Website edukasi saham, ekonomi makro, rekomendasi, investasi saham, analisis saham dan strategi trading.

Pengaruh Right Issue Terhadap Harga Saham: Studi Kasus WSKT

Right issue adalah aksi korporasi yang dilakukan perusahaan untuk menambah modal perusahaan, dengan cara menerbitkan saham baru untuk dijual ke publik. Dengan right issue, tentu jumlah saham beredar akan semakin banyak, sehingga aksi korporasi right issue biasanya akan mempengaruhi psikologis pasar, dan pergerakan sahamnya. 


Sebelum right issue dilaksanakan, perusahaan penerbit right issue pasti akan mengumumkan terlebih dahulu (di media masa) mengenai harga pelaksanaan right issue-nya, beserta tanggal right issue (cum date dan ex date). 

Anda bisa pelajari lebih dalam tentang ilustrasi pelaksanaan right issue pada pos-pos berikut: Arti dan Ilustrasi Right Issue, dan Dampaknya pada Harga Saham. 

Right issue akan sangat mempengaruhi harga saham perusahaan, tergantung dari HARGA PELAKSANAAN (HARGA TEORETIS) right issue yang ditetapkan oleh perusahaan. Pada umumnya, "aturannya" adalah sebagai berikut: 
  • Apabila harga pelaksanaan right issue DIBAWAH HARGA PASAR (Lebih rendah daripada harga pasar), maka harga saham berpotensi TURUN mendekati harga right issue-nya. 
  • Apabila harga pelaksanaan right issue DIATAS HARGA PASAR (lebih tinggi daripada harga pasar), maka harga saham berpotensi NAIK mendekati harga right issue-nya. 
Jadi pada periode pengumuman right issue (ketika right issue masih belum dilaksanakan), harga saham biasanya sudah bereaksi terlebih dahulu. 

Alasan mengapa harga saham akan bergerak naik dan turun mengikuti harga pelaksanaan right issue-nya, sebenarnya lebih karena faktor psikologis pasar. 

Kalau harga pelaksanaan lebih murah daripada harga pasar, maka investor bisa mendapatkan tambahan saham baru dengan harga lebih rendah dibandingkan harga pasar, sehingga harga saham akan dibawa turun dulu ke harga teoretis right issue-nya. 

Sebaliknya, kalau harga pelaksanaan lebih mahal daripada harga pasar, investor harus mendapatkan tambahan saham baru dengan harga lebih tinggi, sehingga harga saham akan dibawa naik mendekati harga teoretis-nya. 

Sebagai contoh, harga saham A sekarang adalah Rp1.000. Perusahaan A mengumumkan akan melakukan right issue dengan harga pelaksanaan Rp750. Maka, mendekati right issue harga saham A bisa dibawa turun dulu sampai mendekati Rp750. 

Demikian juga, kalau ternyata saham A akan right issue lebih mahal daripada harga pasarnya sekarang, katakanlah perusahaan A right issue di harga Rp1.400. Maka dengan harga pasar saham Rp1.000, saham A ada peluang untuk naik mendekati Rp1.400.  

RIGHT ISSUE SAHAM WSKT 

Harga saham WSKT belakangan ini turun tajam selama beberapa hari dan saya mendapatkan pertanyaan dari para trader mengenai penyebab penurunan saham WSKT. Anda bisa lihat harga saham WSKT dalam 3 hari terakhir: 


Selama 3 hari hari berturut-turut, WSKT hampir terkena Auto Reject Bawah (ARB) sampai ke harga 795 pada penurunan hari ketiga. Ternyata penyebab penurunan WSKT adalah karena adanya aksi korporasi right issue. WSKT mengumumkan akan melakukan right issue pada harga pelaksanaan Rp487/ saham. 

Pada saat news ini beredar, harga saham WSKT masih di kisaran 900. Jadi ya wajar saja kalau WSKT dibawa turun terlebih dahulu, karena harga pelaksanaan right issue WSKT masih jauh dibawah 900. 

Pertanyaannya: Apakah saham akan selalu dibawa turun tepat ke harga right issuenya? Kalau ya, apakah berarti saham WSKT yang harganya 900 bakalan turun sampai ke 487-an? Turunnya banyak banget donk berarti? 

Dalam praktikknya, tidak selalu seperti itu. Terkadang saham akan turun hanya MENDEKATI harga right issue-nya, atau turun drastis selama beberapa hari saja. Setelah itu harga saham bisa kembali technical rebound. 

Misalnya saham WSKT, di mana saham WSKT turun drastis dari 900 menuju 790-795 hanya dalam kurun waktu 3 hari. Namun setelah penurunan WSKT di harga ketiga, WSKT akhirnya technical rebound sampai ke 830:


Walaupun terkadang ada juga saham-saham yang harga turun sampai tepat atau mendekati harga right issue-nya (seperti saham BBRI contohnya). 

Sebagai trader, aksi korporasi right issue bisa anda manfaatkan untuk mengoleksi saham di harga bagus. Apabila ada perusahaan yang melakukan aksi korporasi dibawah harga pasarnya, anda bisa menunggu koreksi harga saham untuk membeli sahamnya di harga murah. 

Demikian sebaliknya, jika perusahaan melakukan right issue dengan harga pelaksanaan diatas harga pasarnya, maka anda bisa mengoleksi sahamnya (perhatikan juga faktor teknikal dan fundamental), dan take profit di area harga right issue-nya. 

DENGAN CATATAN: Saham yang anda beli adalah saham yang likuid (bid offernya ramai) atau saham-saham dengan fundamental yang baik. Karena tidak setiap right issue akan memberikan dampak ke harga saham, terutama kalau right issue dilakukan oleh perusahaan yang sahamnya tidak likuid / market cap-nya kecil. 

Kalau anda ingin membeli perusahaan yang melakukan right issue, perhatikan juga kinerja fundamental dan TUJUAN RIGHT ISSUE perusahaan. Hal ini penting khususnya untuk anda yang ingin menyimpan saham dalam waktu yang agak lama. 

Idealnya, right issue yang sehat adalah right issue yang ditujukan untuk menambah modal perusahaan untuk operasional atau ekspansi. 

Jika perusahaan melakukan right issue, di mana sebagian besar dana right issue digunakan untuk membayar utang, ini bisa menandakan bahwa kinerja keuangan perusahaan kurang sehat, sehingga anda sebaiknya pertimbangkan lagi untuk membeli sahamnya. 

0 komentar:

Post a Comment

Silahkan bertanya apapun tentang saham, saya sangat welcome terhadap komentar rekan-rekan.