Website edukasi saham, ekonomi makro, rekomendasi, investasi saham, analisis saham dan strategi trading.

Gap Down Saham - Part I

El Heze

Pada saat anda melakukan analisa teknikal, anda mungkin pernah menemukan saham yang hari ini turun drastis, sehingga meninggalkan celah alias gap di dalam grafiknya. Dalam analisa teknikal, inilah yang dinamakan dengan gap down.  

 

Gap down terjadi ketika harga open hari ini dibuka turun dibandingkan harga close hari sebelumnya dan terjadi secara cepat, sehingga menimbulkan celah alias kekosongan harga antara harga harga low kemarin dan harga high hari ini. 

Untuk lebih jelasnya, anda bisa lihat contoh pola grafik gap down pada pos berikut: Kenapa Gap Saham Harus Ditutup? Pada pos ini, kita akan membahas studi kasus saham yang pola grafiknya membentuk gap. 

Seperti yang kita bahas pada pos sebelumnya, gap yang terjadi pada saham biasanya akan 'ditutup' lagi. Kalau saham turun dan kemudian ada gap down, maka gap down tersebut bisa menjadi area RESISTEN. 

Sehingga kalau anda beli sahamnya ketika turun, harga gap down-nya bisa menjadi salah satu harga resisten sebagai acuan untuk menentukan target take profit. Hal ini karena ketika saham turun dan membentuk gap down, gap down akan ditutup lagi. 

Di sini kita akan membahas studi kasus gap down yang terjadi pada saham TPIA. Perhatikan chart saham TPIA berikut:  

Gap Down Saham

Itulah contoh pola gap down pada chart bisa anda lihat pada tanda lingkaran, di mana ketika saham turun meninggalkan kekosongan harga diantara hari ini dengan hari sebelumnya. 

Pada grafik TPIA diatas, gap down terjadi di rentang harga 8.225-8.350 (tanda lingkaran). Pada rentang harga tersebut, tidak ada yang mentradingkan sahamnya. Mengapa hal ini bisa terjadi? 

Umumnya gap down terjadi karena para pelaku pasar ingin menjual saham di harga terendah, sehingga pada harga yang lebih tinggi tidak ada yang antri (ada kekosongan harga). Gap down biasa terjadi karena beberapa hal berikut: 
  • Ada sentimen negatif, yang membuat market panic selling 
  • Ex date dividen
  • Ex date right issue 
Gap down saham juga bisa terjadi karena market lagi panic selling. Karena panic selling inilah akhirnya membuat para pelaku pasar ingin menjual saham di harga terendah, sehingga pada harga yang lebih tinggi nggak ada antrian beli dan jual, karena aksi panik tersebut. 

Tentu saja gap down membuat saham menjadi lebih murah secara teknikal karena penurunan saham terjadi secara drastis dalam waktu cepat, sehingga membuat harga saham menjadi jauh lebih rendah.   

Lalu, butuh waktu berapa lama agar gap down saham ditutup lagi?

Setiap saham memiliki jangka waktu yang berbeda-beda. Hal ini tergantung juga dari kualitas saham tersebut. Saham yang kualitasnya dalam arti likuid, biasanya nggak butuh waktu lama agar saham naik dan menutup gap down-nya, bisanya antara 2-3 harian. 

Contohnya saham-saham blue chip seperti BBRI ASII TLKM, ketika ada gap down tidak butuh waktu lama untuk menutup gap-nya. Tapi buat saham-saham yang tidak likuid (Saham gorengan) yang peminatnya sedikit, biasanya dibutuhkan waktu lebih lama, atau bahkan dalam worst case, bisa saja gap-nya malah nggak ketutup. 

Kedua, cepat lama gap down tertutup juga dipengaruhi dan penyebab dan sentimen yang mempengaruhinya. Biasanya kalau gap down terjadi di awal sesi opening market tanpa ada sentimen negatif, di hari yang sama gap bisa tertutup lagi. 

Kalau gap down terjadi karena aksi korporasi seperti ex date dividen (Sering disebut sebagai dividend trap) atau ex date right issue, untuk saham2 likuid bisa 2-3 harian atau mungkin bahkan 1 minggu baru tertutup. Baca juga: Ciri-Ciri Dividend Trap Saham. 

Untuk lebih akurat menjawab pertanyaan kapan potensi gap down akan tertutup lagi, kita gunakan contoh studi kasus saham TPIA. Pada grafik diatas tadi, saham TPIA membentuk gap down karena ex date right issue. 

Setelah membentuk gap down, kita bisa lihat dua candlestick terakhirnya masih merah. Ini artinya dalam 2 hari setelah adanya gap down, saham TPIA belum bisa menutup gap down-nya. Kemudian perhatikan lagi pergerakan saham TPIA keesokan harinya (Hari ketiga): 


Pada hari ketiga (Candlestick tanda panah merah), ternyata saham TPIA masih lanjut turun lagi. Artinya selama 3 hari gap down belum tertutup. 

Ini juga bisa menjadi pelajaran untuk kita, terutama buat para trader yang ingin mengincar saham untuk trading jangka pendek, agar ketika anda menemukan gap down, jangan terburu membeli sahamnya karena anda beranggapan saham yang ada gap down harganya akan cepat naik dan nutup gap-nya. 

Kalau kita lihat studi kasus dan faktanya langsung di market dengan saham TPIA ini, pada hari ketiga pun saham TPIA masih koreksi / lanjut turun setelah ada gap down. 

Sehingga jika ada saham yang membentuk gap down, ada baiknya anda analisa teknikalnya terlebih dahulu, jangan langsung buy. Analisa teknikal disini berarti anda bisa analisa support-resistennya, analisa tren, atau indikatornya) untuk melihat entry beli yang bagus. 

Pelajari juga: Full Praktik Menemukan Saham Diskon & Murah. Seperti contoh saham TPIA diatas, di mana saham TPIA walaupun turun, masih terlihat ada support-support kuat dibawahnya. Kalau TPIA turun, kemungkinan TPIA masih bisa menuju support-supportnya sebelum rebound. 

Oke, pos ini tentu nggak sampai disini saja. Kita akan bahas part selanjutnya untuk menguji lebih jauh kira-kira sampai kapan gap down yang terbentuk pada saham ini bisa tertutup lagi. Selain itu, kita juga akan menguji apakah gap down benar-benar akan ditutup atau tidak. 

Nantikan part II selanjutnya.... Coming soon.

0 komentar:

Post a Comment

Silahkan bertanya apapun tentang saham, saya sangat welcome terhadap komentar rekan-rekan.