Website edukasi saham, ekonomi makro, rekomendasi, investasi saham, analisis saham dan strategi trading.

Cara Mencari Beban Bunga pada Laporan Keuangan

Ketika belajar analisis laporan keuangan, khususnya laporan laba rugi, anda akan mempelajari analisis pendapatan dan beban / biaya. Dalam laba rugi, ada banyak komponen beban. 


Misalnya beban administrasi, beban pajak, beban usaha, beban bunga. Pada pos ini, kita akan menganalisa beban bunga pada laporan keuangan, dan alasan mengapa akun beban bunga merupakan akun yang penting dianalisa oleh investor saham.  

[Sebagai referensi tambahan, anda bisa pelajari lebih analisa fundamental untuk investasi dan praktik-praktik bedah analisis laporan keuangan disini: Ebook Analisis Fundamental Saham Pemula - Expert.

Beban bunga adalah biaya yang timbul karena perusahaan meminjam dana kepada pihak ketiga yaitu perbankan untuk digunakan dalam kegiatan operasionalnya. 

Buat anda yang belum paham cara mencari beban bunga di laporan keuangan, berikut cara mencari beban bunga pada laporan keuangan: 

1. Download laporan keuangan di Idx.co.id. Pelajari langkah-langkahnya disini: Cara Mendapatkan Laporan Keuangan Perusahaan. 

2. Masuk pada laporan laba rugi 

3. Cari akun: Beban Bunga atau Beban Keuangan atau Beban / Biaya Pendanaan. Kita coba gunakan contoh laporan keuangan PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI): 

Cara mencari beban bunga pada laporan keuangan

Diatas adalah contoh akun beban bunga (tanda persegi hijau), nilainya sebesar Rp418.290 dan tahun sebelumnya Rp350.337 (Angka laporan keuangan AALI dalam Jutaan Rupiah). 

Kalau anda ingin melihat lebih banyak rincian akun beban bunga, anda bisa melihatnya pada Catatan Atas Laporan Keuangan (CALK). Pada laporan keuangan AALI, CALK tentang beban keuangan bisa dilihat pada CALK nomor 31. Baca juga: Pengertian dan Contoh Catatan Atas Laporan Keuangan. 

Beban bunga

Pada CALK-nya, anda bisa melihat lebih rinci angka-angka beban bunga ini didapatkan dari mana saja. Pada umumnya, nilai beban bunga yang paling besar memang didapatkan karena bunga pinjaman bank, seperti yang anda lihat pada CALK AALI diatas. 

Itulah cara mencari beban bunga pada laporan keuangan. Jadi beban bunga di laporan keuangan memang tidak selalu ditulis beban bunga. Bisa ditulis biaya pendanaan, atau beban / biaya keuangan. Anda bisa melihat CALK-nya untuk menganalisa lebih jelas perolehan komponen-komponen biayanya.  

ANALISA BEBAN BUNGA UNTUK INVESTOR SAHAM 

Dalam laporan laba rugi, beban bunga akan menjadi faktor pengurang laba rugi. Seperti kita ketahui, rumus laba rugi adalah: Pendapatan - Beban = Laba / rugi. Jadi semakin besar beban bunga, maka beban bunga dapat menjadi komponen pengurang laba rugi perusahaan. 

Setiap pendanaan melalui utang bank, pasti akan dikenakan beban bunga. Walaupun dalam praktikknya, semakin besar dana yang dipinjam melalui bank, maka perusahaan biasanya akan mendapatkan keringanan / potongan biaya bunga. Namun semakin besar penggunaan utang, mau tidak mau otomatis beban bunga juga akan meningkat. 

Jadi sebagai investor saham, anda juga perlu menganalisa komponen beban bunga dalam laporan laba rugi. Beban bunga yang besar menunjukkan bahwa perusahaan menggunakan pendanaan utang yang besar dalam struktur modal. 

Semakin besar utang dalam struktur modal, risiko keuangan yang dihadapi perusahaan pun semakin tinggi. Dan semakin besar beban bunga, hal ini bisa menggerus laba bersih yang diperoleh perusahaan. 

Sebagai contoh, anda bisa perhatikan laporan laba rugi PT Bumi Resources Tbk (BUMI) berikut ini: 

Beban bunga - laporan laba rugi

Perhatikan beban bunga BUMI diatas (tanda persegi hijau), di mana komponen beban bunga dalam laporan keuangan sangat besar dibandingkan komponen biaya2 lainnya, sehingga beban bunga ini sangat membebani laba bersih yang diterima perusahaan. 

Nilai beban bunga yang terlalu besar dalam laporan keuangan juga berbahaya bagi fundamental, apalagi jika sampai memberikan pengaruh besar pada laba rugi perusahaan.

Beban bunga yang besar menunjukkan bahwa perusahaan memiliki pendanaan utang yang tinggi, di mana utang yang besar juga meningkatkan risiko keuangan.  

Investor saham umumnya cenderung menghindari perusahaan dengan tingkat utang yang terlalu tinggi. Yap, banyak perusahaan yang memiliki beban bunga tinggi dan Debt to Equity Ratio (DER) yang besar. 

Saham BUMI sempat turun drastis salah satunya karena pendanaan utang dan beban bunga yang tinggi. Anda bisa pelajari juga cara melakukan analisa struktur modal disini: Analisis Fundamental: Debt to Equity Ratio (DER). 

Jika buat anda yang investasi saham. Anda yang sedang mempelajari laporan keuangan, ada baiknya anda memperhatikan setiap komponen biaya / beban dalam laporan laba rugi. 

Apabila perusahaan memiliki proporsi beban bunga yang tinggi seperti contoh laporan BUMI diatas, di mana beban bunga menjadi faktor utama pengurang laba rugi dan memiliki komponen besar di laporan keuangan, ada baiknya anda pertimbangkan kembali sahamnya untuk investasi.    

0 komentar:

Post a Comment

Silahkan bertanya apapun tentang saham, saya sangat welcome terhadap komentar rekan-rekan.