Website edukasi saham, ekonomi makro, rekomendasi, investasi saham, analisis saham dan strategi trading.

Bandarmologi Saham dan Analisis Teknikal

Analisis teknikal (grafik) merupakan alat analisa dan senjata utama buat para trader saham jangka pendek. Tapi selain analisis teknikal, banyak trader yang tertarik mempelajari ilmu bandarmologi saham.



Analisa bandarmologi saham dianggap mampu memberikan informasi mengenai saham-saham yang ada potensi jangka pendek. Itulah sebabnya banyak trader saham, khususnya para trader harian yang ingin menambahkan analisa bandarmologi ke dalam trading plannya. 

Saya pernah dapat pertanyaan dari rekan trader pembaca web Saham Gain: "Bung Heze apakah saya bisa untung dengan melihat pergerakan bandar saja, tanpa analisis teknikal? Bukankah dengan melihat pergerakan bandar kita bisa mengetahui saham apa yang lagi banyak dibeli dan dijual?"  

[Trader saham yang ingin mendalami analisa bandarmologi saham full praktik, analisa broker summary dengan kombinasi analisa teknikal untuk trading decision, anda bisa perdalam analisa-analisanya disini: Ebook Bandarmologi Saham Pemula - Expert].

Seperti kita ketahui, analisa bandarmologi bisa kita lihat melalui broker summary. Cara baca broker summary pernah kita bahas juga di pos berikut: Cara Membaca & Melihat Broker Summary. 

Saya pribadi menggunakan kedua analisa ini untuk trading (Baik bandarmologi maupun analisa teknikal). Dan saya dapat menyimpulkan bahwa bandarmologi bukanlah analisa yang bisa berdiri sendiri. 

Bandarmologi adalah analisa yang melihat kekuatan buyer seller terbesar di suatu saham. Dalam hal ini, anda bisa melihatnya melalui broker summary, yaitu daftar perusahaan broker sekuritas alias bandar saham terbesar yang melakukan aksi beli (akumulasi) dan aksi jual (distribusi). 

Trader saham menganggap bahwa jika banyak bandar yang melakukan akumulasi, maka harga saham akan naik. Sebaliknya, ketika banyak bandar melakukan distribusi, maka harga saham akan turun. Sehingga, lebih baik trader mengikuti pergerakan dan kemauan bandar.  

BANDARMOLOGI VS ANALISIS TEKNIKAL 

Bandarmologi memang bisa memberikan informasi buyer seller terbesar pada suatu saham. Akan tetapi bandarmologi hanya menampilkan aksi akumulasi dan distribusi saham, serta harga rata-rata (average price) yang dibeli dan dijual oleh bandar saham. 

Bandarmologi tidak bisa memberikan sinyal buy sell yang lebih detail, pattern-pattern yang psikologis market yang terbentuk, serta titik-titik penting support resisten suatu saham.  

Sehingga kalau anda cuma pakai bandarmologi, ibaratnya anda hanya melakukan analisa kosongan. Ketika bandar melakukan akumulasi katakanlah di harga average 1.200, apakah anda akan langsung ikut beli di harga 1.200? 

Tentu tidak kan? Belum tentu ketika bandar saham banyak beli saham di harga 1.200, harga saham besok pasti akan naik di harga 1.200. Anda membutuhkan lebih banyak informasi support resisten dan sinyal trading untuk melihat apakah harga saat ini merupakan harga yang bagus untuk dibeli. 

Sedangkan analisis teknikal adalah analisa yang dapat memberikan gambaran mengenai sinyal, pattern-pattern yang terbentuk, analisa support resisten. 
Pergerakan bandarmologi semuanya dapat tercermin dari analisis chartnya. 

Jadi dengan analisa teknikal, anda bisa mendapatkan lebih banyak pandangan (view) dan analisis untuk menentukan entry beli maupun sebagai dasar untuk menjual saham (take profit), karena dalam analisa teknikal, anda bisa melihat lebih banyak titik-titik harga acuan serta sinyal yang terbentuk. 

