Website edukasi saham, ekonomi makro, rekomendasi, investasi saham, analisis saham dan strategi trading.

Saham Big Caps untuk Pemula

Jumlah saham yang cukup banyak di Bursa Efek Indonesia (BEI) seringkali membuat trader pemula yang baru terjun ke dunia saham bingung harus mentradingkan saham apa. 


Tidak sedikit trader saham pemula yang akhirnya memilih saham-saham yang berisiko buat trading. Saya sering mendapat pertanyaan dari trader pemula yang sahamnya nyangkut: "Sebaiknya hold atau cut loss saja?" "Saya beli saham A nyangkut di harga atas. Apa bisa averaging down lagi?" 

Dan ternyata banyak trader pemula yang membeli saham-saham gorengan (small cap), waran, membeli saham-saham harga murah tetapi tidak diimbangi dengan grafik saham yang bagus. 

Faktanya saat ini cukup banyak trader pemula yang masih minim pengalaman trading, dan hanya ikut-ikutan ketika mengambil keputusan trading. Banyak trader yang beli saham hanya karena lagi tren atau hype di media sosial. Salah satunya, karena trader memang belum  paham saham apa yang sebaiknya dibeli. 

Buat para trader pemula yang bingung memilih saham untuk trading, anda bisa pertimbangkan untuk trading dulu di saham big caps. Saham big caps merupakan saham-saham dengan nilai kapitalisasi pasar (market cap) diatas 100 triliun. 

Dengan kata lain, saham big caps adalah saham-saham blue chip. Kita juga sudah pernah bahas disini mengenai detail saham-saham big caps di Bursa Efek: Memahami Saham Big Caps. 

Saham big caps memiliki beberapa keunggulan untuk trader saham pemula: 

1. Mudah dianalisa 

Analisa utama yang dibutuhkan trader adalah ANALISIS TEKNIKAL. Dengan analisis teknikal, anda bisa melihat saham-saham yang punya potensi naik, dan saham2 yang rawan koreksi, sehingga anda bisa memilih saham yang tepat untuk dibeli, bukan hanya beli saham karena ikut-ikutan. 

Sehingga dengan analisa teknikal, anda punya dasar yang benar untuk membeli saham. Saham-saham big caps merupakan saham yang mudah dianalisa dengan chart. 

Hal ini karena saham2 big caps merupakan saham yang likuid, sehingga pola2 grafiknya jauh lebih mencerminkan pergerakan harga saham di market. Apalagi yang dibutuhkan seorang trader pemula adalah mempelajari analisa2 chart. 

Saham2 blue chip ini bisa menjadi sarana untuk mempelajari analisa teknikal, dan memilih saham2 yang low risk untuk pemula. Pelajari juga: Analisis Teknikal untuk Profit Maksimal

2. Pergerakan harga lebih stabil 

Dari segi fluktuatif harga, saham blue chip lebih stabil. Kita jarang menemukan saham-saham blue chip yang naik turun puluhan persen dalam sehari, atau saham2 blue chip yang harganya jatuh sampai mendekati gocap dan tidak naik lagi. 

Pergerakan saham2 big cap lebih stabil dibandingkan saham-saham gorengan (small cap). Biasanya setelah saham2 big caps turun beberapa hari, sahamnya bisa technical rebound lagi. Baca juga: Technical Rebound Saham.  

Buat trader pemula yang sering terjebak dalam fluktuatif harga saham yang tidak stabil (misalnya anda beli saham di harga Rp500, namun 1 hari kemudian harganya langsung terjun bebas), anda bisa mulai mencoba trading di saham-saham blue chip, dan manfaatkan momen saham2 diskon pada saham blue chip.

Pelajari cara-cara menemukan saham diskon disini: Full Praktik Menemukan Saham Diskon & Murah.  

3. Lebih aman 

Karena market capnya relatif besar, sulit bagi bandar untuk mengatur harga saham sesuai dengan keinginan kelompok tertentu. Hal ini berbeda dengan saham2 gorengan yang pergerakan harganya sangat mudah digerakkan bandar, sehingga sulit bagi trader ritel untuk menganalisa sahamnya lebih objektif. 

Sehingga saham2 big cap lebih aman untuk trading karena pergerakan sahamnya lebih mencerminkan mekanisme market. Di satu sisi, laporan keuangan perusahaan2 blue chip yang bagus dan lebih transparan, lebih rutin membagikan dividen juga membuat sahamnya lebih diminati.

Itulah beberapa kelebihan saham big caps untuk pemula. Saya justru menyarankan trader pemula at least anda memiliki portofolio saham2 big caps, jangan hanya membeli saham2 small cap saja.  

Namun saham big caps bukan berarti nggak ada kelemahannya. Kendala utama trader ketika trading di saham big caps adalah harga sahamnya yang relatif mahal secara nominal. Kita ambil satu contoh saham big caps yaitu saham CPIN. Harga saham CPIN diatas Rp6.000 per saham. 

Artinya untuk beli 1 lot, anda butuh modal Rp600.000. Bandingkan kalau anda beli saham-saham gorengan yang harganya hanya Rp150 per saham. Maka untuk beli 1 lot, anda hanya butuh modal minimal Rp15.000 saja. 

Solusinya, pertama, anda bisa gunakan modal minimal trading yang ideal yaitu di kisaran Rp1-3 juta. Jadi anda tetap bisa membeli beberapa lot saham big caps yang teknikalnya bagus. 

Kedua, anda bisa kombinasikan portofolio saham big caps dengan saham2 lapis dua yang likuid khususnya saham2 LQ45. Banyak juga saham LQ45 yang harga sahamnya relatif terjangkau dan analisa chartnya bagus. Anda bisa prioritaskan kombinasi saham2 tersebut buat trading. 

Tujuan utama trader pemula adalah untuk BELAJAR. Yaitu belajar meminimalkan risiko & kerugian trading. Serta belajar untuk memahami pola-pola pergerakan saham yang bagus. 

Jangan berharap profit konsisten kalau anda belum paham cara meminimalkan risiko trading. Risiko trading ini bisa diminimalkan dengan belajar saham yang benar, memilih saham yang tepat. 

Banyak trader pemula yang karir tradingnya tidak lama karena gambling di saham-saham gorengan, di mana trader beli saham tanpa pengetahuan analisa yang baik. 

Jadi tidak ada salahnya anda trading di saham-saham big caps walaupun anda hanya punya beberapa lot sahamnya. Karena tujuan anda pertama adalah belajar, bukan hanya sekedar mengejar profit besar namun tanpa diimbangi dengan pengalaman trading yang mumpuni. 

Kalau anda sudah mulai bisa meminimalkan kerugian, anda bisa memilih saham yang baik, mampu menganalisa saham mandiri, barulah anda dapat pertimbangkan buat menambah modal. Disitulah anda bisa meraih profit lebih besar, karena anda sudah lebih berpengalaman di market.  

0 komentar:

Post a Comment

Silahkan bertanya apapun tentang saham, saya sangat welcome terhadap komentar rekan-rekan.