Website edukasi saham, ekonomi makro, rekomendasi, investasi saham, analisis saham dan strategi trading.

Mengenal Value Trap Stock

Kalau anda sedang belajar analisis fundamental, anda pasti akan mempelajari analisa value investing. Value investing merupakan analisis fundamental dengan menganalisis saham-saham yang harganya murah secara valuasi. 



Valuasi saham sederhana yang sering digunakan dalam analisa value investing adalah Price Earning Ratio (PER) dan Price to Book Value (PBV). Anda bisa pelajari disini: Valuasi Saham: Price Earning Ratio dan Price to Book Value. 

Sesuai konsep dalam investasi saham, para investor umumnya akan mencari saham-saham yang harganya masih murah dan terdiskon untuk dibeli. Karena saham yang masih murah, harganya sangat worth it untuk dikoleksi.

Dan sesuai hukum permintaan dan penawaran, ketika banyak orang yang membeli saham di harga murah & diskon, maka harga saham berpotensi naik. 

Atas dasar inilah banyak para investor yang sering menggunakan analisa valuasi untuk mencari saham-saham murah secara fundamental untuk investasi jangka menengah maupun jangka panjang (Diatas 1 tahun). 

Namun analisa valuasi saham tidak se-simpel yang anda pikirkan. Faktanya, seringkali saham yang valuasinya sudah murah, yaitu saham-saham dengan PBV dibawah 1 kali, atau PER-nya cuma 5 kali, tetapi harga sahamnya malah turun terus. 

Sehingga seolah analisis fundamental itu tidak berguna, karena meskipun anda mencari saham yang PER dan PBV-nya murah, akan tetapi harga sahamnya justru turun. 

Inilah yang dinamakan dengan VALUE TRAP. Anda pernah mendengar istilah value trap stock? Di pos ini kita akan membahasnya. 

VALUE TRAP DALAM INVESTASI SAHAM 

Value trap adalah jebakan saham-saham dengan valuasinya murah dan menggiurkan untuk investor, tetapi sahamnya tidak mencerminkan kinerja fundamental sesungguhnya. 

Para investor pemula sering terkecoh ketika melihat saham-saham yang PER-nya dibawah 10 kali (atau bahkan dibawah 5 kali), dan saham-saham dengan PBV dibawah 1 kali. 

Karena dalam analisa fundamental, saham2 dengan valuasi tersebut dapat dikategorikan  saham yang sangat murah. Namun setelah sahamnya dibeli, harganya malah turun terus. 

Investor berharap dalam beberapa bulan kedepan harganya bisa uptrend kembali. Namun yang terjadi sahamnya tidak naik walaupun sudah disimpan sampai 3 bulan atau bahkan diatas itu. 

Mengapa value trap sering terjadi di pasar saham? 

Ingat bahwa perusahaan yang memiliki valuasi murah, belum tentu kinerja fundamentalnya bagus. Valuasi saham hanya menilai mahal murahnya perusahaan dari segi fundamental. Tetapi valuasi saham tidak melihat lebih jauh: 
  • Tren profitabilitas perusahaan 
  • Kesehatan struktur modal 
  • Company size, likuiditas saham 
  • Dan ukuran-ukuran fundamental lainnya yang lebih mendalam.  
Untuk lebih jelasnya, kita pelajari studi kasus value trap riil... 

