Website edukasi saham, ekonomi makro, rekomendasi, investasi saham, analisis saham dan strategi trading.

Komponen Penting Laporan Keuangan untuk Investor

Dalam analisa fundamental, anda harus menguasai analisis laporan keuangan. Analisis laporan keuangan merupakan salah satu senjata utama investor untuk menganalisa perusahaan-perusahaan yang layak buat investasi, dan perusahaan2 yang berisiko.  


Laporan keuangan memuat informasi-informasi penting untuk investor, sebagai dasar untuk menganalisa kesehatan kinerja keuangan, struktur modal, kekuatan perusahaan di industri sektornya dan masih banyak lainnya. 

Kalau anda membuka laporan keuangan perusahaan go public, tentu anda akan menemukan banyak sekali komponen laporan keuangan perusahaan. Buat orang awam, komponen laporan keuangan yang cukup banyak seringkali membuat para pemula bingung harus memahami laporan keuangan mulai darimana dulu. 

[Anda yang ingin mendalami lebih banyak bedah analisa laporan keuangan untuk praktik investasi saham langsung, anda bisa perdalam full praktik analisa fundamental disini: Ebook Analisis Fundamental Saham Pemula - Expert.

Dengan banyaknya komponen laporan keuangan, anda tidak perlu bingung memahaminya. Ada beberapa komponen inti laporan keuangan paling penting yang perlu dikuasai investor. Dengan menguasainya, anda akan lebih mudah menganalisa fundamental perusahaan. 

Oke, berikut komponen-komponen penting laporan keuangan yang harus dipahami oleh investor saham: 

1. Aset 

Laporan keuangan memuat laporan ASET yang dimiliki perusahaan. Aset terdiri dari aset lancar dan aset tetap. Aset lancar adalah aset-aset yang dimiliki perusahaan yang memiliki masa manfaat dibawah 1 tahun dan perputarannya lebih cepat. 

Contoh-contoh aset lancar yaitu kas dan setara kas, investasi jangka pendek, piutang usaha, persediaan, biaya dibayar dimuka dan lain-lain. Sedangkan aset tetap adalah aset yang memiliki masa manfaat diatas 1 tahun seperti gedung, tanah, mesin, kendaraan. 

Sebagai investor, anda harus bisa menganalisa aset-aset yang dimiliki perusahaan, karena dengan analisa aset, anda bisa melihat: 
  • Likuiditas perusahaan (ketersediaan aset untuk melunasi utang) 
  • Efektivitas mendayagunakan aset untuk memperoleh laba bersih 
  • Melihat ukuran perusahaan dibandingkan perusahaan di sektor sejenis 
Dengan analisa aset, anda bisa melihat apakah perusahaan memiliki aset-aset yang mencukupi untuk melunasi kewajiban-kewajibannya. Anda bisa menggunakan ukuran rasio lancar. Baca juga: Analisis Fundamental: Analisis Rasio Lancar. 

Dengan analisa aset, anda bisa menganalisa apakah perusahaan sudah menggunakan aset-asetnya dengan baik dan efektif untuk menghasilkan profit maksimal. Anda bisa menggunakan analisa Return on Asset (ROA). Baca juga: Analisis Fundamental Saham  - Return on Asset (ROA). 

Dengan analisa aset, anda bisa melihat apakah perusahaan yang anda analisa memiliki ukuran perusahaan (company size) yang lebih unggul dibandingkan sektor industrinya atau malah sebaliknya. Nilai total aset, nilai kas yang dimiliki perusahaan, bisa menjadi tolok ukur besar kecilnya ukuran perusahaan.  

2. Utang & Ekuitas

Investor harus bisa menganalisa utang dan ekuitas. Ingat, bahwa rumus laporan keuangan adalah ASET = UTANG + EKUITAS. Aset diperoleh melalui pendanaan utang dan ekuitas. Jadi anda harus menganalisa berapa proporsi utang dan ekuitas perusahaan atau istilahnya adalah struktur modal. 

Utang / kewajiban / liabilitas dalam laporan keuangan dibagi menjadi dua, yaitu utang lancar dan utang jangka panjang. Utang lancar adalah utang perusahaan dengan jatuh tempo maksimal sampai dengan 1 tahun. 

Contohnya adalah utang usaha, utang bank jangka pendek, utang dagang, utang jangka panjang yang akan jatuh tempo dalam 1 tahun, dan lain-lain. Sedangkan utang jangka panjang adalah utang perusahaan dengan jatuh tempo diatas 1 tahun, misalnya utang hipotek, utang bank jangka panjang. 

