Website edukasi saham, ekonomi makro, rekomendasi, investasi saham, analisis saham dan strategi trading.

Cut Loss Saham

El Heze

Pada pos sebelumnya yang kita ulas disini: Take Profit Saham, kita sudah membahas tentang take profit saham dan beberapa strategi dalam melakukan take profit di market. Pada pos ini, kita akan membahas tentang CUT LOSS SAHAM.  

 

Dalam trading plan, setelah anda membeli saham anda selalu disarankan untuk menetapkan batasan take profit (jual untung) dan batas toleransi kerugian (cut loss). Jadi cut loss dan take profit adalah dua hal utama yang ada dalam trading plan seorang trader. 

Selama ini saya yakin anda pasti sudah sering membaca ulasan-ulasan tentang cut loss. Akan tetapi belum banyak yang membahas tentang seluk beluk cut loss secara detail, sehingga banyak trader yang salah menginterpretasikan dan menerapkan cut loss dalam trading plan. 

Pada pos ini, kita akan membaha tentang cut loss saham, strategi melakukan cut loss untuk trader dan berapa sebaiknya batas toleransi untuk melakukan cut loss. 

CUT LOSS SAHAM 

Cut loss saham adalah tindakan membatasi kerugian di saham dengan cara menjual saham anda yang sedang turun (Menjual saham dibawah harga beli). 

Dengan kata lain, cut loss berarti menjual RUGI saham anda. Kalau anda cut loss, anda akan mendapatkan capital loss (Harga beli lebih rendah daripada harga jual).

Tapi makna dan tujuan sebenarnya dari cut loss adalah sebagai sarana PROTEKSI MODAL. Misalnya anda beli saham A di harga 1.000. Anda ingin take profit di harga 1.100. 

Ternyata kondisi market tidak sesuai harapan. Saham-saham pada jatuh, dan jebol dari support-supportnya. Saham yang anda beli turun ke 950. Akhirnya, anda memutuskan untuk cut loss di harga 950. Katakanlah kerugian anda dari cut loss adalah sebesar Rp200 ribu. 

Bayangkan kalau anda tidak menetapkan cut loss sama sekali, maka ketika saham A turun lagi sampai 900, atau bahkan turun lagi sampai dibawah itu, floating loss anda pasti akan semakin besar. 

Katakanlah kalau anda cut loss dari awal, kerugian anda "cuma" Rp200 ribu. Tapi kalau anda nggak mau cut loss, kerugian anda mungkin bisa jauh lebih besar dari itu. Mungkin anda Rugi Rp500 ribu atau bahkan lebih banyak. 

Itulah pentingnya cut loss. Jadi cut loss itu bukan cuma diartikan sebagai rugi. Tetapi cut loss adalah sebagai tindakan proteksi modal supaya kerugian anda tidak semakin besar. 

Dalam praktikknya, banyak saham yang setelah harganya turun, harga sahamnya tidak balik lagi ke harga awal. Itulah mengapa banyak trader yang modalnya nyangkut sampai bertahun-tahun, karena trader tidak mau melakukan proteksi modal sedini mungkin. 

Cut Loss Saham

Perhatikan contoh grafik diatas, di mana harga saham turun terus dalam jangka panjang dan tidak kembali ke harga awal. Di market banyak tipikal saham seperti ini. 

Oleh karena itu, cut loss juga merupakan bagian dari trading plan, supaya anda bisa menyelamatkan modal. Kalau floating loss anda semakin besar, dan anda tidak berani cut loss, maka sama saja modal anda akan "terpenjara" dan tidak bisa digunakan buat trading. 

DILEMA CUT LOSS SAHAM  

Cut loss saham sering sekali menjadi dilema para trader. Ketika anda membaca pos ini, saya yakin pasti banyak trader yang nggak setuju dengan cut loss. Sebagian dari anda mungkin akan bertanya: 

"Pak Heze, saya paling dilema kalau cut loss, soalnya seringkali setelah saya cut loss, harga saham malah balik naik lagi."

Saya paham dengan problem tersebut, karena saya juga pernah mengalaminya. Dalam kenyataannya, trading saham memang tidak se-kaku itu. Cut loss itu diperlukan, tetapi memang ada saat-saat di mana anda harus MENGANALISA, KAPAN SEBAIKNYA CUT LOSS ATAU HOLD dulu? 

Intinya, jangan dikit-dikit cut loss, dikit-dikit panik, karena itu juga berdampak buruk pada trading anda. Padahal harga saham itu pasti ber-fluktuatif. Kalau anda beli saham, dan saham anda masih turun, ya itu wajar saja. 

Namanya juga saham pasti ada fluktuatif. Tidak mungkin setiap saat kita beli saham, saham yang kita beli pasti naik terus. Fluktuatif itu wajar dan pasti terjadi. 

