Website edukasi saham, ekonomi makro, rekomendasi, investasi saham, analisis saham dan strategi trading.

7 Kesalahan Investor Saham Pemula

El Heze

Investasi saham dapat memberikan keuntungan bagi investor baik dari kenaikan harga saham jangka panjang, maupun melalui passive income (dividen rutin yang diterima setiap tahun). 


Tapi faktanya, banyak juga investor yang belum bisa meraih profit dari investasi saham jangka panjang. Tidak sedikit investor yang baru terjun ke dunia saham, mengalami kerugian dari hasil investasinya. 

Sehingga untuk meraih profit dalam investasi saham, anda juga harus memahami ilmunya. Terutama untuk para pemula, anda harus paham cara meminimalkan kerugian dalam investasi, karena tidak semua saham bagus buat disimpan jangka panjang. 

Selama ini banyak pendapat yang mengatakan: "Kalau mau untung, simpan saja saham buat jangka panjang, soalnya dalam jangka panjang saham-saham pasti naik. Kalau trading saham bakalan fluktuatif."

Memang banyak saham yang bisa naik dalam jangka panjang, tetapi tidak semua saham punya harga yang bagus buat investasi. Kita juga sering menemukan saham yang dalam jangka panjang harganya turun terus karena fundamentalnya kurang baik. 

[Sebagai referensi tambahan, anda bisa pelajari cara-cara memilih saham yang bagus untuk investasi, analisis fundamental dan full analisis laporan keuangan disini: Ebook Analisis Fundamental Saham Pemula - Expert.]

Jadi buat anda yang ingin investasi jangka panjang, anda harus bisa meminimalkan kesalahan-kesalahan dalam investasi, supaya hasil investasi saham anda bisa lebih maksimal.

Pada umumnya, terdapat 7 kesalahan investor saham pemula yang sering terjadi dan cara mengatasinya: 

1. Tidak melakukan investasi leher keatas 

Investor saham pemula seringkali terjun ke dunia saham tanpa memahami ilmunya, karena ingin segera untung besar dari hasil investasi. 

Investor akhirnya cenderung memilih saham yang salah, membeli saham2 dengan kinerja jelek, membeli saham hanya karena kelihatan menarik. Investor tidak menyadari hal ini, karena tidak memahami cara memilih saham yang benar. 

Jadi langkah pertama yang harus anda lakukan sebelum investasi adalah INVESTASI LEHER KEATAS alias investasi ilmu. Kalau tujuan anda investasi, anda harus pelajari analisis fundamental. 

Dalam analisa fundamental, anda perlu mendalami analisa laporan keuangan, analisa sektoral, analisa fundamental makro. Analisis fundamental ibarat senjata utama investor saham.

Kalau anda investasi tanpa memiliki ilmu, ibarat anda pergi berperang namun tidak paham cara menggunakan senjata. Demikian pula dengan investasi saham. Investasi akan semakin berbahaya kalau anda tidak melakukan investasi leher keatas. 

Pelajari juga materi-materi lengkap full praktik dan strategi analisis fundamental plus bedah analisa laporan keuangan disini: Ebook Analisis Fundamental Saham Pemula - Expert

Jadi buat pemula, anda tidak perlu terburu-buru beli saham. Pahami ilmunya terlebih dahulu, setelah itu barulah anda bisa memilih saham2 yang fundamentalnya baik. Sayangilah modal anda. 

2. Investasi saham karena mengikuti ajakan / rekomendasi 

Saya sering mendapatkan curhat dari investor yang sahamnya nyangkut bertahun-tahun. Saat saya tanya kenapa beli saham tersebut, investor menjawab: "Sahamnya waktu itu lagi ramai jadi saya beli". "Saya diajak teman beli saham tersebut, memang valuasinya waktu itu udah murah banget."

Dalam investasi, anda harus tahu kenapa anda beli saham tersebut. Investasi saham bukan hanya sekedar membeli saham, tapi anda "membeli perusahaan". Artinya anda harus memahami kinerjanya, produk2nya, dan prospeknya bukan sekedar mengikuti ajakan orang lain. 

Solusinya seperti pada poin pertama, yaitu anda harus investasi ilmu sebelum memtusukan untuk terjun ke dunia saham. Dengan analisa fundamental, anda bisa membedakan saham2 yang layak buat disimpan jangka panjang dan tidak.

3. Salah menerapkan strategi diversifikasi 

Buat investor pemula, saran saya anda diversifikasi 1-2 saham dulu. Jangan lebih dari dua saham. Alasan pertama: Modal anda masih belum besar. Diversifikasi terlalu banyak tidak akan efektif. 

