Website edukasi saham, ekonomi makro, rekomendasi, investasi saham, analisis saham dan strategi trading.

4 Tips Diversifikasi Saham yang Baik

El Heze

Dalam trading saham, anda harus memilih saham-saham yang bagus dan menguntungkan. Untuk memilih saham bagus, anda juga perlu menerapkan strategi diversifikasi saham yang baik. 

 

Diversifikasi saham yang benar membuat portofolio dan screening saham anda lebih terarah, sehingga anda bisa mencetak profit lebih konsisten di market. Diversifikasi saham juga berfungsi sebagai sarana untuk diversifikasi risiko. 

Namun banyak trader yang masih belum paham bagaimana cara menerapkan diversifikasi saham yang tepat. Ingat bahwa diversifikasi bukan sekedar membagi modal ke beberapa saham tertentu. 

Diversifikasi saham yang efektif dilakukan dengan mempertimbangkan kualitas saham yang dibeli, menerapkan diversifikasi yang wajar serta memperhatikan diversifikasi pada sektor industri tertentu. 

Pada pos ini kita akan membahas bagaimana cara melakukan diversifikasi saham yang baik, khususnya untuk seorang trader. Ada 4 tips diversifikasi saham yang baik yang bisa diterapkan untuk mencapai portofolio saham optimal, yaitu sebagai berikut:       

1. Strategi diversifikasi jumlah portofolio 

Strategi diversifikasi pertama, adalah strategi diversifikasi portofolio. Dalam trading, anda sebaiknya membagi modal anda ke dalam beberapa saham (diversifikasi). Tujuan diversifikasi adalah untuk meminimalkan risiko. 

Seperti prinsip Warren Buffet: "Jangan meletakkan telor dalam satu keranjang." Artinya, jika ada 1 saham anda yang harganya turun, anda masih punya peluang di saham yang lain. Tapi kalau semua modal anda dimasukkan di 1 saham, ketika saham tersebut turun, anda tidak punya peluang di saham yang lain. 

Lalu, berapa diversifikasi portofolio yang ideal?

Saran saya untuk pemula, idealnya anda sebaiknya melakukan diversifikasi 2-3 saham  maksimal. Jangan lebih dari itu. Cobalah untuk diversifikasi di 2 saham terlebih dahulu. Kalau anda sudah bisa mengelola 2 saham, sudah bisa profit dan meminimalkan kerugian, anda bisa menambah diversifikasi menjadi 3 saham. 

Anda mungkin bertana: Kenapa kok diversifikasinya dianjurkan 2-3 saham buat pemula? 

Logikanya, kalau anda belum bisa mengelola 2-3 saham, jangan berharap anda bisa mengelola lebih banyak portofolio saham. Banyak trader pemula yang memiliki sampai 10 saham di portofolio, dan akhirnya sebagian besar saham nyangkut. 

Hal ini karena trader tidak memulai dari langkah yang paling awal, yaitu memilih sedikit saham dulu. Utamakan diversifikasi 2-3 saham dan prioritaskan saham-saham yang bagus untuk dibeli. 

Pelajari juga cara-cara screening saham bagus disini: Panduan Simpel & Efektif Memilih (Screening) Saham Bagus. 

Analoginya, sebelum diberikan tanggung jawab lebih besar, anda harus bisa mengelola tanggung jawab kecil terlebih dahulu. Kalau tanggung jawab kecil anda tidak bisa menyelesaikannya, jangan harap anda dipercaya untuk tanggung jawab lebih besar. 

Nah, setelah anda bisa mengelola 2-3 saham. Anda bisa menambah diversifikasi menjadi 4-5 saham, kemudian naikkan bertahap sampai 5-7 saham maksimal. 

Dalam strategi diversifikasi portofolio, anda memiliki opsi yang fleksibel. Kalau anda merasa sudah nyaman dengan 2-3 saham, anda tidak perlu menambah jumlah saham. 

Kalau anda merasa bisa dan mampu mengelola 4-5 saham atau bahkan 7 saham, silahkan. Tapi yang paling penting, anda harus memulai dari langkah paling awal yaitu lakukan diversifikasi kecil (2-3 saham). Setelah itu, anda bisa kembangkan strategi diversifikasi sesuai kemampuan trading dan psikologis masing-masing. 

2. Strategi diversifikasi berdasarkan sektor industri 

Dalam diversfikasi saham, ada baiknya anda menyebar jumlah saham anda ke beberapa sektor. Jangan diversifikasikan saham anda pada satu sektor saja. Misalnya anda beli tiga saham di sektor perbankan: BBCA, BBRI, BMRI. 

Ada baiknya anda lakukan diversifikasi ke beberapa sektor. Misalnya, anda beli satu saham perbankan, satu saham consumer goods, satu saham telekomunikasi. Berikut contoh penerapan strategi diversifikasi berdasarkan sektor industri: 

Diversifikasi saham yang baik

Diatas merupakan contoh diversifikasi berdasarkan sektor. Tetap sisakan modal 5-10% di cash balance. Dengan strategi tersebut, anda bisa MENEKAN POTENSI RISIKO. 

