Website edukasi saham, ekonomi makro, rekomendasi, investasi saham, analisis saham dan strategi trading.

Analisis Saham: Koreksi Saham yang Sehat

Dalam analisis teknikal, kita mengenal istilah technical rebound (rebound) dan koreksi. Rebound adalah kenaikan harga saham jangka pendek setelah harga sahamnya turun. 


Koreksi adalah penurunan harga saham jangka pendek setelah harganya sebelumnya naik. Koreksi adalah bagian dari siklus market. Karena tidak ada saham yang naik terus tanpa turun. 

Ketika harga saham naik, pasti cepat atau lama saham akan turun lagi (koreksi). Dan kalau harga saham sudah turun akibat aksi koreksi / distribusi saham, harga saham nanti akan dibeli dan naik lagi. 

Masalahnya, kita seringkali menemukan saham yang pola koreksi-nya terjadi secara berkelanjutan. Saham yang awalnya turun 2-3 hari pertama, ternyata penurunannya terus berlanjut sampai tren sahamnya berubah menjadi downtrend. 

Tidak sedikit saham yang koreksi akhirnya terus turun sampai sahamnya "ditinggal bandar". Jadi buat para trader, anda harus bisa membedakan saham yang sedang koreksi sehat dan saham yang koreksi-nya tidak aman. 

Berikut beberapa cara menganalisa koreksi saham yang sehat: 

1. Harga saham punya pola historis yang bagus 

Harga saham harus memiliki pola historis yang baik, di mana ketika harga saham sudah koreksi, harga saham akan balik naik lagi. Hal ini terus terulang selama pola historisnya (bisa lihat pola historis 6 bulan, atau 1 tahun). Sebagai contoh, perhatikan chart BBRI berikut: 

Koreksi Saham

Selama 6 bulan, saham BBRI selalu membentuk pola rebound-koreksi yang jelas. Setelah harga saham turun 2-4 harian (tanda lingkaran), saham kembali rebound. Demikian seterusnya.

Saham yang punya historis pergerakan rebound-koreksi yang terulang, dan trennya bukan tren turun jangka panjang, maka ketika harga saham sedang koreksi setelah naik, dapat dikatakan koreksi saham yang terjadi adalah koreksi sehat. 

Sebaliknya, jika tren saham terus downtrend dalam jangka panjang, maka dapat dikatakan koreksi saham tersebut bukanlah koreksi yang sehat. Perhatikan contoh saham UNVR berikut: 


Pada pola historis, saham UNVR jauh lebih banyak mengalami koreksi ketimbang rebound, dan tren 6 bulan sampai 1 tahun harga sahamnya membentuk tren turun. Ini adalah contoh pola koreksi yang kurang sehat. 

2. Perusahaan tidak memiliki masalah kinerja / fundamental 

Koreksi yang sehat adalah koreksi yang terjadi setelah harga saham naik, karena itu adalah bagian dari siklus market. Koreksi yang bagus bukan terjadi karena perusahaan sedang mengalami masalah kinerja, sehingga trader dan investor menjual saham besar-besaran. 

Kalau anda menemukan saham yang harganya turun terus berkepanjangan, karena ada masalah kinerja fundamental, maka sebaiknya anda hindari terlebih dahulu sahamnya buat trading. Sebagai contoh, perhatikan pola saham AISA berikut: 


Saham AISA pernah mengalami masalah kinerja fundamental (kasus beras oplosan, anda bisa googling berita-beritanya). Sehingga ketika masalah ini muncul ke publik, harga saham AISA yang awalnya adem ayem, langsung dijual investor dan trader, sehingga sahamnya turun banyak (perhatikan tanda persegi). 

Penurunan harga saham karena ada masalah fundamental terbaru (apalagi kalau sedang jadi trending topic), perlu anda waspadai sahamnya, khususnya buat trader jangka pendek. 

Karena kita tidak tahu sampai kapan koreksi saham akan terjadi. Berbeda kalau koreksi yang terjadi karena siklus market pada umumnya. 

3. Pola koreksi beraturan 

Pola koreksi yang beraturan adalah ciri-ciri saham yang punya koreksi sehat. Pola koreksi beraturan misalnya harga saham naik 2-4 harian, lalu diikuti pola koreksi 2-4 harian. 

Kalau anda menemukan saham-saham yang harganya bisa turun sampai  hari berturut-turut, lalu harganya hanya sideways setelah turun. Atau saham yang sering kena auto reject bawah, maka itu bukanlah ciri koreksi sehat pada suatu saham. 

Waspadai saham-saham yang sering turun drastis dalam waktu cepat, karena di market banyak saham pom-pom, terutama saham2 gorengan yang market cap-nya kecil. Baca juga: Saham Gorengan: Cara Kerja Saham Pom Pom dan Tips Menghindari Pom Pom Saham. 

4. Kenaikan harga saham tidak terjadi secara drastis  

Hati-hati jika ada saham yang naik terus secara drastis, terutama saham yang naik tinggi karena sedang di hype oleh market atau berita2 media masa. 

Misalnya saham A naik tinggi karena dibeli oleh artis atau influencer saham. Saham yang naik tinggi tetapi tidak mencerminkan teknikal dan kinerjanya, cepat atau lama harga saham pasti akan turun. 

Konsepnya, semakin cepat harga saham naik, penurunan harganya juga akan semakin dalam. Di pos ini: Analisis Saham: Membaca Pergerakan Saham, kita pernah membahas konsep pergerakan harga saham itu ibarat bola basket yang dipantulkan dari ketinggian tertentu. 

Kalau ada saham yang naik tinggi secara drastis dan terjadi dalam waktu cepat, maka koreksi harganya juga bisa terjadi secara cepat. Perhatikan contoh saham INAF berikut: 


Saham INAF sempat naik tinggi dari 4.000-an ke 7.200 karena sentimen vaksin Covid yang akan masuk ke Indonesia. Ketika saham sudah naik tinggi, masih banyak yang merekomendasikan beli. 

Masih banyak ajakan-ajakan untuk membeli, media masa masih hype terus saham2 farmasi seperti INAF. Setelah menyentuh 7.000-an, harga saham mulai koreksi (tanda lingkaran), dan ketika sudah mulai ada koreksi2 besar itulah anda harus mulai waspada. 

Apalagi ketika saham naik tinggi berminggu-minggu, koreksi besar yang terjadi 1-2 harian biasanya pasti akan masih terus berlanjut. Seperti yang kita lihat pada chart INAF diatas, saham INAF masih terus turun sampai akhirnya balik ke 2.400. 

KESIMPULAN 

Jadi saham-saham yang punya koreksi sehat adalah saham2 yang bergerak mengikuti pola2 siklus analisis teknikal. Kedua, saham-saham dengan fundamental baik umumnya akan memiliki pola koreksi sehat ketika harganya turun. 

Karena perusahaan yang fundamentalnya bagus dan likuid, harga sahamnya pasti akan dibeli ketika turun. Sebagai trader, sebaiknya manfaatkan koreksi saham yang sehat untuk membeli saham2 di harga murah. Baca juga: Full Praktik Menemukan Saham Diskon & Murah. 

0 komentar:

Post a Comment

Silahkan bertanya apapun tentang saham, saya sangat welcome terhadap komentar rekan-rekan.