DALAM HAL APA TIDAK PERLU CUT LOSS? 

Sekarang kita akan bahas, dalam hal apa sebaiknya anda tidak perlu terburu melakukan cut loss. Ada beberapa kondisi yang bisa pertimbangkan untuk tidak terburu cut loss: 

1. Anda membeli saham di harga yang bagus 

Kalau anda sudah membeli saham di harga bagus, dalam arti anda sudah melakukan analisa teknikal dengan baik. Anda sudah membeli saham di harga murah, anda sudah membeli di momen yang pas.. 

Maka anda bisa pertimbangkan untuk menunggu saham yang anda beli naik. Kalau saham yang anda beli masih turun, hal tersebut wajar karena di market pasti ada fluktuatif. 

Saham-saham yang harganya sudah bagus secara teknikal dan momentum, membutuhkan waktu yang lebih cepat untuk balik naik, ketimbang anda membeli saham di harga yang jelek. 

Pelajari juga strategi2 memilih saham-saham yang bagus secara teknikal disini: Analisis Teknikal untuk Profit Maksimal. 

2. Anda membeli saham-saham yang likuiditas dan tren-nya baik 

Tipe saham yang likuid, dan tren teknikalnya baik (ada pola fluktuatif dan support resisten yang jelas, tidak membentuk tren turun jangka panjang), juga merupakan saham yang bisa anda pertimbangkan untuk hold lebih lama. 

Jika anda membeli saham2 yang teknikalnya bagus dan membeli di harga yang baik, anda bisa pertimbangkan untuk hold dulu ketika saham yang anda beli masih turun. 

3. Harga saham yang anda beli turun beberapa poin 

Jika saham yang anda beli masih turun beberapa poin, anda tidak perlu terburu cut loss, karena seperti yang kita bahas tadi, market pasti mengalami fluktuatif dan itu wajar. 

Terlalu cepat melakukan cut loss hanya karena saham turun sedikit juga bisa menunjukkan kalau anda sedang panic selling, sehingga ada baiknya anda juga harus menganalisa level toleransi cut loss. 

DALAM HAL APA SEBAIKNYA CUT LOSS? 

Tapi seperti yang kita ulas diawal tadi, cut loss tetap diperlukan. Ada beberapa kondisi yang harus anda pertimbangkan untuk cut loss, yaitu: 

1. Membeli saham tanpa menganalisa 

Kalau anda membeli saham tanpa menganalisa, anda beli saham karena ikut-ikutan orang lain, dan saham yang anda beli ternyata mulai turun drastis, segera tetapkan batasan cut loss, karena ibaratnya anda membeli saham yang tidak anda tahu. 

Penting untuk menerapkan cut loss sedini mungkin, sehingga anda bisa memproteksi risiko kerugian yang lebih besar. 

2. Membeli saham gorengan

Jika anda membeli saham gorengan, anda harus lebih disiplin menetapkan level cut loss. Banyak saham gorengan yang tidak kembali ke harga awal setelah turun tajam. 

Cut loss diperlukan sebagai bentuk dari proteksi modal sedini mungkin. Untuk saham-saham gorengan, anda bisa tetapkan level cut loss untuk saham2 gorengan di kisaran 3-4% dari harga beli. 

3. Membeli saham di harga yang salah 

Jika anda membeli saham di harga yang anda anggap kurang pas. Misalnya anda membeli saham di harga terlalu tinggi, membeli saham di harga puncak, dan saham yang anda beli menunjukkan tanda-tanda penurunan signifikan, segera batasi kerugian anda. 

Anda bisa melakukan strategi buyback di harga yang lebih murah. Yang paling penting, anda bisa meminimalkan risiko saham nyangkut di harga yang salah. 

3. Anda adalah tipe trader idealis 

Kalau anda adalah trader yang saklek, dalam arti idealis. Anda punya pendapat: Kalau saham turun ke harga sekian mau nggak mau mau segera cut loss, ya itu adalah pilihan anda. Tidak ada salahnya, karena setiap orang memiliki plan yang berbeda-beda. 

Ada tipe trader yang sangat disiplin dalam trading plan, sehingga ketika saham turun ke level tertentu, tidak peduli apapun jenis sahamnya, trader akan segera cut loss. 

Itulah hal-hal penting tentang cut loss saham. Jadi dalam praktik trading, anda boleh menetapkan batasan toleransi cut loss. Tapi bukan berarti anda tidak perlu cut loss sama sekali. 

Tipe-tipe saham yang high risk seperti saham gorengan, harus lebih disiplin untuk cut loss. Semoga pos ini bisa membuka wawasan kita semua tentang cut loss saham. 

0 komentar:

Post a Comment

Silahkan bertanya apapun tentang saham, saya sangat welcome terhadap komentar rekan-rekan.