapi dividen tidak seterusnya menguntungkan pemegang saham, khususnya untuk anda yang trading saham jangka pendek. Dalam pembagian dividen, dikenal istilah DIVIDEND TRAP. 

Dividend trap adalah penurunan harga saham secara signifikan setelah pembagian dividen sudah tidak berlaku lagi (ex date).  Penurunan harga saham langsung terjadi saat pasar saham dibuka. 

Hal ini terjadi pada saat ex date dividen. Jadi misalnya cum date (hari terakhir investor berhak dapat dividen adalah tanggal 20 April), dan ex date tanggal 21 April, maka tepat tanggal 21 April ketika pasar saham baru buka, harga sahamnya langsung jatuh. 

Turunnya harga saham secara signifikan pada umumnya langsung membentuk gap down yang cukup lebar, dan karena penurunan terjadi secara cepat, trader yang terlanjur beli saham di harga atas, harga sahamnya akan langsung mengalami floating loss besar saat ex date, dan trader tidak sempat menjual, karena harga langsung turun signifikan di hari tersebut. 

Anda bisa baca-baca kembali tentang dividend trap yang pernah saya tulis disini: Ciri-Ciri Dividend Trap Saham, Dividend Trap Saham: Contoh dan Pola. 

Pada pos ini, kita akan masuk ke studi kasus dividend trap yang cukuk ekstrim, yaitu dividend trap yang terjadi pada saham BNGA. Perhatikan grafik saham BNGA berikut:

Dividend Trap

BNGA membagikan dividen dengan nilai dividend per share (DPS) yang cukup besar, yaitu Rp94,07 per saham. Cum date adalah 19 April dan ex date adalah 20 April. 

1-2 minggu saat pengumuman dividen sebelum cum date, harga saham BNGA sudah cukup murah, sehingga kita lihat pada grafik diatas, harga saham BNGA naik cukup signifikan dari harga 940 ke 1.185 dalam kurun waktu hampir 1 bulan. 

Tetapi saat ex date, begitu pasar dibuka, harga saham BNGA langsung anjlok sampai ke harga 1.070, dan perhatikan BNGA membentuk gap down (tanda lingkaran) yang cukup lebar antara cum date dengan ex date keesokan harinya. 

Inilah yang disebut sebagai dividend trap, karena harga saham saat ex date langsung jatuh. Pada kasus saham BNGA, harga sahamnya nggak tanggung-tanggung, langsung turun 100 poin.  

Jika trader membeli saham saat hari cum date dan berpikir bahwa BNGA masih akan naik terus karena mau bagi dividen, ternyata keesokan harinya saat ex date, saham yang dibeli trader langsung anjlok.

Sehingga, trader terkena JEBAKAN DIVIDEN tersebut yang mengakibatkan floating loss di portofolio semakin besar. 

Penjelasannya, pada ex date, para trader dan investor akan menjual saham karena pada tanggal tersebut investor yang menyimpan saham sampai cum date, sudah pasti mendapatkan dividen, dan mungkin mendapatkan keuntungan dari kenaikan harga saham yang diakumulasi di harga bawah sebelumnya. 

Sehingga saat ex date, saham tersebut tidak menarik dari segi apapun. Hal inilah yang membuat pelaku pasar serempak menjual sahamnya besar-besarnya, yang akhirnya meninggalkan gap down cukup signifikan. 

Tentu saja saham-saham yang terkena dividend trap nantinya bisa naik lagi, tetapi seringkali saham2 yang terkena dividend trap untuk naik butuh waktu. Perhatikan kembali saham BNGA keesokan harinya setelah ex date: 


Setelah ex date, saham BNGA sudah mulai membentuk candlestick hijau (tanda panah hijau), walaupun sahamnya belum rebound (masih sideways), tetapi BNGA sudah mulai tertahan dari penurunan lanjutan. 

Jadi untuk seorang trader, anda juga bisa memanfaatkan membeli saham setelah ex date jika saham tersebut sudah turun banyak, sehingga anda bisa mendapatkan saham di harga murah. 

TIPS MENGHINDARI DIVIDEND TRAP  

Membaca pola dividend trap sebenarnya mudah. Dividend trap umumnya terjadi tepat saat ex date, di mana jarak antara cum date dengan ex date adalah 1 hari kerja bursa. Misalnya cum date 20 April, berarti ex date-nya 21 April. 

Nah, kalau anda nggak mau kena dividend trap, ya jangan membeli saham saat tanggal 20 April (mengacu contoh pembagian dividen diatas), apalagi kalau harga sahamnya sudah naik berhari-hari. 

Kalau anda beli saham di cum date-nya, maka besoknya harga saham bisa langsung jatuh dan anda kena dividend trap. Anda mungkin bertanya:

"Bagaimana kalau saya sudah beli jauh-jauh hari Pak Heze?" 

Kalau anda sudah beli jauh-jauh hari dan tidak mau kena dividend trap, sedangkan harga saham (floating profit) anda sudah naik melebihi nilai dividen yang anda terima, anda bisa jual sahamnya saat cum date. 

Kalau jual saat cum date, memang anda tidak akan dapat dividen. Tapi kalau profit anda lebih besar dari dividen yang anda terima, bukankah profit anda sudah jauh lebih besar, dan anda bisa menghindari dividend trap juga? 

Tetapi jika anda berniat untuk dapat dividen, mau nggak mau anda pasti akan terkena risiko dividend trap, karena untuk dapat dividen, anda harus hold saham minimal sampai ex date baru boleh dijual. Biasanya saat ex date, pembukaan market harga saham langsung turun.

Itulah penjelasan dan studi kasus dividend trap. Perlu diingat, tidak semua saham yang akan bagi dividen pasti terkena dividend trap. Dividend trap biasanya terjadi pada saham2 yang sering bagi dividen besar. 

Biasanya terjadi pada saham-saham yang kinerjanya bagus, market cap-nya menarik. Faktanya, banyak juga perusahaan yang akan bagi dividend tetapi tidak kena dividend trap. 

Tips-nya, jika ada saham yang mau bagi dividend besar dan harganya naik cukup signifikan sebelum cum date, kemungkinan besar akan terjadi dividend trap saat ex date. 

0 komentar:

Post a Comment

Silahkan bertanya apapun tentang saham, saya sangat welcome terhadap komentar rekan-rekan.