STUDI KASUS VALUE TRAP 

Contoh konkrit value trap pernah terjadi di saham SRIL. Perhatikan valuasi saham SRIL (PER dan PBV) yang sudah undervalue: 

Value Trap Stock

PER SRIL hanya sebesar 2,48 kali. Sedangkan PBV-nya jauh dibawah 1, yaitu sebesar 0,31 kali. Well, secara fundamental valuasi saham SRIL dapat dikatakan sangat murah. Namun perhatikan tren harga sahamnya selama 6 bulan yang terus turun: 

Value trap

Penyebab turunnya harga saham SRIL karena SRIL sedang berjuang untuk melunasi utang-utangnya yang cukup besar. Di laporan keuangan laba rugi, kita juga bisa melihat nilai beban bunga yang membengkak, sehingga membebani perolehan laba bersih: 


Pada laporan laba rugi diatas, kita juga bisa perhatikan laba bersih SRIL (Laba Tahun Berjalan) mengalami penurunan karena beban bunga yang besar, walaupun omzet-nya meningkat. Artinya, pada periode tersebut, SRIL mengalami penurunan kinerja fundamental. 

Hal inilah yang menyebabkan investor menjual saham SRIL selama kurun waktu 6 bulan. Padahal secara valuasi, harganya sudah sangat murah baik dari segi PER maupun PBV. 

Tapi karena fundamentalnya masih belum mendukung, maka meskipun valuasi sahamnya murah, harga sahamnya dalam jangka panjang tidak naik. 

Inilah contoh riil value trap yang terjadi di market. 

MENGHINDARI VALUE TRAP: BELI SAHAM MURAH, BUKAN MURAHAN 

Analisa valuasi saham sangat berguna untuk investor. Namun anda tidak disarankan untuk membeli saham hanya karena sahamnya murah. Karena tidak semua saham yang valuasinya murah punya fundamental baik.

Analisa valuasi seperti Price Book Value (PBV), tidak menggunakan ukuran laba bersih sebagai perhitungan valuasi. Sehingga bisa saja saham PBV-nya hanya nol koma sekian kali, tapi perusahaan mengalami rugi bersih. 

Demikian juga dengan Price Earning Ratio (PER) yang walaupun menggunakan laba bersih sebagai perhitungan analisa valuasi, tetapi PER tidak bisa melihat tren laba bersih dari tahun ke tahun. 

Jadi, untuk menghindari value trap stock dalam investasi saham, ada baiknya anda perhatikan hal-hal berikut: 

1. Kombinasikan valuasi saham dengan analisa laporan keuangan 

Kalau anda hanya beli saham karena valuasinya murah, belum tentu anda mengenal perusahaan tersebut. Benar kan? Maka dari itu, investasilah karena anda mengenal perusahaan yang anda beli. 

Kombinasikan valuasi saham dengan laporan keuangan. Apakah valuasi yang murah didukung dengan laporan keuangan yang bagus? 

Apakah perusahaan bisa mencetak ROE yang besar? Apakah struktur modalnya sehat? Apakah perusahaan bisa memperoleh profitabilitas atau malah mengalami rugi bersih? 

Jika anda menemukan perusahaan dengan valuasi saham murah, namun laporan keuangannya amburadul, hindari untuk investasi, karena disinilah risiko value trap terbesar yang akan dihadapi investor. 

Buat anda yang ingin mendalami lebih banyak analisa fundamental praktis untuk investasi (pemula-expert), anda bisa pelajari full praktik dan strategi investasi saham jangka panjang disini: Ebook Analisis Fundamental Saham Pemula - Expert + Bedah Analisa Laporan Keuangan. 

2. Perhatikan sektor saham dan sentimen tersebut 

Apakah sektor saham tersebut diminati oleh investor? Apakah perusahaan tersebut sedang menghadapi sentimen negatif seperti kasus hukum, risiko pailit dan sebagainya? 

Karena perusahaan yang sedang bermasalah, atau perusahaan yang sektor sahamnya kurang diminati (Sahamnya juga tidak diminati), walaupun valuasinya murah, harga sahamnya belum tentu naik dalam jangka panjang. 

Itulah value trap stock dan cara mengatasinya. Semoga dengan memahami value trap, investor tidak lagi investasi hanya karena melihat PER dan PBV-nya yang murah.  

0 komentar:

Post a Comment

Silahkan bertanya apapun tentang saham, saya sangat welcome terhadap komentar rekan-rekan.