Website edukasi saham, ekonomi makro, rekomendasi, investasi saham, analisis saham dan strategi trading.

Saham Mayora untuk Jangka Panjang

Ketika berbicara tentang saham perusahaan di sektor consumer goods, kebanyakan orang akan mengingat saham-saham blue chip seperti Indofood atau Indofood CBP (Mi instan) atau Unilever Indonesia. 


Selain itu, ketika berbicara soal konsisten dividen dan saham consumer goods yang tahan banting, maka banyak orang akan memilih saham Sido Muncul (SIDO). Karena perusahaan2 tersebut memiliki brand image yang sudah melekat di masyarakat. 

Namun perusahaan consumer goods go public sebenarnya cukup banyak. Ada satu saham consumer goods di sektor food and beverages (manakan dan minuman) yang brand imagenya juga tidak kalah menarik, yaitu perusahaan PT Mayora Indah Tbk (MYOR). 

Produk-produk Mayora sangat mudah kita temukan dalam kehidupan sehari-hari, dan sebagian besar dari anda pasti tidak asing dengan produk-produk Mayora. Produk-produk Mayora yang terkenal seperti: 
  • Kopi (Tora Bika) 
  • Beng-Beng 
  • Permen (Kiss, Tamarin, Kopiko, Choki-Choki)
  • Astor 
  • Biskuit (Sari Gandum, Roma, Malkist dengan diversifikasi rasa)
  • Minuman (Energen, Oat Milk)
  • Dan masih banyak produk-produk Mayora lainnya   
Fokus Mayora adalah menjual produk-produk barang konsumsi, khususnya makanan dan minuman ringan, di mana produk-produk ini selalu dikonsumsi sehari-hari, dan mudah kita temukan baik di toko-toko kelontong, minimarket hingga supermarket.  

Produk Mayora

Kemudian, kita coba lihat fundamental Mayora secara ringkas dengan beberapa rasio penting, terutama ROE, DER, EPS, dividen dan kapitalisasi pasar: 
  • Return on Equity (ROE): Kisaran 18-22% 
  • Debt to Equity Ratio (DER): Kisaran 0,7-0,9 kali 
  • Earning per Share (EPS): Kisaran Rp80-100 per saham 
  • Dividend per Share (DPS): Kisaran Rp27-35 per saham
  • Kapitalisasi pasar (Market cap): Kisaran Rp51-55 triliun 
Kalau anda belum paham cara-cara membaca rasio keuangan diatas, anda bisa pelajari pada pos-pos berikut: Analisis Fundamental Saham: Return On Equity, Analisis Fundamental: Debt to Equity Ratio (DER), Makna dan Fungsi Earning Per Share (EPS). 

Dilihat dari sektor bisnis, brand image, ketersediaan produk di pasar, dan kinerja fundamental secara garis besar, maka MYOR termasuk salah satu saham consumer goods yang TAHAN BANTING. 

Saham tahan banting maksudnya adalah saham yang trennya tahan terhadap gejolak market. Pada saat market sedang banyak sentimen negatif, tren saham tidak akan turun banyak. Namun ketika market lagi bagus-bagusnya, kenaikan harga sahamnya juga relatif stabil.

Hal ini karena produk-produk Mayora selalu dibutuhkan masyarakat dalam keadaan apapun. Masyarakat tetap konsumsi produk2 Mayora walaupun kondisi ekonomi sedang bagus ataupun tidak. 

Selain itu, brand image yang cukup ternama juga membuat investor lebih nyaman menyimpan saham Mayora. Dari sisi fundamental, saham Mayora dapat dikatakan sebagai saham tahan banting karena Mayora menerapkan pola manajemen konservatif. 

Hal ini bisa dilihat dari Debt to Equity Ratio-nya, yang selama tren 3-5 tahun selalu dibawah 1. DER dibawah 1 berarti perusahaan menggunakan utang kecil dalam struktur modal (Penggunaan ekuitas lebih besar daripada utangnya). 

Utang kecil diterapkan perusahaan sebagai upaya untuk meminimalkan risiko pailit, dan risiko meningkatnya beban bunga, di mana beban bunga yang tinggi juga bisa menggerus laba bersih perusahaan. 

Sehingga risiko keuangan perusahaan sangat kecil. Investor akan merasa lebih nyaman menyimpan saham perusahaan yang risikonya rendah. 

Lalu kita bisa lihat juga dari sisi profitabilitas, yaitu ROE. Rata-rata ROE Mayora selalu diatas 15% (Di kisaran 18-22%). ROE yang tinggi menunjukkan kemampuan Mayora menghasilkan profitabilitas yang relatif baik, di mana ROE besar juga menunjukkan kemampuaan MYOR untuk memaksimalkan dividen. 

