Kalau anda sedang mempelajari indikator Moving Average (MA) saham, anda pasti tidak asing dengan settingan Moving Average 200 (MA200). Beberapa trader, analis terkadang juga menyarankan menggunakan MA200 untuk analisis teknikal.
Moving Average 200 termasuk dalam Moving Average yang time frame-nya cukup panjang. Biasanya trader saham lebih suka setting time frame MA dengan periode agak pendek, misalnya MA5, MA20, MA25, MA15, MA50.
Sehingga Moving Average 200 ini seringkali dianggap sebagai Moving Average JANGKA PANJANG, yang bisa digunakan untuk positioning trader atau para trader yang punya time frame trading agak panjang.
Apakah Moving Average 200 memang benar-benar bermanfaat untuk trader? Apakah dengan time frame MA yang panjang dapat memberikan sinyal trading yang lebih baik? Bagaimana cara menginterpretasikan MA200 untuk diaplikasikan dalam analisis saham?
Mari kita bahas
MA200 dianggap sebagai tren Moving Average selama 1 TAHUN. Seharusnya, MA200 adalah MA 8 bulan, di mana 1 bulan di Bursa Efek idealnya sekitar 20 hari kerja bursa, karena Sabtu dan Minggu libur.
Tetapi MA200 seringkali dianggap sebagai MA 1 tahun karena di Bursa Efek masih terpotong dengan libur-libur nasional, libur Hari Raya, libur Hari Natal dan tahun baru, dan tanggal merah lainnya, sehingga idealnya dalam satu tahun bursa sekitar 200 hari.
Oke, lalu kenapa MA 1 tahun nggak di setting MA210 saja, atau MA220, atau MA230? Ini ada hubungannya dengan angka psikologis, di mana orang akan lebih mudah mengingat angka bulat 200 daripada angka 210, 220, 230, sehingga MA200 yang sering digunakan sebagai acuan analisis tren.
MOVING AVERAGE 200 = MA JANGKA PANJANG?
Cara membaca Moving Average umumnya sama dengan Moving Average lainnya. Kita sudah pernah bahas disini: Cara Menggunakan Moving Average yang Benar dan Cara Menggunakan Indikator Moving Average.
Yang membedakan MA200 dengan MA lainnya dengan periode lebih pendek adalah FLUKTUATIF garisnya pada grafik saham. Konsepnya, semakin pendek periode MA, maka garis MA semakin terlihat bergelombang, lebih dekat ke harga saham, dan memberikan sinyal trading lebih banyak.
Semakin panjang periode MA, maka garis MA akan semakin smooth dan sedikit fluktuatif. Karena MA200 adalah MA dengan periode panjang, maka MA200 seringkali digunakan sebagai analisa untuk melihat:
- Tren saham (Sedang bullish, bearish, atau sideways)
- Perubahan arah tren jangka panjang (dari bullish ke bearish atau sebaliknya)
- Potensi reversal harga saham (Support resisten)
MA200 tentu tidak cocok digunakan oleh scalper trader, karena garis MA200 adalah garis MA yang panjang, sehingga lebih cocok digunakan untuk analisa tren. MA200 seringkali digunakan untuk melihat apakah tren saham sedang berada dalam tren bullish atau bearish.
Ketika harga saham (candlestick) berada DIATAS Moving Average 200, maka dapat dikatakan saham tersebut sedang berada dalam TREN BULLISH. Contohnya perhatikan tren saham SMDR berikut ini:
Moving Average 200 |
Perhatikan, candlestick SMDR secara tren sedang berada diatas Moving Average 200 (garis hijau). Ini menunjukkan bahwa tren saham SMDR sedang bergerak naik / bullish.
Sebaliknya, ketika candlestick berada DIBAWAH Moving Average, maka dapat dikatakan saham sedang berada dalam TREN BEARISH. Contohnya perhatikan chart INKP berikut:
Pada chart diatas, candlestick INKP berada diawah MA200 (hijau), sehingga dapat dikatakan INKP sedang membentuk tren bearish / turun.
