Website edukasi saham, ekonomi makro, rekomendasi, investasi saham, analisis saham dan strategi trading.

Cara Mencari Free Cash Flow di Laporan Keuangan

Dalam analisis laporan keuangan, kita mengenal analisa laporan arus kas. Arus kas menunjukkan keluar masuknya kas perusahaan. Laporan arus kas menunjukkan kemampuan perusahaan untuk mengelola perputaran kas dengan baik. 

 

Semakin besar arus kas, maka likuiditas perusahaan semakin bagus. Sebagai investor saham, ada baiknya anda tidak lupa untuk menganalisa laporan arus kas, karena kas adalah aset perusahaan paling likuid dan bisa digunakan sewaktu-waktu. 

Perusahaan yang punya kecukupan kas, maka likuiditasnya relatif aman. Kas harus selalu dimiliki perusahaan karena ketersediaan kas juga menunjang kelancaran operasional. 

Dalam analisa laporan arus kas, anda mungkin sering mendengar istilah FREE CASH FLOW, atau dalam Bahasa Indonesia adalah ARUS KAS BEBAS. 

Free cash flow adalah arus kas bebas yang tersedia setelah seluruh kas digunakan untuk membiayai operasional dan biaya-biaya lainnya. 

Jadi free cash flow itu ibarat SISA ARUS KAS yang tersedia yang dimiliki perusahaan dan "menganggur". Perusahaan yang punya cadangan free cash flow, tentu akan lebih bagus daripada perusahaan yang tidak punya free cash flow atau bahkan yang cash flownya negatif. 

Hal ini karena walaupun free cash flow sifatnya "menganggur", namun perusahaan tentu tidak akan menggunakan free cash flow secara sembarangan. 

Di dalam perusahaan, free cash flow akan digunakan untuk kembali untuk ekspansi usaha, membayar dividen, membayar utang, mengembangkan perusahaan dan memuaskan kepentingan pemegang saham. 

Ini artinya, free cash flow juga dibutuhkan perusahaan, dan free cash flow juga bisa menjadi salah satu indikator sehat tidaknya kas perusahaan. Rumus free cash flow adalah sebagai berikut: 

Free Cash Flow (FCF) = Arus Kas dari Aktivitas Operasi - Belanja Modal 

Seperti kita ketahui, laporan arus kas terdiri dari tiga komponen, yaitu arus kas dari aktivitas operasi, arus kas aktivitas pendanaan, dan aktivitas investasi. 

Untuk menghitung FCF, kita menggunakan arus kas dari aktivitas operasi, karena arus kas aktivitas operasi yang menunjukkan aliran arus kas murni dari pendapatan operasional, dan pembayaran biaya-biaya secara rutin seperti pembayaran biaya gaji, pembayaran pemasok dan lain-lain. 

Belanja modal atau disebut juga dengan capital expenditure (capex) merupakan pengeluaran perusahaan untuk membeli aset-aset tetap atau investasi mesin. Capex bisa dilihat pada arus kas dari aktivitas investasi. 

CARA MENCARI FREE CASH FLOW DI LAPORAN KEUANGAN 

Sekarang kita akan masuk ke contoh cara mencari free cash flow di laporan keuangan perusahaan. Kita menggunakan contoh laporan keuangan PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP). Berikut laporan arus kas ICBP: 

Cara Mencari Free Cash Flow di Laporan Keuangan

Arus kas dari aktivitas operasi bisa ambil dari angka total arus kas aktivitas operasi (lihat tanda persegi hijau). Sedangkan belanja modal bisa anda ambil dari akun: Pembelian Aset Tetap, atau Penambahan Aset Tetap, Penambahan Investasi Jangka Panjang (lihat tanda persegi biru). 

Angka-angka tersebut letaknya ada pada arus kas dari aktivitas investasi. Berikut perhitungan Free Cash Flow ICBP selama 2 tahun: 


Pada free cash flow ICBP selama 2 tahun, terlihat nilai free cash flow di tahun sebelumnya sebesar 4,12 kali. Nilai ini turun di tahun berjalan menjadi 2,67 kali. 

Artinya, di tahun sebelumnya arus kas operasi perusahaan lebih besar 4,12 kali dari belanja modalnya, dan pada tahun berjalan menjadi 2,67 kali. Walaupun free cash flow turun, tetapi ICBP masih mampu mencatatkan free cash flow positif selama 2 tahun (Diatas 1 kali).

Free cash flow yang bagus adalah free cash flow positif. Artinya perusahaan memiliki arus kas bebas yang bisa digunakan untuk mengembangkan operasional, dan memuaskan kepentingan pemegang saham, sehingga juga bisa mengurangi konflik keagenan. 

Kalau perusahaan memiliki cash flow negatif, anda perlu menganalisa lebih dalam penyebab free cash flow negatif perusahaan. Pertama, FCF negatif bisa terjadi karena memang arus kas operasi-nya minus. 

Arus kas operasi minus dikarenakan pendapatan perusahaan belum mampu mengcover biaya-biayanya, sehingga arus kas operasi yang terus minus juga berbahaya untuk perusahaan. 

Tapi bisa jadi FCF negatif dikarenakan belanja modal perusahaan lebih besar daripada arus kas aktivitas operasinya. Biasanya terjadi pada perusahaan-perusahaan yang masih berada dalam tahap ekspansi, sehingga membutuhkan investasi lebih besar. 

Itulah cara mencari free cash flow di laporan keuangan, serta manfaat free cash flow bagi investor saham. 

0 komentar:

Post a Comment

Silahkan bertanya apapun tentang saham, saya sangat welcome terhadap komentar rekan-rekan.