KELEMAHAN BANDARMOLOGI SAHAM & ANALISIS TEKNIKAL  

Selain bandarmologi tidak bisa memberikan sinyal saham dan letak support resisten yang lebih banyak, bandarmologi terkadang bisa menipu trader. Saya seringkali menemukan saham yang sedang diakumulasi tapi harga sahamnya malah turun. 

Atau sebaliknya, ada saham-saham yang lagi banyak dijual (didistribusi) bandar, namun harga sahamnya malah naik. Sebagai contoh, saya pernah mengamati saham SCMA, di mana saham ini lagi banyak dijual oleh bandar.  
Bandarmologi saham - Distribusi saham SCMA

Perhatikan top seller saham SCMA jauh lebih besar daripada top buyernya sampai beberapa antrian pada broker summarynya. Secara teori, ketika banyak yang jual saham akan turun. Namun keesokan harinya, saham SCMA justru naik 5%: 


Yang saya beri tanda panah itu adalah candlestick saat bandar melakukan distribusi. Sedangkan candle terakhir warna hijau dengan body panjang, adalah harga saham SCMA keesokan harinya. 

Ternyata setelah kita perhatikan analisa teknikal SCMA memang lagi bagus, di mana candlenya hijau dengan peningkatan volume signifikan. Selain itu, sahamnya secara indikator memang sudah di bottom price / di harga murah.  

Dan saat itu, market lagi bagus (Rebound). Sehingga saham yang sudah murah harganya dan teknikalnya bagus, harganya pun naik lebih cepat.  

Itulah mengapa saya pribadi tidak menyarankan anda hanya melihat broker summary. Pasti anda akan sering terkecoh dan akhirnya bertanya-tanya: "Kenapa kok bandar distribusi tapi sahamnya malah naik?"

Meskipun demikian, analisis teknikal juga ada kelemahannya. Analisis teknikal pun tidak bisa berdiri sendiri. Misalnya, anda menganalisis saham menggunakan indikator RSI. Indikator RSI tidak bisa digunakan secara independen untuk membaca sinyal saham.  

Anda harus menggunakan analisa teknikal klasik seperti support resisten, candlestick, analisa tren untuk melihat lebih jauh pola-pola yang terbentuk, karena analisa teknikal klasik sebenarnya adalah cerminan psikologis market (pergerakan bandar & ritel) itu sendiri.

Di satu sisi, analisis teknikal juga akan sering menipu apabila kondisi market lagi bearish. Sehingga, analisa teknikal juga bisa dikombinasikan dengan analisa market.  

Bahkan anda mungkin perlu menggunakan analisis bandarmologi untuk lebih meyakinkan analisis teknikal yang sudah anda terapkan. Jika analisis teknikal memberikan sinyal dan momentum yang bagus. Di satu sisi, banyak akumulasi broker, anda bisa lebih yakin untuk membeli sahamnya. 

Artinya, kedua analisa ini sebaiknya dikombinasikan, tidak ada satupun analisa berdiri sendiri. Bandarmologi tidak bisa berdiri sendiri. Bahkan analisis teknikal pun tidak dapat berdiri sendiri.

Jadi, tidak ada satu analisa saham superior dalam trading saham. Mengenai kombinasi analisa teknikal dan bandarmologi saham, nanti kita akan ulas lebih detail cara-cara menganalisanya.

Tapi setidaknya di pos ini kita sudah mendapatkan pemahaman bahwa dalam menggunakan analisa saham, anda harus mengkombinasikan analisa yang ada. Bandarmologi bukanlah analisa superior. Demikian pula analisa teknikal bukanlah analisa yang 100% pasti bisa berdiri sendiri.

0 komentar:

Post a Comment

Silahkan bertanya apapun tentang saham, saya sangat welcome terhadap komentar rekan-rekan.