Website edukasi saham, ekonomi makro, rekomendasi, investasi saham, analisis saham dan strategi trading.

Trading Saham & Konsep Dagang

El Heze

Beli jual (trading) saham, sebenarnya mirip dengan DAGANG. Jika anda berdagang barang, anda pasti ingin membeli barang (istilah dagangnya: Kulaan) di di harga yang PALING MURAH, dan jual di harga LEBIH TINGGI. 



Sebaliknya, jika dalam berdagang anda membeli (kulaan) di harga mahal, tentu anda akan lebih sulit untuk menjual barang, karena anda harus menjual di harga yang lebih tinggi lagi. Pertanyaannya: Apakah pembeli mau membeli barang di harga yang terlalu tinggi?

Dalam trading saham konsepnya kurang lebih sama dengan prinsip berdagang dalam ekonomi secara umum. Konsep utama dalam trading saham adalah: Belilah saham di harga murah, dan juallah di harga lebih tinggi. 

Di web Saham Gain ini, kita juga sudah pernah membahasnya disini: Konsep Trading Saham: Beli Saat Mau Naik, Jual Saat Mau Turun. 

Jadi pada saat kondisi pasar saham sedang jatuh (strong bearish), justru hal ini adalah kesempatan anda untuk membeli saham bagus di harga murah dan diskon. Baca juga: Full Praktik Menemukan Saham Diskon & Murah.

Dalam kondisi market yang masih turun, memang anda tidak harus membeli saham dengan full power (memasukkan semua modal). Karena terkadang dalam keadaan market strong bearish, saham yang turun harganya bisa koreksi lagi. 

Anda bisa pertimbangkan untuk beli dengan porsi bertahap (akumulasi). Atau kalau anda belum berani membeli saham di saat market turun banyak, at least anda sudah mulai mencoba untuk watchlist saham-saham apa yang akan anda beli. 

Dan pada saat saham-saham sudah naik tinggi, usahakan untuk lebih berhati-hati dalam membeli saham dan jangan mudah terbawa euforia market. Karena sama seperti konsep dagang, orang nggak mau beli barang di harga yang sudah mahal.  

Kalau barang (saham) sudah mahal, cepat atau lama harganya akan turun kembali menyesuaikan. Para trader yang sudah akumulasi saham di harga bawah, pasti akan jual sahamnya karena harganya sudah mahal. 

Dalam trading saham, harga saham pasti tidak akan naik setiap saat. Karena tujuan orang membeli saham adalah untuk dapat PROFIT. Jadi saat saham sudah naik tinggi, cepat atau lama pasti akan ada aksi take profit (jual untung) dari para trader yang sudah membeli sahamnya di harga murah. 

Artinya, pada saat saham-saham sudah naik tingi, sebaiknya tunggulah saham koreksi sehat (turun) untuk beli di harga lebih murah. 

Namun yang sering terjadi di market justru sebaliknya: Pada saat market turun drastis dan banyak saham terdiskon, kebanyakan trader malah takut (fear), pesimis dan tidak mau melihat market. 

Pada saat saham-saham turun banyak trader yang tidak mau membeli saham, dan berasumsi saham bakalan turun terus. Sebaliknya pada saat saham-saham sudah mahal, justru banyak trader yang mulai membeli saham dengan modal full power. 

Banyaknya trader yang nyangkut di harga puncak, salah satunya dikarenakan trader terbawa euforia ketika saham-saham naik, padahal saham-saham yang sudah naik harganya sudah naik tinggi dan sudah berpotensi turun. 

GODAAN MARKET SAAT SAHAM TURUN 

Pada saat market turun, pasti ada banyak trader penebar fear di market yang mengatakan: "IHSG bakalan ke 3.000". "Saham BBCA akan balik 10.000". "Krisis moneter bakal terulang lagi". "Saham blue chip udah mahal, bakalan jatuh seperti tahun 2008".

Contohnya pada saat IHSG jatuh 30% lebih pada saat awal pandemi Virus Corona (Bulan Februari-Maret 2020), banyak banget trader penebar fear yang mengatakan hal-hal tersebut. Sehingga banyak trader yang terbawa arus rasa fear dan pesimis.   

Tetapi apa yang menjadi ketakutan tersebut justru tidak terjadi sama sekali. Setelah beberapa bulan, banyak saham murah yang bisa naik puluhan persen karena harganya sudah terdiskon banyak. Anda bisa perhatikan pergerakan grafik IHSG saat awal terjadinya pandemi Covid-19:

IHSG

IHSG mengalami penurunan drastis 39% saat itu di Bulan Februari-Maret 2020. Namun bisa anda perhatikan setelahnya, IHSG kembali bergerak naik signifikan. Dan pada saat IHSG naik banyak trader yang sebelumnya takut beli saham, akhirnya masuk ke saham2 yang sudah naik. 

Padahal kalau trader bisa curi start di harga murah dengan membeli bertahap, trader bisa mendapatkan gain yang besar. Ini adalah salah satu contoh di mana KONSEP DAGANG dalam trading saham itu berlaku. 

Pelaku pasar akan cenderung mencari saham-saham yang harganya sudah diskon dan murah. Ketika saham sudah naik tinggi, pelaku pasar akan mulai jual saham dan take profit. 

Saya sendiri mulai malas mantau saham kalau saham-saham sudah pada naik tinggi dan sideways di harga puncak. Soalnya cepat atau lama saham-saham tersebut pasti akan turun lagi. Percuma kita kejar sahamnya di harga yang sudah mahal. 

Ingat bahwa market turun adalah PELUANG TERBESAR untuk dapat saham di harga murah dan diskon. Sebaliknya, saat market dan saham-saham sudah mahal, risikonya malah besar. 

Sama seperti prinsip dagang dalam ekonomi, orang-orang akan tertarik beli di harga murah dan jual di harga mahal. Kalau harga sudah mahal, orang malas besli (karena harganya ketinggian / overvalued). 

Jadi di saat kondisi market turun sekarang, anda bisa mulai watchlist saham-saham yang sekiranya bisa dikoleksi, buy bertahap, dan mulai pantau saham-saham berfundamental baik yang sudah turun. 

0 komentar:

Post a Comment

Silahkan bertanya apapun tentang saham, saya sangat welcome terhadap komentar rekan-rekan.