Dari segi dividen juga bisa kita lihat konsistensi MYOR selama 3 tahunan untuk selalu membagikan dividen di kisaran yang stabil yaitu Rp27-35 per saham, dan EPS di kisaran Rp80-100 per saham. 

Market cap MYOR juga cukup besar yaitu sekitar 51 triliun. Walaupun bukan termasuk dalam saham blue chip, tetapi market cap-nya nggak kecil-kecil amat, dan bisa dikategorikan sebagai saham second liner.  

Selain Mayora, ada juga produk-produk kompetitornya yaitu Siantar Top (STTP), yang kinerja fundamentalnya kurang lebih sama dengan Mayora. Hanya saja, market cap Mayora masih jauh lebih besar dibandingkan STTP yang market capnya cuma sekitar 11,40 triliun.

Dari segi fundamental, ciri-ciri saham tahan banting ini dimiliki oleh Mayora semua, di mana DER dibawah 1, ROE diatas 15 kali dan rutin membagikan dividen. Perhatikan tren saham Mayora berikut: 

Saham Mayora untuk Jangka Panjang

Selama tren 2 tahun, bisa kita lihat saham MYOR memiliki tren naik yang stabil. Meskipun secondary trend-nya (tanda lingkaran) membentuk donwtrend, tetapi fluktuatifnya cukup rendah. 

Contoh saham yang trend-nya mirip MYOR bisa anda lihat saham SIDO. Yap, saham-saham yang tahan banting seperti ini biasanya memiliki tren harga saham yang stabil dan tidak banyak pergerakan. 

Hal ini karena investor merasa lebih nyaman untuk menyimpan sahamnya ketimbang mentradingkan harian. Risiko perusahaan yang rendah, dan tingkat dividen stabil membuat pergerakan sahamnya juga lebih stabil dan tahan dari gejolak market. 

SAHAM MAYORA UNTUK JANGKA PANJANG 

Dari ulasan saham Mayora diatas, anda pasti bertanya: "Pak Heze apakah saham Mayora untuk jangka panjang bisa dijadikan pilihan berinvestasi?" 

Bisa, MYOR adalah salah satu saham yang fundamentalnya bagus, meskipun MYOR bukanlah market leader di sektor industrinya. Namun anda juga perlu perhatikan beberapa kelebihan dan kelemahan saham MYOR untuk investasi jangka panjang. 

Kelebihan Saham Mayora 

1. Bisa sebagai sarana passive income 

Karena Mayora memiliki ROE besar dan rajin bagi dividen setiap tahun, maka Mayora bisa dijadikan sebagai sarana untuk mendapatkan passive income dari investasi anda. 

2. Saham yang low risk buat jangka panjang 

Mayora memiliki brand image yang ternama, produk2nya mudah ditemukan dan selali digunakan masyarakat, serta rasio utang yang sangat kecil. Sehingga Mayora termasuk dalam kriteria saham yang risikonya rendah. 

Jadi saham Mayora cocok buat anda yang ingin investasi dengan tujuan dapat passive income, yaitu mendapatkan dividen dengan risiko fluktuatif yang rendah.  

Kelemahan Saham Mayora  

1. Pergerakan harga saham lambat, likuiditas kurang tinggi 

Sayangnya saham Mayora ini pergerakannya agak lambat, dan likuiditas sahamnya kurang tinggi. Mungkin karena di market saham Mayora masih "kurang populer", karena ketika bicara saham consumer goods, yang akan diingat biasanya INDF ICBP atau UNVR, dan SIDO untuk yang ingin mengincar dividen.  

2. Kurang cocok sebagai sarana multi bagger profit 

Tentu saja saham Mayora kurang cocok sebagai sarana untuk mendapatkan multi bagger (profit berlipat) dari investasi saham, karena pergerakan sahamnya yang relatif lambat, dan memang investor cenderung lebih suka menyimpan saham MYOR ketimbang mentradingkannya.

Jadi saham Mayora kurang cocok buat anda yang mengincar saham-saham dengan pergerakan lebih cepat, atau untuk anda yang mengincar multi bagger profit dari investasi jangka panjang. 

Itulah ulasan saham Mayora untuk jangka panjang, baik dari segi fundamental maupun kelebihan kekurangannya. Buat anda yang ingin investasi di Mayora, ada baiknya anda menyesuaikan dengan karakter dan tujuan investasi masing-masing. 

Untuk mendalami lebih banyak analisis fundamental, bedah analisa fundamental dan strategi investasi jangka panjang, anda bisa pelajari full praktikknya disini: Ebook Analisis Fundamental Saham Pemula - Expert. 

0 komentar:

Post a Comment

Silahkan bertanya apapun tentang saham, saya sangat welcome terhadap komentar rekan-rekan.