Website edukasi saham, ekonomi makro, rekomendasi, investasi saham, analisis saham dan strategi trading.

Saham Turun Drastis, Bagaimana Strategi Tradingnya?

El Heze

Dalam kondisi IHSG uptrend, lebih mudah menemukan saham-saham yang sedang naik. Lebih mudah untuk hold saham sampai ke target-target resisten tertentu. Akan tetapi, ketika kondisi pasar saham berbalik turun, bagaimana strategi tradingnya?


Pada saat saham turun drastis, akan lebih sulit mencari saham-saham yang naik, karena mayoritas saham akan bergerak turun, termasuk saham-saham yang likuid yang risikonya relatif rendah. Anda bisa perhatikan posisi IHSG berikut: 

IHSG turun

IHSG sebelumnya membentuk strong uptrend. Namun hanya dalam 2-3 hari, IHSG terjun bebas (tanda lingkaran), dan IHSG ditutup turun sampai 4% lebih sehari. 

Dalam kondisi IHSG turun, ada banyak peluang trading yang bisa anda manfaatkan. Namun anda harus menggunakan strategi-strategi trading yang tepat. Ada beberapa strategi trading saat IHSG dan saham-saham turun drastis:   

1. Prioritaskan saham-saham blue chip / saham penggerak indeks 

Pada saat IHSG turun, mayoritas saham blue chip biasanya jatuh. Hal ini karena saham-saham blue chip adalah saham dengan market cap besar (diatas 100 triliun), sehingga memberikan dampak paling signifikan terhadap pergerakan IHSG.

Kenaikan atau penurunan IHSG, akan diikuti dengan kenaikan dan penurunan mayoritas saham blue chip. Jadi kalau IHSG sudah turun banyak dan mulai berbalik naik, saham-saham blue chip yang sudah murah biasanya akan naik duluan. 

Karena saham blue chip adalah saham2 dengan fundamental bagus, maka ketika harganya turun, saham-saham blue chip akan dikoleksi lagi, sehingga harganya relatif lebih mudah untuk naik. 

Beberapa saham blue chip di market yang pergerakannya relatif searah dengan IHSG seperti TLKM, BBCA, BBRI, KLBF, BMRI, UNTR, ASII. Jika saham-saham blue chip lagi turun, anda punya kesempatan untuk membeli di harga diskon. Pelajari juga: Full Praktik Menemukan Saham Diskon & Murah.  

2. Screening saham setelah closing market

Jika setelah closing market IHSG jatuh, sebaiknya anda mulai melakukan screening saham, supaya anda bisa mulai memetakan saham-saham bagus mana yang sedang turun banyak.

Screening saham akan memberikan peluang untuk melihat saham-saham bagus di harga murah, sehingga anda bisa ancang-ancang untuk membeli pada harga yang bagus.

Anda bisa perdalam analisa screening saham bagus disini: Panduan Simpel & Efektif Screening Saham Bagus. Banyak trader yang panik dan pesimis pada saat market lagi jelek. 

Padahal ketika market jelek, justru itulah kesempatan anda untuk membeli saham-saham berfundamenal bagus atau saham-saham dengan teknikal bagus yang sedang diskon. Selalu lakukan screening saham lebih intens ketika market sedang turun drastis.   

3. Strategi averaging down / membeli saham bertahap 

Masalah utama membeli saham saat market bearish/ turun adalah kita tidak mengetahui dimana ujing tren turun atau berakhirnya tren turun tersebut. Apalagi jika di market sedang "dihujani" oleh bad news. 

Jadi kalau anda sudah yakin membeli saham tertentu yang anda anggap murah, disarankan untuk membeli bertahap menggunakan strategi averaging. Tujuannya agar jika sewaktu-waktu market masih turun, anda memiliki sisa modal yang banyak untuk melakukan averaging, sehingga average price anda murah. 

Kalau anda langsung membeli saham all in dengan semua modal ketika market turun, risikonya ketika saham-saham lanjut bearish, anda tidak memiliki sisa modal untuk averaging down. 

Kondisi ideal trading saat saham-saham lagi turun adalah belilah saham-saham dengan modal bertahap / averaging, supaya anda memiliki sisa modal untuk membeli saham di harga murah dan untuk berjaga-jaga. 

Biasanya ketika IHSG sudah turun drastis selama 2-4 harian, ada potensi technical rebound. Disitulah anda bisa memanfaatkan untuk membeli saham-saham yang sudah murah di support-supportnya. 

4. Menunggu penurunan IHSG reda

Namun ada trader yang belum berani membeli saham ketika IHSG lagi turun. Maka dari itu, solusinya anda bisa menunggu penurunan IHSG reda, dan menunggu sentimen-sentimen negatif di market sudah berakhir. 

Anda bisa masuk kembali dengan modal lebih besar ke saham-saham yang fundamental dan teknikalnya bagus. Cara-cara memilih saham saat market bearish, manajemen modal, cara-cara melihat potensi berakhirnya penurunan IHSG bisa anda pelajari full praktikknya disini: Strategi Trading Saham saat IHSG Bearish.

5. Selalu sisakan kas (CASH IS THE KING) 

Dalam kondisi saham-saham turun drastis, selalu SISAKAN KAS. Kuncinya, saat saham-saham turun memegang kas itu lebih aman. Walaupun anda membeli saham, namun tetap sisakan kas besar di portofolio anda. 

Dalam kondisi market turun, kas adalah senjata utama trader dan investor, karena ketika market mulai pulih disitulah anda bisa lebih all in membeli saham-saham yang sudah murah dan diskon. 

Jika anda tidak memiliki kas, anda tidak memiliki peluang untuk membeli saham-saham yang bagus ketika market sudah pulih. Manajemen modal sangat diperlukan dalam kondisi pasar turun. 

6. Hindari saham-saham dengan fundamental jelek 

Ketika saham-saham turun drastis, prioritaskan saham-saham blue chip yang searah dengan indeks, seperti yang sudah kita bahas pada poin pertama. 

Trader dan investor sebaiknya menghindari saham2 fundamental jelek ketika pasar bearish. Karena saham-saham dengan fundamental jelek, biasanya tidak memberikan potensi gain yang terlalu besar ketika market pulih atau kembali bullish. 

Saham-saham yang naik duluan ketika market bullish biasanya adalah saham-saham yang fundamentalnya bagus, saham-saham dengan teknikal yang sudah murah, atau saham fundamental bagus dengan valuasi yang murah juga. 

Itulah beberapa poin penting yang perlu diperhatikan jika anda menghadapi kondisi pasar yang mulai turun. Pasar saham turun adalah peluang emas untuk membeli saham murah. Jadi saat pasar turun, lakukan screening saham2 yang diskon, dan jangan terbawa panic dan pesimis. 

0 komentar:

Post a Comment

Silahkan bertanya apapun tentang saham, saya sangat welcome terhadap komentar rekan-rekan.