Website edukasi saham, ekonomi makro, rekomendasi, investasi saham, analisis saham dan strategi trading.

Saham BBCA Setelah Stock Split: Naik atau Turun?

El Heze

Pada tanggal 13 Oktober 2021, saham BBCA resmi diperdagangkan dengan harga  barunya, setelah BBCA melakukan stock split dengan rasio 1:5. Setelah stock split, harga saham BBCA berada di kisaran 7.500-8.200. Yap, harga saham yang cukup terjangkau untuk trader ritel, mengingat sebelum stock split harga saham BBCA sudah diatas 30.000. 


Stock split BBCA ini sudah ditunggu-tunggu oleh pelaku pasar, karena BBCA adalah saham dengan fundamental yang bagus, sehingga dengan stock split, para trader dan investor yang modalnya kecil tetap bisa membeli saham BBCA dengan harga yang jauh lebih terjangkau. 

Karena stock split adalah berita dan momentum positif untuk trader, banyak yang memprediksi kalau BBCA ini bakalan naik tinggi setelah stock split. Sekarang kita bisa lihat pergerakan harga saham BBCA tepat di hari stock split-nya. Perhatikan harga saham BBCA berikut: 

Saham BBCA Stock Split

Perhatikan closing saham BBCA berada di harga 7.525 setelah stock split. Tetapi harga saham BBCA sempat menyentuh harga tertinggi di harga 8.250 pada saat itu. 

Ternyata banyak trader yang nyangkut di harga 8.000. Di hari pertama stock split, saya dapat beberapa pertanyaan dari trader mengenai prospek saham BBCA setelah stock split, karena beberapa trader sudah terlanjur beli di 8.000-an dan kemudian langsung dibawah 7.900 tidak lama kemudian. 

Ini menunjukkan bahwa euforia stock split pada saham-saham yang berfundamental bagus sangat tinggi, sehingga di hari pertama stock split sudah banyak yang mulai membeli sahamnya, bahkan langsung membeli dengan strategi haka. 

Sebagai trader, tidak disarankan untuk terbawa dalam euforia pasar, karena euforia pasar ini justru dengan mudah dimanfaatkan oleh para market maker untuk melakukan take profit. 

Sebelum BBCA, saham BBRI dan BMRI juga pernah melakukan stock split di tahun 2017. Dan saham-saham berfundamental bagus yang melakukan stock split, justru kebanyakan harganya TIDAK LANGSUNG NAIK seperti yang diharapkan.

Ada beberapa penyebab mengapa setelah stock split hanya naik di saat awal sesi perdagangan, dan setelah itu cenderung koreksi: 

1. Para trader dan market maker memanfaatkan euforia positif untuk trading cepat 

Ketika terjadi euforia stock split, banyak orang beranggapan harga saham akan naik signifikan. Momen seperti ini justru akan dimanfaatkan untuk day trading oleh para market maker. Anda bisa perhatikan pola saham BBCA sehari setelah stock split. 

BBCA dibuka di harga 7.400 dan tidak lama kemudian naik sampai 8.250. Tetapi closingnya balik turun ke 7.525. Ini artinya banyak trader yang memanfaatkan euforia stock split saham BBCA buat beli dan jual saham dalam waktu cepat saja, sehingga volatilitas saham BBCA di hari awal stock split sangat tinggi. 

Ini bukan hanya terjadi di saham BBCA. Kalau anda pemain saham lama, anda pasti juga mengamati pergerakan BBRI dan BMRI setelah stock split tahun 2017. Pergerakannya kurang lebih sama. 

Harga saham hanya naik drastis di awal-awal stock split dengan volatilitas tinggi, setelah itu closingnya dibawa turun lagi, karena adanya aksi trader yang memanfaatkan momentum euforia buat trading cepat saja.    

2. Setelah stock split, harga saham belum tentu langsung naik 

Biasanya saham-saham setelah stock split harganya BELUM TENTU langsung naik. Saham-saham bagus setelah stock split biasanya ada kecenderungan SIDEWAYS atau TURUN dulu selama beberapa hari sampai 1 mingguan. 

Untuk membandingkan fakta yang lebih valid, kita coba lihat pergerakan BBRI dan BMRI di satu sektornya perbankan. Tahun 2017 saya pernah membahas pergerakan grafik saham BBRI dan BMRI setelah stock split. Anda bisa baca-baca lagi ulasannya disini: Analisis Saham BBRI 1 Bulan Setelah Stock Split dan Pergerakan BMRI Setelah Stock Split. 

BBRI dan BMRI setelah stock split harganya cenderung turun dan sideways selama 4-5 harian (kurang lebih seminggu), tapi setelah itu tren harga sahamnya langsung naik. Apalagi kedua saham ini stock split-nya mendekati akhir tahun, di mana akhir tahun saham2 rata-rata pada naik. 

BBCA ini kasusnya mirip dengan BMRI dan BBRI, di mana stock split-nya juga sudah mendekati akhir tahun. Karena BBCA adalah market leader di sektor perbankan sama seperti BMRI dan BBRI, maka kemungkinan prediksi yang paling rasional, pergerakan saham BBCA setelah stock split ini bakalan mirip-mirip seperti BBRI dan BMRI. 

Kalau anda ingin koleksi saham BBCA, saran saya jangan langsung all in. Coba untuk menerapkan strategi averaging down, jika turun anda bisa menambah modal. Apalagi untuk beberapa hari kedepan masih ada kemungkinan bergerak koreksi atau sideways, jika memang market turun dan pelaku pasar masih memanfaatkan take profit karena euforia. 

Mengacu pada BBRI dan BMRI, BBCA ada potensi untuk uptrend, apalagi sudah mendekati akhir tahun. Namun bukan berarti tidak ada koreksi. Koreksi pasti akan terjadi, terutama untuk hari-hari atau minggu awal setelah stock split, karena bisa jadi juga pelaku pasar masih "adjustment" untuk menemukan harga yang paling bagus.

Selain itu, beberapa waktu lalu banyak juga yang mengkhawatirkan kalau BBCA bakalan jadi 'the next Unilever' setelah stock split. Seperti kita ketahui, UNVR melakukan stock split pada awal 2020, dan harga sahamnya dari 8.600-an turun terus sampai dibawah 4.000. 

Saya juga sudah pernah menuliskan di pos ini: BBCA Stock Split: Jadi 'The Next Unilever? Potensi BBCA untuk menjadi the next Unilever sangat kecil. 

Di satu sisi, UNVR berbeda sektor dengan BBCA, sehingga kalau BBCA dibilang akan jadi 'the next Unilever', sepertinya perbandingannya nggak apple to apple. 

Dari pos ini, kita juga bisa mengambil pelajaran bahwa pada saat perusahaan aksi korporasi stock split, sebaiknya trader tidak terbawa euoforia, terutama di hari awal stock split.

Karena euoforia biasanya justru dimanfaatkan pelaku pasar untuk take profit, sehingga harganya kebanyakan turun di hari-hari awal. Hal ini sering terbukti pada banyak saham, bukan hanya BBCA. 

Kalau anda ingin membeli saham setelah stock split, disarankan menungu hari kedua atau menunggu pola koreksi mulai reda, atau beli bertahap, jangan langsung all in supaya tidak nyangkut di harga atas.  

0 komentar:

Post a Comment

Silahkan bertanya apapun tentang saham, saya sangat welcome terhadap komentar rekan-rekan.