Website edukasi saham, ekonomi makro, rekomendasi, investasi saham, analisis saham dan strategi trading.

Analisis Teknikal: Moving Average 5

Kalau anda pembaca setia web Saham Gain, kita sering mengulas tentang analisa Moving Average. Kita juga pernah mengulas strategi kombinasi Moving Average yang praktis dan bisa diterapkan untuk trading jangka pendek disini: Moving Average Praktis. 


Setting Moving Average (MA) yang cukup populer di kalangan trader salah satunya adalah setting Moving Average 5 atau sering disingkat MA5. Oke, lalu kenapa setting MA5 cukup populer? 

MA5 adalah rata-rata perdagangan saham selama 5 hari terakhir. Dalam Moving Average, konsepnya semakin pendek time garis MA, maka garis MA akan semakin fluktuatif atau bergelombang. 

[Anda bisa perdalam lebih banyak materi dan full STRATEGI analisa teknikal, yang bisa diterapkan langsung untuk memilih saham-saham bagus untuk level trader pemula - expert disini: Ebook Full Praktik Analisis Teknikal Saham.]

Setting MA dengan garis pendek biasanya disukai oleh trader jangka pendek (scalper atau day trader) yang ingin memanfaatkan momentum trading cepat di market. Semakin pendek time frame MA, maka sinyal trading yang dihasilkan semakin cepat. 

Inilah alasan mengapa para scalper dan day trader seringkali menggunakan settingan MA5 untuk trading cepat, karena sinyal trading yang dihasilkan juga lebih cepat, sehingga harapannya trader bisa melakukan entry dan exit position yang lebih cepat alias nggak perlu terlalu lama menunggu sinyal trading. 

Yap, itulah kelebihan menggunakan MA5 atau MA dengan time frame yang lebih pendek. Anda bisa mendapatkan sinyal trading lebih cepat, sehingga indikator MA bisa menjadi alat bantu untuk trading cepat. 

Konsep menggunakan Moving Average adalah: Pada saat garis MA menyentuh candlestick dari bawah menuju keatas, maka itu adalah SINYAL BELI / BULLISH POTENTIAL. Harga saham ada potensi untuk naik. 

Sebaliknya, pada saat garis MA menyentuh candlestick dari atas menuju kebawah (ketika harga saham sudah naik), maka itu adalah SINYAL JUAL / BEARISH POTENTIAL. Harga saham ada potensi untuk turun atau koreksi. 

Lalu bagaimana praktikknya di grafik saham? Anda bisa lihat settingan MA5 (menggunakan Simple Moving Average) berikut: 

Moving Average 5 - Sinyal Beli

Perhatikan tampilan Moving Average 5, yaitu garis MA warna orange pada grafik saham SMGR diatas. Kalau anda pakai MA5, maka garis MA akan terlihat SANGAT DEKAT / mepet dengan candlestick. 

Sinyal beli terjadi ketika garis MA5 mulai menyentuh candlestick dari bawah menuju keatas. Perhatikan yang saya beri tanda-tanda lingkaran. Ketika MA5 menyentuh candle dari bawah keatas, harga saham tidak lama kemudian mengalami kenaikan. 

Dan sinyal dari MA5 terjadi dalam frekuensi yang cukup banyak, karena MA5 berdekatan dengan candlestick, sehingga sinyal trading yang dihasilkan lebih cepat. 

Mengacu MA5, trader disarankan membeli sahamnya ketika garis MA menyentuh candlestick dari bawah menuju keatas. Kalau sinyal jual berarti yang terjadi adalah sebaliknya. Perhatikan lagi chart SMGR berikut: 

Moving Average 5 - Sinyal Jual

Sinyal jual dari MA5 terjadi ketika garis MA menyentuh candlestick dari atas menuju kebawah. Perhatikan tanda-tanda persegi diatas, di mana ketika garis MA sudah menyentuh candle dari tas menuju kebawah, maka harga saham turun setelahnya. 

Dalam hal ini, anda disarankan untuk take profit. Sama seperti sinyal buy, kita bisa lihat sinyal sell yang dihasilkan dari MA5 frekuensinya cukup banyak, karena garis MA5 selalu berdekatan dengan candlestick. 