Kedua, diversifikasi portofolio terlalu banyak membuat anda kesulitan buat memantau saham-saham anda. Saya sering menemukan investor pemula yang investasi saham 5-7 saham, dan justru profitnya tidak maksimal. Prioritaskan saham2 yang paling baik. Hindari menjadi 'investor supermarket'.  

Jadi, diversifikasi yang pas buat pemula adalah memilih 1-2 saham. Anda bisa memilih 1 saham blue chip atau 1 saham untuk passive income (Income stock) dan 1 saham growth stock, tergantung preferensi masing-masing.  

4. Investasi menggunakan 'uang panas' 

Investor pemula seringkali menggunakan uang panas buat investasi, yaitu uang yang seharusnya digunakan untuk kebutuhan sehari-hari, karena takut ketinggalan momentum. Hal ini tentu akan membuat psikologis anda menjadi tidak tenang. 

Ketika psikologis anda tidak tenang, anda tidak akan bisa mengambil keputusan dengan baik. Pada akhirnya hal ini membuat anda mengambil keputusan2 yang salah dalam investasi. 

Saran saya, gunakan 'uang dingin' untuk investasi, yaitu idle money alias uang yang tidak anda gunakan untuk kebutuhan apapun. Dengan uang dingin, psikologis anda akan lebih tenang, sehingga pengambilan keputusan investasi bisa dilakukan lebih rasional.  

5. Investasi hanya dengan melihat valuasi saham 

Kesalahan ini sangat sering terjadi. Investor pemula seringkali tertarik beli saham ketika melihat saham dengan PER dan PBV yang rendah. Investor beranggapan kalau saham sudah murah secara valuasi, berarti ada potensi naik jangka panjang. 

Padahal dalam praktikknya tidak se-simpel itu. Valuasi saham hanyalah salah satu analisa fundamental. Yang paling penting adalah kinerja perusahaan tersebut. Saham-saham dengan valuasi murah namun tidak didukung dengan fundamental bagus, harga sahamnya pun tidak akan naik dalam jangka panjang. 

Inilah yang sering disebut sebagai value trap. Anda bisa baca disini: Memahami Value Trap Stock. Oleh karena itu, buat investor saham, prioritaskan untuk menganalisa kinerja perusahaan sebelum investasi.

Setelah itu, barulah anda melihat valuasinya. Jangan hanya beli saham karena valuasinya terlihat murah. Supaya anda bisa terhindar dari risiko value trap.  

6. Menerapkan strategi nabung saham yang salah  

Investor pemula seringkali menilai bahwa nabung saham adalah strategi investasi yang tepat, terutama untuk investor yang masih punya modal kecil. Dengan beli saham bertahap, maka jumlah saham akan semakin banyak, sehingga dalam jangka panjang saat harganya naik investor bisa dapat untung. 

Nabung saham memang adalah solusi buat investor pemula modal kecil. Tapi bukan berarti nabung saham cuma dilakukan dengan suntik modal bertahap. 

Kalau anda baca pos berikut: Nabung Saham, Kok Tambah Rugi? Kita sudah membahas kasus-kasus di mana banyak investor yang justru rugi dengan sistem nabung saham, karena investor hanya asal suntik modal dan beli saham tanpa memperhatikan market sama sekali. 

Jadi kalau anda ingin nabung saham, anda harus memperhatikan momentum market, dan averaging dengan cara yang benar. 

Di web Saham Gain, kita sudah membahas cara-cara nabung saham untuk memaksimalkan profit investasi. Anda bisa pelajari disini: Cara Investasi / Nabung Saham yang Benar dan Nabung Saham: Apakah Harus Beli Saham Rutin?

7. Terburu menjual saham 

Investor pemula seringkali tergoda menjual saham yang baru naik 10%. Padahal saham tersebut baru naik 1 bulanan. Orientasi investor adalah untuk jangka panjang (Minimal 1 tahun). 

Apabila saham anda baru naik sedikit, sebaiknya anda tidak terburu menjual / take profit. Kalau memang anda tidak tahan menjual saham yang udah naik, kemungkinan besar anda lebih cocok menjadi trader. Dalam hal ini, anda perlu mengevaluasi kembali sistem trading / investasi yang anda lakukan. 

Itulah 7 kesalahan investor pemula beserta cara-cara mengatasinya. Selama berinvestasi di pasar saham dan semoga profit. 

0 komentar:

Post a Comment

Silahkan bertanya apapun tentang saham, saya sangat welcome terhadap komentar rekan-rekan.