Website edukasi saham, ekonomi makro, rekomendasi, investasi saham, analisis saham dan strategi trading.

Pengertian dan Contoh Saham Treasury

El Heze

Dalam analisa laporan keuangan, kita sering mendengar istilah SAHAM TREASURY. Kalau anda membaca berita-berita saham, anda pasti juga sering mengenal istilah tersebut. Saham treasury seringkali dikaitkan dengan aksi korporasi perusahaan, yaitu buyback saham. 


Apa itu saham treasury? Kenapa saham treasury berkaitan dengan aksi korporasi buyback saham? Apa kegunaan saham treasury bagi perusahaan? Di pos ini, kita akan mengulas lebih detail. 

SAHAM TREASURI 

Saham treasuri adalah saham yang dibeli kembali oleh perusahaan dari pasar saham untuk tujuan-tujuan tertentu, biasanya ketika harga saham perusahaan turun drastis

Dengan kata lain, saham treasuri adalah saham yang diperoleh kembali oleh perusahaan. Saham yang dibeli kembali oleh perusahaan awalnya berasal dari saham publik yang dilepas untuk investor dan bisa diperdagangkan oleh trader. 

Namun kemudian, perusahaan membeli sahamnya kembali, sehingga saham tersebut sudah tidak beredar lagi di pasar, tetapi dimiliki oleh perusahaan penerbitnya. 

SAHAM TREASURI DAN BUYBACK SAHAM 

Di awal paragraf sudah kita paparkan bahwa saham treasuri memiliki kaitan erat dengan aksi korporasi buyback saham. Buyback saham merupakan aksi korporasi pembelian kembali saham di publik oleh perusahaan penerbit. 

Saham yang dibeli kembali oleh perusahaan penerbit dari pasar (buyback stock), maka saham tersebut akan dicatat perusahaan sebagai saham treasuri

Itulah hubungan antara saham treasuri dengan aksi korporasi buyback saham. Jadi saham treasuri hanya akan ada jika perusahaan melakukan aksi korporasi buyback saham. Baca juga: Pembelian Kembali (Buyback) Saham. 

Lalu, kenapa perusahaan memilih untuk membeli kembali saham yang sudah diterbitkan ke publik? Ada beberapa motif dan tujuan perusahaan melakukan buyback saham, antara lain sebagai berikut: 
  • Mendongkrak harga saham
  • Menstabilkan harga saham 
  • Meningkatkan kepercayaan investor terhadap fundamental perusahaan 
  • Dibagikan kepada karyawan perusahaan (program MSOP dan ESOP)
  • Menukar surat berharga yang dimiliki perusahaan lain 
  • Fleksibilitas bagi perseroan untuk mengelola modal melalui saham treasuri
Buyback saham pada umumnya dilakukan ketika harga saham perusahaan di pasar terus mengalami penurunan. Dengan buyback saham, maka perusahaan membeli sahamnya sendiri, sehingga permintaan akan saham tersebut meningkat. 

Pada saat permintaan beli dominan, hal ini berpotensi menjaga pergerakan harga saham lebih stabil. Buyback saham juga menunjukkan kepedulian perusahaan nilai sahamnya di market, sehingga dengan buyback, hal ini akan meningkatkan kepercayaan investor terhadap fundamental perusahaan. 

Nah, setelah perusahaan membeli kembali sahamnya, maka hasil pembelian kembali akan dicatatkan sebagai saham treasuri. Saham treasuri dapat dijual kembali untuk meningkatkan operasional perusahaan. 

Saham treasuri juga bisa dibagikan kepada karyawan atau manajemen, biasanya melalui program ESOP atau MSOP. 

SAHAM TREASURI DI LAPORAN KEUANGAN  

Ketika perusahaan melakukan buyback, maka saham treasuri harus dicatatkan di laporan keuangan. Posisi saham treasuri di laporan keuangan ada pada laporan perubahan ekuitas. Berikut contoh saham treasuri PT Nippon Indosari Corpindo Tbk (ROTI):
Saham treasuri di laporan keuangan

Saham treasuri dicatat pada laporan perubahan ekuitas,  seperti yang anda lihat pada tanda persegi hijau diatas. Di laporan perubahan ekuitas, saham treasuri nilainya pasti akan minus alias mengurangi ekuitas. 

Hal ini karena ketika melakukan buyback, perusahaan harus mengeluarkan kas untuk membeli sahamnya, sehingga saham treasuri akan mengurangi ekuitas perusahaan. 

CONTOH SAHAM TREASURI DI INDONESIA 

Ada banyak contoh perusahaan yang melakukan aksi buyback saham. Setiap aksi buyback, akan meningkatkan jumlah saham treasuri yang nantinya dicatat pada laporan perubahan ekuitas. 

Buyback saham paling mudah ditemukan pada saat periode pasar saham jatuh. Contohnya pada saat awal Pandemi Covid-19 ketika saham-saham jatuh, perusahaan-perusahaan perbankan seperti PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN). 

PT Nippon Indosari Corpindo Tbk (ROTI) juga pernah melakukan buyback saham melalui pasar negosiasi senilai 375,03 juta lembar saham. Saham treasuri hasil buyback tersebut kemudian dijual kembali dan diserap oleh pihak terafiliasi ROTI yaitu Lief Holdings Pte Ltd. 

Perkiraan dana yang diperoleh dari penjualan saham treasuri adalah senilai Rp459,42 miliar. Dana buyback digunakan perusahaan untuk ekspansi usaha untuk mengembangkan pasar produk roti di Indonesia. 

Itulah contoh buyback dan penjualan saham treasuri yang diterapkan ROTI. Jadi dengan memiliki saham treasuri dari hasil buyback, sewaktu-waktu perusahaan bisa menjualnya kembali kepada pihak lain. 

Hasil penjualan saham treasuri nantinya dapat digunakan untuk banyak hal, misalnya untuk ekspansi usaha seperti yang dilakukan oleh ROTI. Oleh karena itu, adanya buyback dan penjualan saham treasuri dapat memberikan keleluasaan pada perusahaan untuk menggunakan modal dalam melakukan pengembangan operasional. 

Itulah pengertian saham treasury dan contoh saham treasury.  

0 komentar:

Post a Comment

Silahkan bertanya apapun tentang saham, saya sangat welcome terhadap komentar rekan-rekan.