Website edukasi saham, ekonomi makro, rekomendasi, investasi saham, analisis saham dan strategi trading.

Target Profit Trading Saham

Beberapa waktu lalu saya dapat pertanyaan dari rekan trader mengenai target take profit saham. Seperti berikut pertanyaannya: "Pak Heze apakah lebih ideal simpan saham buat semingguan, atau langsung dijual di hari itu ketika sudah naik?"


Saya juga pernah dapat pertanyaan yang intinya: "Berapa target ideal take profit pak? Apakah harus menunggu sekitar 10% baru take profit? Kalau saya take profit terlalu dekat dengan harga beli, takutnya kepotong fee trading, nilainya jadi lumayan." 

Harus saya akui, dalam praktikknya memang tidak ada target profit trading saham yang paling ideal. Saya sering menemukan trader dengan strategi trading & time frame yang berbeda-beda. 

Ada trader yang setelah beli saham, langsung dijual beberapa poin diatasnya ketika naik. Walaupun secara persentase profitnya kecil, tapi trader lebih sering dapat profit. 

Ada trader yang anti dengan trading harian, karena nggak ada waktu. Di satu sisi trader juga tidak suka terlalu banyak melihat fluktuatif market, sehingga trader lebih suka menyimpan saham diatas seminggu dan ambil target profit lebih besar diatas 7%. Tapi intinya adalah: 

Semakin pendek time frame trading, maka persentase ideal target profit anda harusnya semakin rendah. Semakin panjang time frame trading, persentase target take profit anda semakin besar. 

"Apa maksudnya Pak Heze?" Tanya anda. 

Mari saya jelaskan.. 

Kalau anda ingin trading cepat (Trading menitan, harian, atau trading 1-3 harian), maka ada baiknya anda mengambil target profit di kisaran 1-4%-an. Hal ini karena dalam trading cepat frekuensi trading anda lebih banyak, dan anda harus take profit dalam waktu dekat. 

Akan jauh lebih mudah kalau anda take profit di kisaran 1-4% saja. Saham-saham yang naik 1-4% dalam jangka waktu harian atau beberapa hari lebih mudah kita temukan, daripada saham-saham yang naik puluhan persen dalam waktu satu sampai beberapa hari. 

Kebanyakan di Bursa Efek, kalau naik ya di kisaran 1-4%-an dalam sehari, tergantung dari momentum market, news, dan analisa teknikal saham tersebut. 

Memang banyak saham yang bisa naik puluhan persen dalam sehari. Namun kebanyakan saham yang bisa naik sangat cepat dalam sehari adalah saham-saham gorengan, atau saham2 yang pergerakannya nggak likuid dan sulit dianalisa dengan chart.  

Jika anda memaksakan target profit puluhan persen setiap kali anda trading, anda akan stress sendiri. Anda juga terbebani dengan target-target yang terlalu tinggi, yang tentunya lebih tidak realistis untuk dicapai. 

Tapi kalau anda pasang target yang lebih rendah, target tersebut pasti akan lebih mudah diraih dan anda tidak perlu terbebani pikiran harus untung besar dalam waktu cepat. 

Dalam trading cepat frekuensi trading anda relatif lebih banyak, sehingga kalau anda take profit di kisaran 1-4%, profit anda lama-lama pasti akan besar, tidak kalah banyak dengan strategi2 trading lainnya. 

Pelajari juga strategi2 dan full praktik memilih saham yang bagus untuk intraday trading disini: Ebok Intraday & One Day Trading Saham.  

Kalau anda ingin trading dengan time frame lebih panjang (diatas 1 minggu), sebaiknya anda memasang target take profit yang lebih besar bisa diatas 7% sampai kisaran 10-15% (tergantung kondisi market dan analisa chartnya). 

Karena kalau time frame trading anda relatif panjang, rugi kalau anda cuma take profit 1-3%-an. Take profit 1-3% dilakukan oleh trader harian yang ingin mengincar keuntungan pendek dari fluktuatif harga saham.  

