Website edukasi saham, ekonomi makro, rekomendasi, investasi saham, analisis saham dan strategi trading.

Mengapa Saham BBRI Turun Terus?

El Heze

Saham Bank Rakyat Indonesia (BBRI) merupakan salah salah satu saham blue chip yang fluktuatif harganya cukup bagus untuk trading. Kalau anda mengamati pergerakan saham BBRI, saham ini mudah naik / rebound ketika harganya sudah turun beberapa hari. 


Namun pasar saham terkadang bergerak di luar prediksi kita. Saham blue chip sekelas BBRI pun bisa mengalami penurunan harga saham secara signifikan. Perhatikan chart saham BBRI berikut: 

Saham BBRI Turun

Perhatikan tren turun tajam yang terjadi pada BBRI, di mana penurunan tren ini hanya disertai sedikit technical rebound. Beberapa rekan trader sempat bertanya tentang penyebab penurunan saham BBRI. 

Pertama-tama, anda perlu pahami bahwa tidak ada harga saham yang kebal koreksi. Sebagus apapun saham tersebut, pasti harga saham akan turun kalau sudah naik tinggi. 

Nah terkait penurunan harga saham BBRI, selain faktor fluktuatif market, ada beberapa hal yang menyebabkan saham BBRI jatuh: 

1. Kondisi market belum bullish 

Kondisi market (IHSG) yang masih cenderung sideways dan turun membuat saham BBRI juga ikut jatuh. Saham blue chip seperti BBRI justru merupakan saham yang tidak tahan banting terhadap koreksi pasar. 

Karena saham dengan market cap besar seperti BBRI merupakan saham-saham unggulan investor, yang sifatnya adalah saham penggerak market. Jadi ketika kondisi ekonomi lagi lesu, pasar saham masih belum naik, justru saham-saham blue chip-lah yang akan turun duluan. 

Hal ini karena saham blue chip memiliki korelasi positif terhadap IHSG. Perhatikan tren IHSG berikut:  


Perhatikan bahwa penurunan tren IHSG sangat mirip dengan penurunan tren harga saham BBRI. Jadi kondisi IHSG yang masih belum bullish akan memberikan pengaruh besar juga untuk saham BBRI. 

Para trader akan cenderung menjual saham-saham big caps (seperti BBRI) ketika market masih turun. Kalau market sudah bullish, saham-saham big caps yang sudah murah akan diakumulasi lagi. 

2. Tidak ada sentimen positif 

Bank BRI termasuk dalam sektor perusahaan perbankan, di mana saham-saham bank belum ada sentimen positif yang membuat investor tertarik untuk membeli saham-saham bank. 

Penurunan harga saham BBRI biasanya akan terjadi hampir di satu sektor. Jadi mayoritas perbankan (terutama bank blue chip) seperti BBNI BMRI BBCA umumnya juga akan ikut turun ketika saham BBRI koreksi.

Bisnis perbankan sangat erat dengan perekonomian negara. Bagus tidaknya kondisi ekonomi Indonesia saat ini, juga memberikan pengaruh terhadap minat market buat mengoleksi saham-saham perbankan. 

Ketika perekonomian Indonesia masih stagnan, belum banyak sentimen positif di market, hal ini memberikan pengaruh terhadap saham-saham di sektor perbankan untuk naik, sehingga kenaikan saham BBRI juga akan tertahan. 

3. Harga saham sudah relatif mahal 

Penurunan saham BBRI secara signifikan terjadi karena harga saham sebelumnya sudah naik tinggi. Saham-saham yang sudah naik tinggi secara tren, cepat atau lama sahamnya pasti akan turun lagi, karena tidak ada saham yang kebal terhadap koreksi. 

Tujuan pelaku pasar membeli saham adalah untuk memperoleh keuntungan (profit). Ketika sudah banyak yang membeli saham di harga bawah dan saham sudah naik, maka pelaku pasar akan merealisasikan keuntungannya. 


Harga saham BBRI selama 6 bulan lebih sudah mengalami tren naik dari harga 2.400 ke 4.800. Namun di harga 4.800-an ini, saham BBRI terlihat sudah mulai berat untuk naik lagi dan sahamnya sideways di harga atas. 

Sehingga cepat atau lama, saham BBRI kembali turun dengan cepat. Harga saham BBRI koreksi selama 2 bulan dari harga 4.800 ke 3.900. Sebagai referensi tambahan, anda bisa pelajari cara-cara menganalisa saham-saham yang berpotensi turun disini: Full Praktik Membaca Saham yang Akan Turun (Koreksi). 

Di satu sisi, valuasi saham BBRI juga sudah cukup tinggi, di mana Price Earning Ratio (PER) sebesar 25,65 kali dan Price to Book Value (PBV)-nya sebesar 2,42 kali. Dengan tren (teknikal) yang sudah di puncak plus valuasi yang mulai mahal, maka cepat atau lama harga saham BBRI pasti akan turun lagi.  

4. Fundamental stagnan 

Fundamental perusahaan yang masih stagnan, terutama karena kondisi ekonomi yang belum pulih, juga membuat investor belum tertarik untuk akumulasi saham dalam jumlah besar. 

Di luar faktor-faktor diatas, mungkin masih ada lagi penyebab turunnya saham BBRI. Tetapi hal-hal diatas inilah yang biasanya paling sering membuat harga saham turun. 

Buat anda yang ingin trading, khususnya swing atau positioning trading, anda harus memperhatikan tren saham tersebut. Kalau secara tren, harga saham sudah naik tinggi, sudah di puncak dan mulai berat naik, ada baiknya anda pertimbangkan untuk menghindari dulu sahamnya buat disimpan jangka menengah. 

Pergerakan harga saham ada siklusnya. Pada saat harga saham sudah naik tinggi, saham-saham pasti akan dijual. Dan ketika saham2 sudah murah, anda bisa manfaatkan kembali untuk membeli di harga diskon. Baca juga: Full Praktik Menemukan Saham Diskon & Murah. 

0 komentar:

Post a Comment

Silahkan bertanya apapun tentang saham, saya sangat welcome terhadap komentar rekan-rekan.