Website edukasi saham, ekonomi makro, rekomendasi, investasi saham, analisis saham dan strategi trading.

Analisis Teknikal: Moving Average 10

Indikator Moving Average (MA) termasuk salah satu indikator teknikal yang paling populer. Cukup banyak trader pengguna analisa Moving Average. MA memiliki banyak manfaat: "memperhalus" tren, sinyal beli jual, alat bantu menentukan titik support resisten. MA memiliki berbagai macam variasi time frame. 


Bicara indikator MA, ada banyak setting variasi time frame MA, mulai dari MA periode pendek, menengah sampai MA dengan periode panjang. MA periode pendek yang sering digunakan biasanya MA3, MA5, MA10, MA15. 

Pada pos ini, kita akan membahas analisis Moving Average 10. MA10 sangat populer digunakan, dan MA10 adalah MA dengan periode pendek (periode 2 minggu perdagangan bursa). 

MA10 merupakan MA dengan periode yang pendek, namun tidak terlalu singkat seperti MA5 atau MA3. Sehingga dengan MA10, diharapkan trader dapat melihat sinyal jangka pendek yang lebih smooth, dan bisa meredam risiko fake signal dari volatilitas garis yang terlalu tajam. 

Itulah mengapa MA10 banyak digunakan oleh day trader, atau trader2 dengan time horizon short term, sekaligus untuk meredam volatilitas garis MA.  

MOVING AVERAGE 10 

Garis Moving Average 10 terbentuk dari hasil rata-rata 10 hari perdagangan bursa alias 2 minggu. Perdagangan bursa saham dalam 1 minggu adalah 5 hari. 2 minggu adalah periode yang cukup singkat, sehingga pengguna MA10 rata-rata adalah trader jangka pendek (dibawah 1 minggu), bahkan day trader. 

Sekarang kita akan menganalisa cara menggunakan Moving Average 10. Berikut tampilan MA10 pada grafik saham: 

Moving Average 10

Konsepnya, semakin pendek periode MA, maka garis MA tersebut akan semakin dekat dengan pergerakan harga saham (candlesticknya). Pada MA10, terlihat bahwa garis MA sangat berdekatan dengan candlesticknya. 

Sehingga, MA10 dapat memberikan sinyal beli jual, maupun berfungsi memberikan letak support resisten suatu saham yang lebih cepat. 

Cara trading menggunakan MA10 umumnya sama dengan time frame MA lainnya. Ketika harga saham (candlestick) turun, dan kemudian menyentuh dan bertahan diatas garis MA10-nya, maka itu adalah LEVEL SUPPORT-nya. 

Jika bertahan diatas area MA10, maka anda bisa membeli sahamnya. Perhatikan pada chart AALI diatas, di mana beberapa kali setelah harga saham turun dan menyentuh MA10, kemudian bertahan diatas MA10, maka harga saham kembali technical rebound. 

Sebaliknya, pada saat harga saham naik dan menyentuh MA10 diatas, kemudian harga saham tidak berhasil menembus MA10, maka itu adalah LEVEL RESISTEN-nya. 

Jika harga saham tidak kuat menembus MA10 di level resisten, maka itu adalah level jual / take profit. Buat yang tidak punya sahamnya, disarankan wait and see terlebih dahulu untuk buyback di harga bawah.    

Bedanya, MA10 lebih dekat pada candlestick, sehingga dapat memberikan sinyal trading yang lebih cepat, serta memberikan arahan pada trader mengenai titik support resisten terdekat pada sebuah saham. 

Namun MA10 kurang cocok digunakan untuk analisa tren yang lebih panjang, karena MA10 time horizon-nya lebih untuk short term (dibawah 1 minggu). Kalau anda ingin melakukan analisa tren untuk melihat potensi reversal atau continuation dalam time frame lebih panjang, minimal gunakan MA25. 

Atau bisa tambahkan kombinasi dengan MA50 atau MA100 atau MA200. Berikut beberapa kelebihan menggunakan analisa MA10 untuk trading: 

1. Memberikan sinyal trading lebih cepat

Karena MA10 sangat dekat ke harga saham, maka MA10 bisa memberikan sinyal buy sell, maupun letak support resisten terdekat lebih cepat. Bisa anda lihat garis MA10 diatas yang sering memberikan sinyal buy sell yang cukup banyak.  

2. Bagus untuk trading cepat 

MA10 bagus untuk trading cepat, dan cocok untuk day trader yang kurang menyukai volatilitas harga terlalu tinggi. Dengan MA10, garis MA bisa "diperhalus" karena periode-nya lebih panjang daripada MA5. 

Sedangkan MA10 juga memiliki kekurangan. Berikut kekurangan-kekurangan setting time frame menggunakan MA10: 

1. Berisiko memberikan fake signal, karena semakin dekat ke pergerakan harga saham, dan semakin volatil garisnya, maka bisa memberikan sinyal palsu / whipsaws. 

Sinyal yang cepat berisiko memberikan fake signal. Misalnya ketika MA10 memberikan sinyal buy di support, ternyata harga turun lagi. Selain itu, MA10 tidak cocok untuk analisa tren dengan jangka waktu lebih panjang. 

Untuk meminimalisir risiko fake signal, ada baiknya trader menambahkan garis MA lebih panjang seperti MA50 atau MA25. Gunakan juga analisa price action seperti chart pattern dan tambahan indikator untuk melihat sinyal dan momentum yang lebih detail. 

2. Kurang cocok untuk trading santai 

Karena MA10 memberikan sinyal yang cepat, maka MA10 kurang cocok untuk swing trading / trading diatas 1 minggu. Buat anda yang ingin trading dengan jangka waktu agak panjang, tidak disarankan menggunakan settingan MA10. Anda bisa gunakan MA dengan periode lebih panjang, yaitu kombinasi MA20 dan MA50 misalnya. 

Anda bisa perdalam lebih banyak analisa Moving Average dan kombinasi MA untuk memilih saham-saham yang berpotensi naik, serta kombinasi Moving Average paling praktis untuk swing trading disini: Panduan Simpel & Efektif Screening Saham Bagus - Moving Average Praktis. 

Perlu anda perhatikan, Moving Average (berapapun time frame-nya), TIDAK COCOK diterapkan pada saham dengan tren sideways. Indikator MA akan lebih sering memberikan sinyal palsu pada saham-saham yang sideways. 

Kesalahan trader yang sering dilakukan adalah, trader menggunakan indikator MA10 untuk semua jenis tren saham, karena trader ingin mencetak untuk harian/ beberapa hari, dengan anggapan MA10 akan membantu memberikan sinyal yang lebih cepat. 

Kalau saham sedang berada dalam tren sideways, atau mungkin strong downtrend dengan sedikit kenaikan saja, maka MA10 akan lebih banyak meleset, dan trader akan lebih sulit mendapatkan sinyal trading untuk entry. 

Sehingga MA10 lebih cocok diterapkan pada kondisi saham dengan tren yang sedang kuat. Seperti pada contoh saham AALI diatas, tren yang terbentuk sedang kuat (strong uptrend) dengan fluktuatif yang cukup tinggi. Dalam kondisi tren diatas, MA10 akan sangat berguna.

0 komentar:

Post a Comment

Silahkan bertanya apapun tentang saham, saya sangat welcome terhadap komentar rekan-rekan.