Tetapi yang perlu anda pahami, bukan berarti saham yang sedang uptrend (diatas MA200) adalah saham yang bagus untuk jangka panjang, sehingga ketika candlestick diatas MA200 anda harus membeli sahamnya.
Sebaliknya, bukan berarti saham yang sedang downtrend (dibawah MA200) adalah saham yang harus dihindari untuk trading, karena tren-nya turun dan bakalan berpotensi downtrend lagi.
MA200 sesungguhnya "hanya" digunakan untuk melihat tren saat itu, apakah cenderung bullish atau ke arah bearish, karena strategi trading untuk saham yang bullish dan bearish berbeda. Tapi sekali lagi, bukan berarti saham yang bullish secara tren, berarti anda harus langsung membeli sahamnya.
Demikian pula saham yang downtrend bukan berarti anda harus menghindarinya. Dalam analisa tren, anda harus pahami tentang major trend, secondary dan minor trend, sehingga anda bisa menentukan posisi yang benar ketika tren saham berada dalam tren bullish ataupun bearish.
Anda bisa pelajari analisa tren pada pos berikut: Analisis Tren Saham: Major, Secondary dan Minor Trend.
Kalau anda ingin menganalisa moving average 200 lebih mendalam, maka anda bisa memanfaatkan Moving Average 200 untuk analisa tren berikut:
1. MA200 sebagai potensi breakout
MA200 berfungsi untuk melihat penerusan tren bullish yang sedang terjadi, karena MA200 adalah MA dengan time frame panjang, maka validitas MA200 untuk melihat potensi breakout yang lebih panjang akan lebih valid dibandingkan MA5 atau MA10 misalnya.
2. MA200 sebagai potensi breakdown
MA200 berfungsi untuk melihat potensi breakdown suatu saham, yaitu untuk melihat penerusan tren turun yang sedang terjadi.
3. MA200 sebagai potensi rebound
MA200 juga bisa melihat potensi rebound suatu saham, karena fungsi MA200 sebenarnya sama dengan MA lainnya, yaitu untuk melihat support-resisten, tren, potensi rebound. Hanya saja, MA200 punya periode yang lebih panjang dan smooth.
MA200 Sebagai Potensi BREAKOUT, BREAKDOWN, REBOUND
Perhatikan tanda lingkaran. MA200 bisa berfungsi untuk melihat potensi breakout, di mana ketika harga saham awalnya berada dibawah MA200 dan setelah breakout dari garis MA200 disertai tren naik yang mulai tajam, maka harga saham berpotensi melanjutkan kenaikan tren.
Perhatikan tanda panah merah. MA200 bisa berfungsi untuk melihat potensi rebound, di mana ketika harga saham terus turun dan menyentuh MA200 tapi bertahan diatas MA200 alias tidak patah tren, maka biasanya saham akan kembali naik atau rebound dalam jangka pendek. Momen ini bisa dimanfaatkan untuk trading.
Perhatikan tanda persegi. MA200 bisa berfungsi untuk melihat potensi breakdown, di mana ketika saham yang awalnya uptrend, kemudian terus turun dan jebol dibawah MA200, tren harga saham berpotensi meneruskan penurunan.
Itulah analisa Moving Average 200. Dan seperti yang kita bahas tadi, MA200 cocok digunakan untuk analisa tren ketimbang scalping karena garis MA200 ini memberikan sinyal dan potensi pergerakan arah harga saham yang lebih panjang.
Para pengguna MA200 disarankan untuk melakukan kombinasi garis MA, yaitu dengan garis MA yang lebih pendek, misalnya MA20 atau MA50 atau MA100. Hal ini karena kalau anda cuma pakai satu Moving Average 200 saja, maka anda akan kesulitan menemukan sinyal trading.
MA200 adalah MA dengan time frame panjang, sehingga garisnya cenderung smooth. Dengan kata lain, sinyal ataupun titik support resisten yang dihasilkan dari MA200 tidak akan sebanyak MA dengan periode lebih pendek.
Semoga menginspirasi.
0 komentar:
Post a Comment
Silahkan bertanya apapun tentang saham, saya sangat welcome terhadap komentar rekan-rekan.