Website edukasi saham, ekonomi makro, rekomendasi, investasi saham, analisis saham dan strategi trading.

Analisis Teknikal: Shooting Star Candlestick

Kalau anda sedang menganalisa grafik, anda harus memahami pola-pola candlestick. Candlestick pattern merupakan salah satu analisa saham yang bisa memberikan sinyal potensi arah pergerakan harga saham, terutama sinyal reversal (pembalikan arah dari bearish ke bullish atau sebaliknya).


Salah satu candlestick pattern yang cukup sering muncul pada grafik saham adalah pola SHOOTING STAR. Shooting star merupakan pola BEARISH REVERSAL CANDLESTICK. Pola shooting star mengindikasikan bahwa harga saham akan berbalik arah dari tren / pola naik menuju tren turun atau koreksi. Berikut adalah bentuk candlestick shooting star: 

Shooting Star

Ciri-ciri utama pada candlestcik shooting star adalah sebagai berikut: 
  • Bentuk 1 candle.
  • Diawali dengan kenaikan harga saham. 
  • Candlestick bisa berwarna hijau atau merah. 
  • Harga pembukaan (opening) dan penutupan (closing), saling berdekatan, sehingga, candle memiliki body yang kecil, dan seringkali tidak ada lower shadow-nya. 
  • Umumnya memiliki upper shadow yang cukup panjang, dan tidak memiliki lower shadow dengan body candle kecil. 
  • Indikasi perubahan tren bullish ke bearish. 
Diatas adalah pola / bentuk candle shooting star. Bisa anda lihat, shooting star bisa candle hijau ataupun candle warna merah. 

KONSEP SHOOTING STAR CANDLESTICK: Kenapa bentuk candlestick seperti ini dikatakan sebagai pola / potensi bearish reversal? Shooting star membentuk upper shadow yang cukup panjang, dengan posisi harga close dan opening yang berdekatan, dan terjadi di ujung tren naik. 

Katakanlah harga saham A hari ini opening-nya di harga 1.000. Kemudian saham A berhasil naik sampai ke harga 1.060. Tetapi saat closing market, harga saham A kembali ditutup di 1.010. 

Ini artinya saham A meninggalkan harga tertingginya di 1.060. Saham A tidak kuat menembus harga 1.060 di hari tersebut, dan justru ditutup di 1.010. Dengan kata lain, pada saat harga saham A menyentuh 1.060, mulai banyak tekanan jual yang menyebabkan saham A balik ke 1.010 saat closing.  

Inilah yang menyebabkan candlestick-nya membentuk upper shadow yang panjang, karena harga saham meninggalkan harga tertingginya saat closing dan ditutup dekat harga opening (body candle tampak kecil). 

Upper shadow panjang yang terbentuk pada ujung tren naik, mengindikasikan bahwa mulai terjadi aksi take profit saat harga saham sudah naik. Pelaku pasar sudah tidak terlalu berminat untuk menaikkan harga saham, sehingga saham turun / jatuh dari harga tertingginya di hari itu. 

Sehingga pola shooting star ini mengindikasikan bahwa harga saham tidak kuat melanjutkan kenaikan karena tekanan jual yang lebih mendominasi. Itulah mengapa shooting star dikatakan sebagai pola bearish reversal.  

SHOOTING STAR CANDLESTICK 

Sekarang kita akan masuk contoh pattern shooting star pada candlestick. Perhatikan contoh pola shooting star berikut: 


Perhatikan tanda lingkaran diatas. Itulah contoh shooting star. Diawali dengan kenaikan harga saham. Kemudian membentuk pola shooting star, dengan body candle tipis dan upper shadow panjang. 

Tidak lama kemudian, harga saham mengalami koreksi selama beberapa hari. Perhatikan lagi contoh shooting star berikut: 


Perhatikan tanda-tanda lingkaran diatas. Itu adalah contoh pola shooting star. Pola shooting star tidak harus candle hijau. Namun bisa terjadi juga candlestick warna merah (tanda lingkaran terakhir). 

Setelah membentuk shooting star, harga saham mengalami penurunan selama beberapa hari. Anda bisa melihat perubahan pola tren yang signifikan, dari pola bullish sebelumnya, setelah ada shooting star, terjadi perubahan arah yang cukup drastis (bearish reversal). 

Itulah cara membaca dan menginterpretasikan pola shooting star. Kalau anda sudah membeli saham di harga bawah, dan kemudian muncul pola shooting star, anda bisa pertimbangkan untuk ancang-ancang take profit. Jika saham sudah mulai berat menembus harga tertingginya pada hari tersebut, anda bisa segera "amankan" profit untuk beli lagi di harga bawah.  

KELEMAHAN POLA SHOOTING STAR 

Pola shooting star juga ada kelemahannya, yaitu sebagai berikut: 

1. Bukan analisa yang bisa berdiri sendiri 

Sama seperti candlestick pattern lainnya, shooting star bisa memberikan sinyal palsu (fake signal) dalam trading. Saham bisa naik lagi setelah membentuk pola shooting star, sehingga anggapan bahwa shooting star adalah pola koreksi harga saham, bisa saja keliru. Hal ini karena tidak ada analisa teknikal yang 100% sempurna.  

2. Subjektifitas 

Menilai pola shooting star terkadang juga ada subjektifitas penilaian dari masing-masing trader. Pada pola shooting star dengan body candle agak tebal, terkadang sebagian trader menganggap bahwa itu bukan pola shooting star. 

Namun sebagian trader menganggap pola yang mirip dengan shooting star sudah dapat dikatakan sebagai shooting star dan merupakan sinyal bearish reversal. Subjektifitas ini akhirnya menimbulkan interpretasi yang berbeda-beda. 

Oleh karena itu, setiap candlestick pattern harus dikombinasikan dengan analisa-analisa teknikal utama lainnya, terutama alat bantu indikator (bisa Moving Average, RSI atau Stochastic), chart pattern dan analisa support resisten. 

Kualitas (likuid tidaknya saham) juga menjadi salah satu faktor penentu akurat tidaknya analisa teknikal. Anda bisa pelajari lebih dalam kombinasi dan full praktik analisis teknikal saham untuk praktik trading disini: Ebook Full Praktik Analisis Teknikal Saham. 

0 komentar:

Post a Comment

Silahkan bertanya apapun tentang saham, saya sangat welcome terhadap komentar rekan-rekan.