Website edukasi saham, ekonomi makro, rekomendasi, investasi saham, analisis saham dan strategi trading.

Saham Consumer Goods Naik Lagi

El Heze

Di pos sebelumnya yang bisa anda pelajari disini: xxxx, kita sudah membahas tentang rotasi dan pergerakan siklus sektor saham. 



Yap, intinya di pasar saham kita akan menghadapi siklus pergerakan sektor saham. Ketika ada satu-dua sektor saham yang jadi primadona saat itu, maka pasti ada sektor saham yang harganya kurang menarik. 

Hal ini pernah terjadi di saham-saham sektor consumer goods, di mana biasanya saham2 blue chip seperti INDF ICBP UNVR dan saham second liner-nya seperti SIDO punya pergerakan fluktuatif cukup bagus, namun sahamnya turun terus. 

Ternyata hal ini terjadi karena saham-saham sektor konstruksi dan mining (ANTM INCO TINS) lagi banyak sentimen positif, sehingga para trader dan investor fokus ke saham2 di sektor tersebut. 

Otomatis para trader dan investor yang punya saham2 di sektor consumer goods akan menjual saham dan memindahkan modalnya pada saham2 yang saat itu lagi banyak diincar. 

Siiklus ini sebenarnya juga terjadi pada sektor2 lainnya, bukan hanya consumer goods, karena siklus sektor bisa terjadi pada seluruh sektor, tergantung sentimen yang terjadi saat ini. 

Tetapi yang namanya SIKLUS, itu pada ada masanya. Artinya, saham-saham yang sudah turun banyak karena dijual, dan ketika pelaku pasar melihat saham yang sudah diskon, pasti saham2 yang murah dan likuid akan dibeli lagi. 

Hal ini terbukti terjadi pada saham- saham consumer goods, di mana setelah saham2 consumer goods banyak yang turun, akhirnya saham2 consumer goods berhasil technical rebound cukup tinggi. Anda bisa perhatikan tren saham2 consumer goods blue chip (ICBP dan UNVR berikut: 

Saham ICBP

Anda bisa lihat dengan jelas, di mana tren saham ICBP turun cukup drastis selama beberapa bulan. Namun setelah itu, saham ICBP sudah tertahan di support2nya, dan sektor lainnya sudah mulai jenuh beli. Kita juga sempat mengulas saham ICBP di channel Telegram Saham Gain: 

Saat pagi jam 7:15 sebelum market buka, kita mengulas ICBP, di mana ICBP sudah turun banyak dan uji support double bottom di 9.275. Saat closing market, ICBP berhasil rebound ke resisten 9.675. 


Perhatikan tanda panah, di mana ICBP setelah sahamnya turun banyak dan mulai sideways, ICBP berhasil rebound cepat hingga menyentuh resisteng 9.675 dari harga 9.300. 

Demikian juga dengan saham consumer goods lainnya seperti UNVR. Perhatikan chart UNVR berikut (tanda panah): 


UNVR berhasil rebound kencang setelah harganya sudah membentuk tren turun. Jadi ketika anda menemukan saham2 bagus yang sektor sahamnya sedang turun (banyak dijual), sebenarnya itu adalah peluang anda untuk koleksi sahamnya dengan cara memanfaatkan technical rebound.

Artinya, ketika saham di sektor tertentu lagi turun terus, justru ini adalah kesempatan anda untuk dapat saham bagus di harga diskon. Pelajari juga: Full Praktik Menemukan Saham Diskon & Murah. 

Pergerakan saham2 sektor consumer goods ini bisa anda jadikan referensi pembelajaran trading. Bahwa peluang mencetak profit di market seringkali muncul ketika saham-saham bagus sedang turun. 

Ada beberapa strategi trading yang bisa anda terapkan jika anda menemukan sektor saham yang trennya sedang turun:  

1. Wait and see 

Sektor saham yang sedang turun, harganya bisa turun terus apabila belum ada sentimen positif atau hal2 lain yang belum bisa mendongrak minat market untuk membeli sahamnya. 

Sebagai contoh, saham2 consumer goods yang sedang turun, harganya turun berangsur selama 2 bulan lebih (walaupun ada sedikit rebound). Karena market masih fokus untuk membeli saham2 sektor lain (Saat itu sektor konstruksi), maka saham2 consumer goods masih ditinggalkan untuk sementara waktu. 

2. Mulai beli sahamnya ketika sektor lain sudah mulai jenuh jual, dan ada pola2 rebound  

Saat saham-saham di sektor sedang turun, potensi rebound biasanya terjadi pada saat sudah berada di jenuh jual dan membentuk pola-pola rebound. 

Seperti contoh saham ICBP diatas, di mana ICBP sudah membentuk double bottom dan tertahan di support. Ketika kondisi IHSG bagus (hijau), dan saham2 lain harganya sudah mahal, maka saham2 yang harganya sudah turun biasanya akan giliran manggung alias naik banyak. 

Jadi, untuk membeli saham2 di sektor tertentu yang sedang turun, anda juga harus memperhatikan analisa teknikalnya. 

Anda bisa pelajari praktik2 dan strategi menemukan saham2 yang berpotensi naik dengan analisa teknikal simpel disini:  
3. Perhatikan tren market 

Anda mungkin bertanya: "Seberapa lama sektor saham yang sudah turun banyak bisa naik / bullish?" 

Untuk menjawab pertanyaan ini, selain berbicara analisa teknikal, kita juga perlu melihat sentimen dan tren market saat itu. Sebagai contoh, saham2 consumer goods yang berhasil rebound banyak dalam jangka pendek, ternyata kenaikannya hanya terjadi 1-2 harian saja. 

Setelah itu sahamnya koreksi. Hal ini beberapa diantaranya karena tren market sedang fluktuatif (tidak strong bullish), dan belum ada sentimen positif di saham2 consumer goods sendiri, sehingga kenaikan sahamnya "hanya" terjadi karena faktor technical rebound. 

Jadi kalau anda melihat saham yang naik karena faktor technical rebound (karena secara chart memang sudah murah), sebaiknya anda tidak hold sahamnya terlalu lama, segera realisasi profit kalau udah untung. 

Analisa-analisa yang ada di pos ini, juga bisa anda gunakan untuk menganalisa saham2 lain, apabila suatu saat anda menemukan saham2 di sektor tertentu harganya sedang turun / downtrend. 

Peluang-peluang trading selalu ada, asalkan anda bisa menganalisa momentum, teknikal (chart) dan kombinasikan dengan analisa market. 

    0 komentar:

    Post a Comment

    Silahkan bertanya apapun tentang saham, saya sangat welcome terhadap komentar rekan-rekan.