Website edukasi saham, ekonomi makro, rekomendasi, investasi saham, analisis saham dan strategi trading.

Akibat Terlalu Banyak Ikut Komunitas Saham

Komunitas / grup saham merupakan salah satu media belajar saham yang cukup populer. Banyak trader dan investor pemula yang kerap kali mencari grup-grup saham sebagai media belajar.  

 


Karena di dalam grup saham, ada banyak trader yang punya jam terbang trading lebih lama. Di satu sisi, di grup dan komunitas saham anda juga bisa menambah relasi sesama trader dan investor. 

Namun saran saya, untuk anda yang suka mengikuti komunitas dan grup saham, sebaiknya anda membatasinya. Minimal 90% aktivitas trading anda harus tetap berfokus pada analisa mandiri. Apa yang salah dengan grup dan komunitas saham? 

Nggak ada salahnya anda join di grup dan komunitas saham. Tetapi terlalu sering mengikuti grup dan komunitas saham, hal ini bisa menurunkan FOKUS trading dan analisa anda. 

Saya dulunya juga pengincar komunitas-komunitas saham dan demen mengikuti berbagai seminar serta gathering saham. Dulu harapan saya, saya bisa semakin kenal banyak trader yang membantu saya trading. 

Saya semakin mahir memilih saham, karena banyak trader di grup yang sering sharing analisa. Akhirnya, harapannya dengan mengikuti grup, gathering dan seminar saham lebih sering, profit trading saya juga semakin besar. 

Tapi sayangnya, kenyataan yang saya dapatkan justru berbanding terbalik. Setelah saya mengevaluasi kembali cara trading saya, saya memutuskan untuk lebih fokus pada analisis saham mandiri dan tidak lagi terus mengincar grup, seminar, gathering2 saham. 

Dan hasil profit yang saya dapatkan ternyata jauh lebih konsisten. Saya punya banyak waktu berkualitas yang dapat saya gunakan buat menganalisa saham-saham bagus, sehingga akhirnya saya bisa menciptakan trading plan dan sistem analisa teknikal sendiri. 

Sekali lagi, saya tidak mengatakan bahwa mengikuti grup, komunitas dan seminar saham itu salah. Cara belajar saham setiap orang berbeda-beda. Itu adalah hak anda. 

Yang ingin tekankan disini, jangan sampai grup dan komunitas saham ini akhirnya malah jadi KETERGANTUNGAN anda. Kalau tidak join di grup, anda merasa belum lega. 

Kalau nggak ikut seminar-seminar saham, anda merasa tidak bisa mahir trading. Padahal buat mendapat profit di market, hal utama yang anda butuhkan bukanlah join di grup saham. 

Ada beberapa sisi negatif jika anda terlalu banyak join dan fokus pada grup-grup saham:  

1. Anda lebih fokus ke grup saham, bukan trading dan menganalisa 

Selama jam trading anda harusnya bisa menganalisa pola, pergerakan saham, dan melihat saham2 potensi. Tapi jika anda fokus mencari rekomendasi di grup saham, selama jam trading, trader akan lebih fokus untuk scroll chattingan dan komen2 di grup saham, mencari "wangsit" melalui grup. 

Akhirnya trader lupa menganalisa. Trader mengabaikan portofolionya, dan melewatkan kesempatan2 bagus di market. Karena anda fokus untuk mantengin obrolan di grup saham, waktu yang harusnya anda bisa anda gunakan untuk beraktivitas pun hilang sia-sia. Hal ini biasanya terjadi tanpa disadari. 

Saya pernah menerima cerita dari rekan trader seorang ibu rumah tangga yang sering mengikuti grup saham, dan pada akhirnya selama jam trading trader selalu fokus untuk membaca chat di grup2 saham untuk mencari saham bagus melalui grup. 

Waktu untuk mengurus kegiatan2 rumah tangga lainnya pun tanpa disadari terbengkalai hanya karena mencari saham buat trading. 