Sedangkan tujuan memperpanjang time trading adalah sebaliknya, yaitu untuk menghindari fluktuatif jangka pendek. Saham yang naik 1-3%-an, mungkin dalam 1-2 minggu lagi harga sahamnya bisa naik lebih dari itu (tentunya ada fluktuatif2 koreksinya juga). 

Apalagi dengan time frame trading yang lebih panjang, frekuensi trading anda otomatis lebih sedikit. Jadi anda bisa pertimbangkan untuk memasang target profit lebih tinggi. 

Pelajari juga strategi dan full praktik memilih saham untuk swing trading & trading mingguan disini: Panduan Simpel & Efektif Memilih (Screening) Saham Bagus. 

Jadi buat anda yang sedang menentukan berapa idealnya target take profit trading saham, anda bisa tentukan berdasarkan prioritas time frame trading. 

Kalau tujuan anda trading cepat, target profit tidak perlu terlalu tinggi, tetapi frekuensi trading anda memang lebih banyak. 

Sedangkan kalau tujuan anda adalah swing trading atau positioning, atau contrarian trader (Curi start beli saham di harga murah), anda bisa pertimbangkan untuk take profit lebih tinggi, tentunya target profitnya lebih tinggi daripada seorang trader harian. 

Nah, mengenai cara-cara menentukan target take profit berdasarkan analisa teknikal dengan cara-cara simpel, anda bisa perdalam full praktikknya disini: Cara Menentukan Target Profit dan Stop Loss Saham. 

MERUBAH TARGET TAKE PROFIT TRADING SAHAM

"Bung Heze, bolehkah saya merubah target profit?" Tanya anda.

Boleh. Dalam trading tidak ada aturan baku. Anda mau merubah target profit. Anda mau kombinasikan strategi trading itu adalah hak anda. Bebas, sesuai dengan strategi masing-masing. 

Namun saran saya, kalau anda berniat merubah target take profit, anda harus memiliki pertimbangan dan analisa yang benar-benar matang. Jangan merubah target profit hanya karena anda sedang panik atau lagi euforia berlebihan sehingga anda menaikkan target profit tanpa dasar yang jelas. 

Kenapa anda boleh merubah target take profit? 

Terkadang kondisi pasar saham, maupun kondisi saham-saham yang anda beli bisa berubah. Market yang awalnya bagus, berubah jadi bearish. Atau sebaliknya, saham yang anda lihat biasa-biasa saja, ternyata mengalami perubahan tren karena marketnya bullish. 

Sebagai contoh, kalau berdasarkan analisa pribadi, anda beranggapan saham yang anda beli harganya mulai turun dan sulit naik, anda boleh MENGAMANKAN PROFIT anda. 

Katakanlah awalnya anda memasang take profit sebesar 5%. Setelah saham anda naik 3%, ternyata arah saham mulai berubah turun, anda bisa jual dulu, nggak perlu menunggu 5%. Toh, anda juga sudah profit. 

Jadi terkadang anda juga perlu dinamis, tidak hanya diam di tempat dan saklek dengan target yang dipasang. Memasang target itu sangat perlu, bahkan harus. Namun evaluasi target trading dan melihat perubahan2 market itu juga penting. 

Tapi ingat, merubah target profit harus benar-benar didasari ANALISIS yang OBJEKTIF, bukan dari faktor emosi. Karena merubah target profit bisa mempermainkan psikologis anda sendiri, kalau dilakukan terlalu sering, apalagi jika merubah profit hanya didasarkan atas faktor panic dan euforia.

Catatan: Target take profit trading saham yang kita sharing di pos ini bukanlah suatu rumus baku. Idealnya, semakin pendek time frame, persentase target profit semakin rendah dan sebaliknya. 

Dalam praktikknya, untuk menentukan dimana harga dan persentase take profit, anda juga harus sesuaikan dengan kondisi market  dan saham yang anda beli. Anda bisa tentukan target profit 1%, 2%, 3%, atau bahkan diatas 10% (Jika ingin swing atau positioning) sesuai dengan karakter dan kondisi saham yang anda hadapi. 

0 komentar:

Post a Comment

Silahkan bertanya apapun tentang saham, saya sangat welcome terhadap komentar rekan-rekan.