Website edukasi saham, ekonomi makro, rekomendasi, investasi saham, analisis saham dan strategi trading.

Analisis Candlestick: Tweezer Top dan Tweezer Bottom

Dalam analisis candlestick, ada pola candlestick tweezer bottom dan tweezer top. Sebagian dari anda, mungkin masih agak asing dengan kedua istilah ini. Tetapi kedua pola candlestick tersebut seringkali ditemukan pada grafik saham. Sekarang kita akan membahas kedua pola candle tersebut dan fungsinya untuk trading. 


Tweezer bottom dan tweezer top adalah pola dua candlestick, di mana keduanya merupakan pola reversal / pembalikan arah suatu saham.  

TWEEZER BOTTOM 

Tweezer bottom merupakan pola bullish reversal, yaitu pembalikan arah harga saham dari penurunan harga saham sebelumnya, menuju bullish (naik) atau technical rebound. Berikut adalah pola tweezer bottom: 
Tweezer Bottom

Ciri-ciri tweezer bottom adalah sebagai berikut: 
  • Diawali dengan penurunan harga saham 
  • Candle pertama berwarna merah (turun), dan candle kedua hijau (naik) 
  • Memiliki HARGA LOW yang sama / sejajar, sehingga low candle-nya sejajar 
  • Merupakan sinyal bullish reversal
Pada tweezer bottom, bentuk candle-nya tidak harus sama persis seperti diatas. Namun aturan yang paling penting adalah, tweezer bottom berarti LOW PRICE KEDUA CANDLE PASTI SAMA, candle pertama berwarna merah dan candle kedua hijau.

Katakanlah low price candle pertama adalah 1.000. Maka low price candle kedua juga 1.000, sehingga candle-nya tampak sejajar. Tweezer bottom, bentuknya juga bisa seperti ini: 

Tweezer Bottom Candlestick

Walaupun candle kedua membentuk doji, tetapi ini adalah pola tweezer bottom, karena bisa kita lihat harga terendah (lower shadow) antara candlestick pertama dengan candlestick kedua sejajar. Di satu sisi, candle pertama merah dan candle kedua hijau, sehingga memenuhi kriteria untuk dapat dikatakan sebagai tweezer bottom. 

Tweezer bottom merupakan pola bullish reversal. Artinya, ketika anda menemukan tweezer bottom, maka harga saham berpotensi naik / rebound dalam jangka pendek. Berikut adalah contoh tweezer bottom pattern pada grafik saham: 

Tweezer Bottom Chart (klik untuk memperbesar)

Perhatikan saham ACES diatas, yang saya beri tanda-tanda lingkaran. Yap, itu adalah pola tweezer bottom. Diawali dengan penurunan harga saham selama beberapa hari. Kemudian muncul dua candle dengan harga low yang sejajar. 

Candlestick pertama warna merah, candlestick kedua warna hijau. Tidak lama kemudian, harga saham ACES berhasil technical rebound. Ini menunjukkan bahwa tweezer bottom adalah sinyal bahwa harga saham akan naik. 

KONSEP TWEEZER BOTTOM: Tweezer bottom merupakan sinyal bullish reversal karena ketika kedua candlestick membentuk harga low yang sama, itu artinya pelaku pasar mempertahankan agar harga saham tidak jatuh lebih dalam dibawah low price dua candle sebelumnya. 

TWEEZER TOP 

Tweezer top adalah pola bearish reversal, yaitu pembalikan arah harga saham dari bullish menuju ke bearish (dari naik menuju turun), alias potensi koreksi. Berikut adalah pola tweezer top: 
Tweezer Top

Berikut adalah ciri-ciri tweezer top: 
  • Diawali dengan kenaikan harga saham 
  • Candle pertama berwarna hijau (naik), dan candle kedua merah (turun) 
  • Memiliki HARGA HIGH yang sama / sejajar, sehingga high candle-nya sejajar 
  • Merupakan sinyal bearish reversal
Sama seperti tweezer bottom, bentuk candle tweezer top tidaklah baku seperti pola diatas. Aturan utama dalam tweezer top adalah harga HIGH KEDUA CANDLE SAMA, sehingga candle-nya terlihat membentuk pola high yang sejajar. Candle pertama hijau (naik), dan candle kedua merah (turun)