Dalam trading saham, yang anda perlukan adalah quality time. Semakin anda fokus, semakin besar peluang anda untuk menemukan saham2 bagus yang bisa ditradingkan.  

Quality time juga berkaitan dengan psikologis dan keseimbangan aktivitas. Kehidupan pribadi anda tentu bukan cuma trading saham. Anda pasti punya pekerjaan kantoran, usaha lain, atau mengurus rumah tangga. 

Jangan sampai aktivitas anda yang lain terabaikan hanya karena anda sibuk dengan obrolan-obrolan di grup saham. Ketika keseimbangan aktivitas dan psikologis anda terganggu, pada akhirnya hal ini akan mempengaruhi kualitas pengambilan keputusan trading anda. 

2. Banyak pendapat trader yang tidak bisa dipertanggung-jawabkan 

Di grup2 saham, seringkali banyak trader penebar fear, atau secara tidak langsung mengajak membeli saham2 tertentu tanpa dasar analisa yang jelas. 

Risikonya, trader pemula yang belum memiliki pondasi trading yang matang dan belum belajar banyak analisa market, trader mudah terbawa ajakan-ajakan tersebut. Tidak sedikit trader yang rugi besar karena mengikuti rekomendasi, ajakan cut loss, dan ajakan2 beli saham di grup. 

3. Anda membuang banyak uang dan waktu 

Kalau anda terlalu sering membayar untuk ikut komunitas / grup2 saham premium, anda terlalu sering mengikuti seminar saham, uang dan waktu anda akan banyak terbuang.

Padahal seharusnya uang anda bisa digunakan buat modal trading. Waktu luang yang anda miliki bisa anda gunakan untuk menganalisa saham secara otodidak. 

KUNCI PROFIT DI SAHAM  

Kunci profit di saham, bukan dilihat dari seberapa aktif anda mengikuti setiap seminar saham, setiap grup premium saham. Keberhasilan anda di market bukan dilihat dari seberapa banyak anda mengikuti gathering2 saham. 

Trading saham itu butuh FOKUS. Jadi kalau anda ada waktu sebisa mungkin luangkan waktu sejenak untuk menganalisa saham sendiri, utak-atik chart, screening saham, amati pergerakan market.  

Proses trading saham yang panjang ada pada PRAKTIK TRADING. Di awal belajar saham, anda pasti akan mendalami teori-teori analisa teknikal, fundamental, dasar-dasar pengenalan saham. 

Anda yang tidak tahu harus mulai belajar saham darimana, anda mungkin akan coba bergabung melalui grup saham, mengikuti seminar2 saham. 

Namun di tahap selanjutnya, anda harus mulai praktik trading. Kalau anda mau mahir di suatu bidang, anda harus terjun ke bidang itu sendiri dan mempraktikannya. 

Demikian juga dengan trading saham. Kalau anda mau mahir dalam trading, ya anda harus terjun ke dunia trading alias banyak praktik. 

Praktik trading. Praktik menganalisa. Praktik screening. Praktik untuk menguji sistem analisa teknikal anda. Semua itu harus dilakukan secara mandiri, dan membutuhkan waktu serta fokus. 

Karena keberhasilan anda mencetak profit ditentukan dari anda sendiri. Anda tidak bisa berharap pada trader lain untuk selalu memberikan rekomendasi saham. Anda harus bisa menganalisa dan trading secara mandiri. 

Tapi kalau waktu, tenaga dan fokus anda gunakan untuk mengikuti grup dan seminar saham, waktu anda untuk menganalisa dan membentuk trading plan akan semakin sedikit. Pada akhirnya, hal ini juga akan berpengaruh terhadap pengambilan keputusan trading di market. 

Buat anda yang ingin mengikuti grup saham, seminar, komunitas2 saham tidak ada salahnya. Saran saya, 90% dari aktivitas trading anda harus tetap difokuskan pada analisa dan praktik trading saham mandiri. 

0 komentar:

Post a Comment

Silahkan bertanya apapun tentang saham, saya sangat welcome terhadap komentar rekan-rekan.