Ekuitas adalah pendanaan yang didapatkan perusahaan tanpa melalui utang, yaitu menggunakan modal sendiri, atau melalui penerbitan saham baru seperti right issue.

Anda perlu mengetahui komposisi utang dan ekuitas perusahaan, untuk melihat sehat tidaknya komposisi struktur modal perusahaan. Perusahaan yang menggunakan utang terlalu besar dibandingkan ekuitas, berpotensi menyebabkan risiko pailit dan tergerusnya profitabilitas karena beban bunga yang besar (terutama jika utang bank perusahaan tinggi). 

Dengan menganalisa utang dan ekuitas, anda bisa menganalisa hal-hal penting di dalam analisa laporan keuangan perusahaan, yaitu: 
  • Analisa tingkat kesehatan struktur modal (solvabilitas)  
  • Analisa kemampuan perusahaan dalam mendayagunakan profit untuk mencetak profit
  • Analisa pendanaan perusahaan untuk investasi jangka panjang 
Analisa struktur modal dan solvabilitas, bisa dilakukan dengan Debt to Equity Ratio (DER). Anda bisa pelajari tentang DER disini: Analisis Fundamental: Debt to Equity Ratio (DER). 

Analisa ekuitas juga berguna untuk melihat seberapa kemampuan perusahaan mendayagunakan modal untuk mencetak laba bersih. Anda bisa menganalisa hubungan ekuitas dengan profitabilitas melalui rasio Return On Equity (ROE). Baca juga: Analisis Fundamental Saham: Return On Equity - Part I dan Analisis Fundamental Saham: Return On Equity - Part II.  

Analisa utang berguna sebagai dasar untuk memilih saham2 buat investasi, karena ada tipe investor konservatif dan investor agresif. Investor konservatif biasanya akan memilih perusahaan dengan tingkat utang yang sangat rendah, karena risikonya lebih kecil. 

Sedangkan ada tipe investor agresif, yang lebih mementingkan kenaikan harga saham secara cepat. Investor tipe ini terkadang akan memilih perusahaan yang sedang berkembang, di mana perusahaan yang sedang berkembang pesat / dalam tahap growth umumnya justru menggunakan utang yang besar dalam struktur modal. 

Kalau tipe investor konservatif, biasanya mencari perusahaan dengan tingkat utang atau DER kecil. Perusahaan yang punya DER kecil (perbandingan dengan sektor industri), dengan kinerja fundamental bagus, harga sahamnya dalam jangka panjang umumnya relatif stabil, sehingga lebih aman untuk disimpan dalam waktu lama. 

Kalau anda ingin melihat contoh laporan keuangan perusahaan dengan DER yang sangat kecil, anda bisa lihat contoh laporan keuangan Sido Muncul berikut: 


Perhatikan perbandingan ekuitas yang mencapai 5 kali lebih besar dibandingkan total liabilitasnya. Ini adalah contoh laporan keuangan perusahaan yang tingkat utangnya sangat rendah. 

Perusahaan dengan tingkat utang rendah, didukung kinerja fundamental baik, harga sahamnya lebih stabil dalam jangka panjang. Biasanya investor akan menyimpan saham2 ini untuk passive income (mendapatkan dividen). 

Tapi analisa tingkat utang juga harus disesuaikan dengan sektor industrinya. Ada sektor industri di mana perusahaan-perusahaannya memang punya tingkat utang yang besar, contohnya perbankan. 

3. Pendapatan 

Suatu perusahaan bisa bertahan, berkembang dan menjalankan kegiatan usahanya secara berkelanjutan apabila perusahaan memiliki PENDAPATAN / penjualan. Oleh karena itu, perusahaan yang memiliki fundamental baik dan bisa bertahan dalam jangka panjang, adalah perusahaan yang memiliki pendapatan besar, dan tren pendapatannya naik dalam jangka panjang. 

Pendapatan bisa anda lihat pada laporan laba rugi pada bagian atas sendiri. Biasanya namanya adalah PENJUALAN atau PENDAPATAN BERSIH. Seperti berikut contohnya: 


Untuk menganalisa pendapatan, anda bisa melihat tren pendapatan perusahaan selama 5 tahun, atau menganalisa perbandingan pendapatan perusahaan A dengan perusahaan lain di sektor yang sama, untuk melihat kekuatan omzet perusahaan di tiap sektor. 

Namun kalau anda ingin menganalisa pendapatan lebih dalam, anda harus menganalisa perbandingan pendapatan dengan beban-beban yang dikeluarkan perusahaan, untuk melihat efektifitas perusahaan dalam mengelola beban. 