Itulah cara menganalisa Moving Average 5 untuk trading. Sekarang kita tahu mengapa MA5 banyak digunakan oleh scalper, karena frekuensi sinyal trading yang dihasilkan dari MA5 cukup banyak, sehingga memungkinkan trader untuk melakukan entry buy dan exit / take profit lebih sering dengan jangka waktu pendek. Coba anda bandingkan dengan garis MA30 berikut di saham yang sama:


Perhatikan, kalau settingan MA-nya saya ubah jadi MA30 (tanda panah, garis orange), maka posisi garis MA lebih jauh dengan harga saham, sehingga sinyal-sinyal trading yang diberikan akan lebih sedikit dibandingkan kalau anda pakai MA5. 

Pertanyaannya sekarang: Apakah MA5 ini memang benar-benar efektif diterapkan untuk scalper trader? 

Semua pasti tergantung dari preferensi dan karakter trader masing-masing. Ada trader yang sudah nyaman pakai MA5. Ada trader yang tidak cocok dengan MA5. Saran saya, kalau anda ingin trading cepat, anda bisa mencoba EKSPERIMEN terlebih dahulu pakai MA5. 

Kalau anda lebih sering profit, berarti MA5 cocok untuk anda, dan anda bisa teruskan, kembangkan analisa MA5. Tapi kalau dengan MA5 anda semakin bingung mengambil entry beli dan target jual, jangan pakai MA5. 

Perlu anda pahami juga bahwa indikator MA5 memiliki beberapa kelemahan, yaitu sebagai berikut:    

1. Potensi fake signal 

Karena garis MA5 sangat dekat dengan candlestick, dan garis MA jauh lebih "bergelombang", potensi fake signal yang dihasilkan MA5 lebih besar dibandingkan MA dengan periode waktu lebih panjang, misalnya MA 1 bulan (MA30) atau MA 2 bulan (MA60). 

2. Terkadang menimbulkan bias dalam trading decision 

Fluktuatif garis MA5 yang cukup tinggi seringkali menimbulkan bias dalam trading decision. Saya sering dapat pertanyaan dari beberapa trader pengguna Moving Average 5: 

"Pak Heze, ini garis MA-nya sudah nyentuh candle menuju keatas kok sahamnya masih sideways?" 

"Pak, kemarin garis MA5 di saham PTBA terlihat menuju keatas. Tapi hari ini kok berbalik arah?"

Semakin pendek dan fluktuatif garis MA, maka potensi bias dalam menganalisa saham juga semakin tinggi. Perubahan arah yang cepat membuat anda harus berpikir, mengubah plan dan mengambil decision lebih cepat supaya tidak ketinggalan momentum. 

Dan terkadang trader juga bisa tertipu dengan fake signal itu tadi, di mana garis MA yang awalnya terlihat mau naik, dengan cepat langsung berubah arah. Itulah beberapa kelemahan indikator MA5 yang sering dialami oleh trader. 

Saran saya, kalau anda ingin menggunakan MA5, pertama adalah lakukan eksperimen terlebih dahulu seperti yang sudah saya jelaskan di awal. Cobalah beli saham dengan lot kecil dulu untuk menguji sistem trading anda. 

Kedua, coba untuk kombinasi MA5 dengan MA lainnya dengan periode lebih panjang, misalnya dengan MA25, atau MA50. Supaya anda bisa menganalisa lebih objektif sinyal2 trading yang lebih panjang. 

Jangan lupa untuk selalu kombinasi dengan indikator leading seperti RSI dan terutama yang PALING PENTING adalah Price Action. Price action dalam analisa teknikal dapat meminimalkan kebingungan dan bias dalam analisa saham. 

Bagaimanapun juga, indikator tidak bisa berdiri sendiri. Butuh price action untuk melihat sinyal2, pattern dan potensi reversal maupun contiunation suatu saham. Anda bisa baca tentang price action pada pos berikut: Price Action Saham.  

Semoga pos ini bisa memberikan jawaban kepada para trader yang masih penasaran dengan Moving Average 5 untuk trading, dan beberapa kelemahan MA5. Ingat, bahwa MA5 bukanlah indikator perfect untuk seorang scalper. Kombinasi2 dengan analisa price action, momentum, analisa teknikal lainnya dapat memberikan hasil lebih efektif dalam trading.  

0 komentar:

Post a Comment

Silahkan bertanya apapun tentang saham, saya sangat welcome terhadap komentar rekan-rekan.