Berikut contoh lain dari pola tweezer top:   

Tweezer top candlestick
    
Seperti yang anda lihat diatas, itu juga merupakan pola tweezer top. Walaupun kedua candle memiliki bentuk / pattern yang berbeda, namun dapat dikatakan tweezer top karena diawali dengan kenaikan harga saham, lalu upper shadow-nya alias harga high-nya terbentuk sama persis, sehingga candle-nya terlihat sejajar. Selain itu, candle pertama berwarna hijau dan candle kedua berwarna merah.

Tweezer top adalah kebalikan tweezer bottom yang merupakan pola bearish reversal. Dengan kata lain, ketika terjadi pola tweezer top, maka harga saham berpotensi mengalami penurunan dari kenaikan atau tren naik yang terbentuk sebelumnya. 

Sehingga ketika terjadi tweezer top, disarankan untuk take profit / menjual sahamnya. Berikut contoh tweezer top pada grafik saham: 

Tweezer Top Chart

Perhatikan yang saya beri tanda-tanda lingkaran diatas. Itulah bentuk tweezer top yang terjadi di grafik saham. Diawali dengan kenaikan harga saham, dan kemudian ada dua pola candle dengan high yang sejajar / sama. 

Setelah membentuk tweezer top, harga saham tidak lama kemudian mengalami penurunan alias koreksi. Jadi tweezer top yang terbentuk pada chart memberikan petunjuk pada trader bahwa harga saham berpotensi turun / koreksi jangka pendek. 

KONSEP TWEEZER TOP: Tweezer top merupakan sinyal bearish reversal karena ketika kedua candlestick membentuk harga high yang sama, itu artinya pelaku pasar sudah tidak berminat untuk menaikkan harga saham menembus harga high-nya pada dua candle sebelumnya. 

Atau bisa jadi, sudah mulai banyak tekanan jual di ujung kenaikan harga saham, sehingga membuat harga saham tidak bisa menembus harga high-nya selama dua hari berturut-turut. 

KELEMAHAN POLA TWEEZER BOTTOM DAN TWEEZER TOP 

Tweezer bottom dan tweezer top tentu juga ada kelemahannya. Ada dua kelemahan utama: 

1. Tidak cocok untuk pasar saham sideways

Dalam kondisi market sideeways, pola-pola ini bisa saja memberikan sinyal palsu, karena tweezer bottom dan tweezer top lebih valid diterapkan dalam market atau saham yang fluktuatif. 

2. Tidak selalu memberikan sinyal yang cepat 

Terkadang tweezer bottom dan tweezer top bisa memberikan arah sinyal yang sebaliknya alias meleset. Hal ini karena tidak ada analisa teknikal yang 100% sempurna. Di satu sisi, kedua pola ini terkadang bisa memberikan sinyal yang agak lambat. Contohnya perhatikan tweezer bottom berikut: 


Setelah saham membentuk pola tweezer bottom, harga saham tidak langsung naik, namun sideways dulu beberapa hari, baru kemudian naik. 

Sehingga apapun analisa yang anda gunakan, anda harus selalu kombinasikan dengan analisa lainnya seperti indikator, chart pattern, support resisten, dan tentunya timing/ momentum trading. 

Itulah penjelasan candlestick tweezer bottom dan tweezer top. Semoga bermanfaat, dan bisa anda praktikkan di dalam trading. 

Analisa-analisa teknikal full, candlestick pattern, chart pattern dan kombinasi-kombinasi analisa teknikal yang simpel untuk trading dan memilih saham mandiri, bisa anda perdalam disini: Ebook Full Analisis Teknikal Saham. 

0 komentar:

Post a Comment

Silahkan bertanya apapun tentang saham, saya sangat welcome terhadap komentar rekan-rekan.