4. Beban 

Dalam analisa laporan keuangan, anda harus melihat komponen beban. Pada laporan laba rugi, beban dibagi menjadi Beban Pokok Penjualan, Beban Penjualan & Pemasaran, Beban Umum & Administrasi, Beban Lain-Lain. Anda bisa lihat pada laporan laba rugi diatas pada tanda persegi merah. 

Perusahaan yang memiliki penjualan besar, namun tidak bisa mengelola beban-bebannya, hal ini akan menggerus laba bersih. Seringkali kita menemukan perusahaan yang omzet-nya naik, tapi laba bersih turun, karena kenaikan beban perusahaan sangat besar, sehingga membuat laba bersih turun. 

Sebaliknya, ada juga perusahaan yang omzet-nya lagi turun di periode tertentu, namun laba bersih-nya justru naik. Hal ini dikarenakan perusahaan mampu mengelola beban-bebannya, sehingga efisiensi beban bisa memberikan kontribusi terhadap laba bersih. 

Jadi kalau anda melihat perusahaan memiliki kenaikan omzet, anda harus analisa apakah perusahaan bisa melakukan efisiensi beban.   

5. Laba bersih

Harus diakui bahwa laba bersih adalah komponen profitabilitas yang paling sering menarik perhatian investor. Hal ini karena laba bersih adalah hasil akhir kinerja perusaahan, setelah dikurangi dengan seluruh biaya-biaya perusahaan. 

Analisa laba bersih bisa dikombinasikan dengan analisa Return on Equity (ROE) atau Earning per Share (EPS). Selain itu,  anda bisa menganalisa profitabilitas melalui analisa margin laba untuk melihat analisa manajemen biaya perusahaan. Anda bisa pelajari pos-posnya disini: 
6. Arus kas

Jangan melupakan analisa laporan arus kas, karena dengan analisa arus kas anda bisa melihat efektivitas perusahaan dalam mengelola kas. Kas adalah aset lancar yang paling likuid, sehingga kas sangat dibutuhkan perusahaan. 

Perusahaan yang tidak memiliki perputaran kas yang baik, juga berpotensi mengalami masalah likuiditas. Laporan arus kas perusahaan dibagi menjadi tiga, yaitu: 
  • Arus kas dari aktivitas operasi
  • Arus kas dari aktivitas investasi 
  • Arus kas dari aktivitas pendanaan   
Laporan arus kas 

Arus kas operasi berisi informasi tentang penerimaan dan pengeluaran kas perusahaan. Pada umumnya, perusahaan yang baik adalah perusahaan yang memiliki arus kas positif. Perusahaan dengan arus kas negatif ibaratnya 'besar pasak daripada tiang', karena pengeluaran kas lebih banyak daripada pemasukan. 

Tapi kalau ada perusahaan dengan arus kas operasi negatif, anda juga harus analis lagi penyebabnya. Apakah memang karena piutangnya terlalu besar, sehingga penerimaan arus kasnya jadi macet? 

Atau memang perusahaan tersebut adalah perusahaan di bidang misalnya konstruksi, di mana lagi banyak proyek-proyek penegerjaan, sehingga kas-nya diterima belakangan yang menyebabkan arus kas operasi jadi negatif. 

Arus kas aktivitas investasi berisi informasi mengenai pembelian dan penjualan aset-aset untuk investasi. Sedangkan arus kas aktivitas pendanaan berisi informasi tentang penambahan dan pengurangan modal seperti penerimaan pinjaman bank, pembayaran dividen dan lain-lain. 

Perusahaan dengan arus kas yang negatif setiap periode hendaknya anda waspadai, karena hal ini mengindikasikan bahwa perusahaan tidak memiliki manajemen perputaran kas yang baik. 

Anda bisa baca tentang laporan arus kas disini: Analisis Fundamental: Laporan Arus Kas & Net Cash Flow. 

Itulah komponen-komponen penting laporan keuangan yang bisa digunakan oleh investor untuk analisa fundamental. Kalau anda masih bingung harus mulai mendalami analisa laporan keuangan darimana, anda bisa prioritaskan komponen-komponen penting analisa laporan keuangan tersebut. 

Sebagai referensi tambahan, anda bisa mendalami lebih banyak analisa fundamental dan cara-cara praktis analisa laporan keuangan untuk investor pemula - expert disini: Ebook Analisis Fundamental Saham + Bedah Analisis Laporan Keuangan.  

0 komentar:

Post a Comment

Silahkan bertanya apapun tentang saham, saya sangat welcome terhadap komentar rekan-rekan.