Website edukasi saham, ekonomi makro, rekomendasi, investasi saham, analisis saham dan strategi trading.

Indikator Saham: Chande Momentum Oscillator

Indikator saham adalah salah satu analisis teknikal yang paling populer. Indikator saham dapat dibagi menjadi dua, yaitu indikator leading dan lagging. Anda bisa pelajari disini perbedaannya: Analisis Teknikal: Indikator Lagging Vs Indikator Leading.  



Di pos ini, kita akan bahas cara menggunakan indikator chande momentum oscillator (CMO). Chande momentum oscillator termasuk dalam salah satu indikator leading saham, yang artinya CMO berguna bagi trader untuk menentukan sinyal beli dan sinyal jual suatu saham.  

Berikut cara setting indikator chande momentum oscillator dan cara menerapkannya untuk trading saham (membaca sinyal buy dan sell):

1. Pilih menu indikator --> Chande momentum oscillator 


2.  Kemudian muncul settingan awal indikator CMO 


Indikator CMO memiliki settingan default 20 hari. Artinya, garis yang ditampilkan dalam indikator CMO mewakili 20 hari periode perdagangan saham. Buat anda yang ingin pakai indikator ini, anda cukup menggunakan default setting-nya. Tapi kalau anda ingin eksperimen dengan time frame yang lain tidak masalah. 

3. Kemudian muncullah tampilan Chande Momentum Oscillator: 

Chande Momentum Oscillator

Cara membaca indikator CMO

Indikator CMO terdiri dari beberapa garis penting yang perlu anda perhatikan, di mana garis-garis tersebut dapat berfungsi sebagai sinyal buy dan sell: 
  • Garis 0 = Garis netral 
  • Garis diatas 50 = Area overbought (jenuh beli) 
  • Garis dibawah 0 sampai -25 = Area menuju oversold
  • Garis dibawah -25 sampai dibawah -50 = Area oversold (jenuh jual)  
Berikut contoh penerapan indikator CMO di grafik saham. Perhatikan contoh saham BRPT berikut:


Jika garis CMO berada diatas garis 50 (anda bisa perhatikan grafik indikator CMO diatas), itu artinya harga saham sudah mulai mahal secara teknikal alias overbought atau jenuh beli. Ketika garis berada diatas 50, hal ini juga pertanda harga saham berpotensi turun / koreksi. 

Pehatikan pada tanda-tanda lingkaran diatas, di mana setelah indikator CMO berada diatas 50, saham BRPT kemudian mengalami penurunan / koreksi, karena harganya sudah relatif tinggi. 

Sebaliknya, jika garis CMO sudah berada diarea -25 atau bahkan dibawah itu (menuju area -50), itu berarti harga saham sudah masuk dalam kondisi oversold alias jenuh jual atau sudah murah secara teknikal. Dan biasanya saham2 yang sudah masuk area oversold, juga ada potensi untuk naik / rebound. 

Perhatikan tanda-tanda persegi diatas, di mana ketika garis CMO sudah menyentuh area -25 atau dibawah itu, maka harga saham mulai mengalami kenaikan atau technical rebound jangka pendek. 

Selain itu, ketika garis CMO mulai terlihat bergerak naik dari area oversold (-25 sampai -50), maka hal ini adalah pertanda bahwa harga saham ada potensi rebound/ naik. Anda bisa lihat pada tanda-tanda persegi diatas, di mana ketika CMO mulai bergerak keatas, diikui pula dengan kenaikan harga saham. 

Demikian sebaliknya, pada saat garis CMO mulai bergerak menuju kebawah, hal ini juga merupakan pertanda bahwa harga saham berpotensi turun / koreksi. 

Itulah cara membaca dan menginterpretasikan indikator chande momentum oscillator dalam analisa chart saham. Karena CMO termasuk dalam indikator leading, maka cara membaca ndikator CMO sebenarnya kurang lebih sama dengan indikator2 leading lainnya seperti indikator money flow index, RSI, Williams %R dan lain-lain. 

Hanya bedanya, setiap indikator leading biasanya memiliki titik-titik tersendiri yang menjadi acuan overbought, oversold dan garis netral.  

Chande Momentum Oscillator Vs Stochastic Oscillator 

Beberapa dari anda mungkin bertanya: Apakah ada kesamaan antara indikator Chande Momentum Oscillator dengan Stochastic Oscillator? 

Jawabannya: Beda. Stochastic Oscillator terdiri dari dua buah garis oscillator, sehingga ada istilah goldencross dan deathcross, sedangkan Chande Momentum Oscillator hanya menggunakan satu garis dalam analisanya. 

Dalam indikator leading, Chande Momentum Oscillator lebih mirip dengan indikator RSI atau Williams %R yang menggunakan satu garis saja untuk membaca sinyal saham. 

Memang Stochastic masih lebih populer dibandingkan indikator CMO. Tetapi tidak ada salahnya kalau anda ingin eksperimen dengan CMO, karena jumlah indikator leading itu cukup banyak, dan anda punya pilihan untuk menggunakan indikator yang sesuai dengan karakter anda masing-masing. 

Apakah Chande Momentum Oscillator Akurat? 

Indikator saham apapun itu, tidak ada yang 100% bisa digunakan secara independen (berdiri sendiri). Indikator sebenarnya adalah alat bantu trading bagi seorang trader untuk menemukan sinyal saham. 

Tapi untuk membuat indikator menjadi lebih akurat penggunaannya, anda harus mengkombinasikan indikator saham dengan analisa teknikal klasik, terutama analisa candlestick, chart pattern, support resisten dan analisa tren saham. 

Untuk trader saham, anda bisa pelajari cara-cara melakukan kombinasi analisa saham (indikator dan teknikal klasi) yang simpel dan applicable di market, pada materi full praktik analisa teknikal berikut: Analisis Teknikal untuk Profit Maksimal.

0 komentar:

Post a Comment

Silahkan bertanya apapun tentang saham, saya sangat welcome terhadap komentar rekan-rekan.