Karena kalau anda cuma diversifikasi saham di satu sektor, ketika sektor tersebut lagi jatuh, lesu atau kena sentimen negatif, maka saham-saham anda bisa turun semua. Misalnya anda cuma diversifikasi sektor perbankan: BBRI BBCA BMRI. 

Ketika sektor perbankan lagi jelek, maka ketiga saham yang anda beli bisa ikutan merah di waktu yang sama. Tapi kalau anda diversifikasi di beberapa sektor, ketika satu sektor lagi turun, anda masih punya saham2 di sektor lain yang hijau. Got it?   

Atau bisa juga anda lakukan diversifikasi lebih banyak di sektor tertentu, karena anda menganggap sektor tersebut lagi bagus. Misalnya anda diversifikasi 3 saham, di mana anda membeli dua saham tambang batu bara dan satu saham sektor properti. 

3. Strategi diversifikasi berdasarkan market cap 

Di pasar saham Indonesia, ada yang namanya saham-saham big caps dengan market cap diatas 100 triliun atau sering disebut sebagai saham blue chip. Contoh2nya seperti TLKM BBCA ASII INDF ICBP GGRM BBRI BBNI BMRI TPIA CPIN dan lain-lain. 

Kemudian ada juga saham-saham second liner yang market capnya diatas 5 triliun sampai dibawah 100 triliun. Dan terakhir ada saham-saham small cap, dengan market cap 1 triliun kebawah. 

Biasanya saham blue chip adalah saham yang risikonya lebih rendah, namun pergerakannya lebih lambat dan biasanya mengikut indeks. Saham second liner kebanyakan punya volatilitas lebih tinggi, harga sahamnya secara nominal lebih murah. 

Dan saham-saham small cap atau disebut saham gorengan memiliki risiko lebih besar karena volatilitasnya tinggi dengan likuiditas rendah, tetapi naik turunnya lebih cepat. 

Ada baiknya anda pertimbangkan juga diversifikasi saham berdasarkan market cap. Jangan hanya menaruh semua saham di saham-saham gorengan, karena risikonya besar. 

Banyak trader yang sahamnya nyangkut karena membeli puluhan saham, di mana hampir semua sahamnya diisi oleh saham-saham gorengan yang tidak likuid. 

Ada baiknya anda diversifikasi di saham blue chip dan saham second liner, supaya anda memiliki lebih banyak variasi saham. Berikut contoh diversifikasi saham berdasarkan market cap: 

Diatas adalah contoh diversifikasi sehat, di mana anda memiliki diversifikasi pada saham blue chip dan saham second liner juga. Anda juga bisa mengganti satu saham untuk beli saham small cap, jika anda menganggap ada saham2 small cap tertentu yang menarik. 

Buat tipe trader konservatif, anda boleh pertimbangkan untuk diversifikasi di saham2 blue chip saja. Tapi sekali lagi, ada baiknya anda juga punya diversifikasi di saham2 second liner, karena pilihan saham second liner lebih banyak.

Selain itu, kalau IHSG sedang jatuh, mayoritas saham blue chip biasanya akan turun bersamaan. Jadi diversifikasi berdasarkan market cap tetap diperlukan. 

4. Diversifikasi instrumen investasi 

Diversifikasi instrumen investasi adalah diversifikasi pada instrumen investasi selain saham atau diversifikasi pada saham-saham luar negeri. Misalnya anda investasi di saham Indonesia dan juga investasi di saham-saham Wall Street (Amerika Serikat). 

Atau anda membagi modal untuk trading saham sebanyak 60%, dan sisanya anda bagi ke instrumen reksadana atau instrumen investasi deposito bank. 

Strategi ini bisa dipertimbangkan buat anda yang sudah punya modal besar (Diatas 100 juta). Kalau modal anda masih Rp1 juta, Rp10 juta, sebaiknya tidak perlu lakukan diversifikasi instrumen, karena profitnya justru tidak akan maksimal. 

Diversifikasi instrumen investasi juga berkaitan dengan ketenangan PSIKOLOGIS. Karena dengan memiliki beberapa instrumen investasi passive income, tentu anda lebih tenang secara finansial. 

Kalau psikologis anda terjaga dengan baik, pada akhirnya hal ini juga mempengaruhi pengambilan keputusan trading yang anda lakukan, sehingga kualitas analisa saham juga lebih bagus. 

Itulah 4 tips diversifikasi saham yang baik. Jadi dalam diversifikasi, anda bukan hanya sekedar membagi-bagi modal ke dalam beberapa saham, tetapi anda juga harus mempertimbangkan jumlah diversifikasi yang wajar, diversifikasi sektor dan diversifikasi saham berdasarkan kualitasnya. 

0 komentar:

Post a Comment

Silahkan bertanya apapun tentang saham, saya sangat welcome terhadap komentar rekan-rekan.