Website edukasi saham, ekonomi makro, rekomendasi, investasi saham, analisis saham dan strategi trading.

Cara Mencari Laba Bersih Setelah Pajak di Laporan Keuangan

Dalam analisa laporan keuangan (analisis fundamental), angka LABA BERSIH SETELAH PAJAK adalah akun yang paling sering dicari oleh investor, karena laba bersih mencerminkan hasil kinerja akhir perusahaan, yang tercermin melalui kemampuan perusahaan untuk meraih profit (proftabilitas). 


Banyak para pemula yang masih belum memahami cara melihat laba bersih setelah pajak di laporan keuangan, karena di dalam laporan keuangan terdapat beberapa komponen laporan laba rugi. 

Pada pos ini kita akan membahas cara mencari laba bersih setelah pajak di laporan keuangan perusahaan go public. 

CARA MENCARI LABA BERSIH SETELAH PAJAK DI LAPORAN KEUANGAN 

Kita menggunakan contoh laporan keuangan PT Mayora Indah Tbk (MYOR). Untuk mencari angka laba bersih, anda bisa mencarinya pada laporan laba rugi perusahaan. Baca juga: 5 Komponen Utama Laporan Keuangan Perusahaan. Sekarang perhatikan laporan laba rugi MYOR berikut ini: 

Cara Mencari Laba Bersih Setelah Pajak di Laporan Keuangan

Kalau anda ingin mencari laba bersih setelah pajak, anda bisa melihat-nya pada akun Laba Tahun Berjalan (Perhatikan nomor 2). Untuk lebih mudahnya, laba bersih setelah pajak adalah laba bersih setelah dikurangi dengan beban pajak. 

Jadi setelah laba perusahaan dikurangi dengan seluruh beban pajak (seperti yang anda lihat pada tanda persegi kuning), maka laba bersih yang dihasilkan perusahaan adalah Laba Bersih Setelah Pajak. 

Pada laporan keuangan MYOR diatas, laba bersih setelah pajak nilainya sebesar Rp1.005.270.327.972 dan Rp1.589.756.874.845. Itulah cara melihat laba bersih setelah pajak di laporan keuangan. 

Jadi seluruh laba perusahaan setelah dikurangi dengan komponen beban pajak, maka itulah yang dinamakan dengan akun LABA BERSIH SETELAH PAJAK. 

Dalam praktikknya, banyak yang bertanya: Apakah laba bersih setelah pajak itu sebaiknya diambil dari angka laba tahun berjalan atau Jumlah Penghasilan Komprehensif? 

Laba bersih adalah laba / profit akhir perusahaan. Namun di laporan laba rugi, setelah angka laba tahun berjalan (laba bersih), ternyata masih terdapat akun-akun dibawahnya yang menunjukkan angka Laba Bersih Komprehensif. 

Jumlah Penghasilan Komprehensif sendiri didapatkan dari laba bersih setelah ditambah atau dikurangi dengan akun-akun yang akan atau tidak akan direklasifikasikan ke laporan laba rugi. 

Misalnya: Selisih kurs, surplus revaluasi aset tetap, pengukuran kembali imbalan kerja jangka panjang dan lain-lain. Kita sudah pernah membahas lebih detail mengenai penghasilan komprehensif pada pos berikut ini: Analisis Fundamental: Laba Komprehensif.  

Jadi mana yang sebaiknya dipakai untuk melihat laba bersih pada laporan keuangan? 

Untuk analisa fundamental, laba bersih yang diambil sebaiknya angka Laba Tahun Berjalan BUKAN angka Jumlah Penghasilan Komprehensif (Laba Komprehensif). Hal ini karena akun-akun yang dapat mempengaruhi laba komprehensif biasanya adalah akun-akun yang tidak berasal dari pendapatan operasional. 

Alias bukan akun-akun yang rutin seperti penjualan, beban usaha, beban administrasi. Namun akun-akun tersebut biasanya hanya berhenti di satu periode itu saja. Itulah mengapa dipisah dari akun-akun laba rugi secara umum. 

Dalam analisa fundamental, yang lebih krusial untuk diperhatikan adalah akun laba bersih tahun berjalan setelah pajak. 

Analisis laba bersih bisa dilakukan menggunakan analisa-analisa rasio keuangan seperti EPS, ROE, ROA, NPM. Beberapa contohnya bisa anda pelajari disini: Return On Equity, Return On Asset, Earning Per Share dan Net Profit Margin. 

0 komentar:

Post a Comment

Silahkan bertanya apapun tentang saham, saya sangat welcome terhadap komentar rekan-rekan.