Website edukasi saham, ekonomi makro, rekomendasi, investasi saham, analisis saham dan strategi trading.

Tips Memilih Saham untuk Trading

El Heze

Memilih saham untuk trading adalah bagian dari trading plan. Karena jumlah saham di Bursa Efek sangat banyak, anda tentu tidak mungkin membeli semua saham. Di satu sisi, kondisi market yang dinamis membuat anda harus fleksibel dalam menentukan saham-saham apa yang mau ditradingkan.  

 

Memilih saham (screening) bisa dilakukan dengan cara manual ataupun menggunakan software online trading. Baca juga: 2 Aplikasi untuk Screening Saham. Aplikasi-aplikasi seperti RTI, Data Saham Indonesia, aplikasi-aplikasi bawaan sekuritas yang menyediakan menu screening juga bisa anda manfaatkan untuk screening saham. 

Baca juga salah satu aplikasi saham gratis untuk screening: Aplikasi Saham Gratis: Data Saham Indonesia. 

Walaupun anda melakukan screening saham menggunakan aplikasi, namun di dalam screening, hal yang paling penting adalah kemampuan trader untuk melakukan SCREENING SAHAM MANUAL. 

Screening saham menggunakan aplikasi merupakan screening saham TAHAP AWAL. Hasil screening dari aplikasi, bukan menunjukkan saham-saham yang bagus untuk dibeli. 

Tahap selanjutnya, setelah anda mendapatkan saham-saham dari hasil screening aplikasi, anda harus melakukan screening lanjutan, yaitu menganalisa saham-saham secara spesifik, untuk menemukan saham yang layak dibeli. 

Pelajari juga cara-cara simpel, praktis dan efektif screening saham bagus disini: Panduan Simpel & Efektif Memilih Saham Bagus. 

Di pos ini, kita akan membahas beberapa tips memilih saham berdasarkan kondisi market dan saham-saham prioritas untuk screening (bisa diterapkan untuk screening manual): 

MEMILIH SAHAM KETIKA IHSG NAIK 

1. Prioritaskan saham-saham big caps 

Ketika IHSG lagi bagus, anda bisa prioritaskan saham-saham big caps untuk masuk ke daftar screening. Karena saham-saham big caps adalah saham yang pergerakannya mengikut indeks. 

Jadi ketika IHSG naik, saham big caps yang harganya sudah pada turun biasanya akan naik duluan. Sebagai contoh, beberapa waktu terakhir ini IHSG bergerak dalam tren bullish. Anda bisa lihat saham-saham yang naik tinggi ketika IHSG lagi bagus: 


Saham-saham dengan market cap besar seperti MDKA, TLKM, UNVR, ITMG, BBRI harga sahamnya naik tinggi. Jadi dalam kondisi market bagus, prioritaskan saham-saham yang likuid. 

Karena saham-saham likuid dan market cap-nya tinggi, umumnya bergerak mengikuti arah indeks. Banyak trader yang mengabaikan saham-saham big caps ketika IHSG lagi bagus, dan lebih memilih saham-saham yang kurang likuid, sehingga akhirnya membuang peluang. 

2. Pilih saham yang chart-nya bagus

Dalam kondisi IHSG sedang bagus, prioritaskan saham-saham yang pattern chartnya bagus. Saham-saham yang teknikalnya bagus punya peluang naik / rebound pada saat market bullish. 

Pelajari juga cara-cara memilih saham yang sudah diskon dan berpotensi naik secara teknikal disini: Full Praktik Menemukan Saham Diskon & Murah. 

MEMILIH SAHAM KETIKA IHSG TURUN 

1. Bisa diversifikasi ke saham-saham third liner (high risk) 

Ketika IHSG turun tajam, anda boleh mencoba diversifikasi pada saham-saham third liner. Saham third liner / saham gorengan biasanya pergerakannya tidak mengikut arah IHSG. 

Pada saat IHSG jatuh, tetap banyak saham gorengan yang naik puluhan persen. Namun strategi ini tentu ada risikonya, karena saham-saham gorengan adalah saham yang high risk. 

Jadi untuk pemula yang belum memahami pattern saham-saham gorengan, tidak disarankan untuk menggunakan strategi tersebut, atau gunakan modal kecil saja untuk diversifikasi di saham third liner. 

2. Tunggu saham-saham di bottom price 

Pada saat saham-saham turun tajam, anda tidak perlu terburu membeli saham. Saham-saham blue chip atau second liner tetap bisa menjadi prioritas anda. Anda bisa menunggu saham-saham turun di bottom price-nya untuk strategi buy on weakness. 

Anda bisa perdalam tentang buy on weakness disini: Buy On Weakness Saham, Strategi Trading yang Aman. 

PRIORITAS SAHAM UNTUK SCREENING 

Kalau anda masih bingung bagaimana cara memilih saham untuk ditradingkan. Atau mungkin anda sudah menggunakan aplikasi-aplikasi screener, namun hasil screening sahamnya masih terlalu banyak, maka anda bisa mencoba menerapkan strategi berikut:  

1. Screening saham di indeks-indeks tertentu 

Anda bisa fokus untuk watchlist saham-saham di indeks tertentu yang sudah anda pilih. Misalnya, anda ingin fokus trading di saham-saham syariah, maka anda bisa screening saham-saham khusus di Jakarta Islamic Index (JII). 

Atau kalau anda ingin fokus di saham-saham yang fundamentalnya bagus dan likuid, anda bisa prioritaskan screening khusus saham-saham di Indeks Kompas 100. 

Dengan memilih indeks-indeks tertentu sesuai kebutuhan anda, screening saham anda tidak akan melebar kemana-mana, sehingga lebih to the point. Dari hasil screening tersebut, anda bisa analisa saham-saham lanjutan (analisa teknikal, pattern, dan lain-lain).  

2. Membuat daftar screening 

Trader disarankan untuk membuat daftar screening. Daftar screening berisi saham-saham pilihan yang paling bagus dan siap untuk ditradingkan. 

Daftar screening adalah hasil screening akhir dari saham-saham yang sudah anda screening di tahap awal, baik melalui screening indeks saham spesifik, screening melalui aplikasi dengan kriteria tertentu dan lain-lain. 

Anda bisa perdalam juga cara-cara screening saham, termasuk analisa-analisa screening menemukan saham yang berpotensi naik disini: Ebook Panduan Screening Saham Bagus. 

Itulah beberapa tips memilih saham untuk trading dari sekian banyak saham yang ada di Bursa Efek. Cara-cara ini bisa diterapkan untuk semua level trader, baik trader saham pemula sampai di level expert.

0 komentar:

Post a Comment

Silahkan bertanya apapun tentang saham, saya sangat welcome terhadap komentar rekan-rekan.