Website edukasi saham, ekonomi makro, rekomendasi, investasi saham, analisis saham dan strategi trading.

Saham Likuid untuk Trading

Pergerakan naik turunnya saham sangat ditentukan oleh LIKUID tidaknya saham tersebut. Saham-saham yang likuid memiliki volatilitas harga yang lebih stabil dan lebih banyak diminati para trader saham dibandingkan saham2 yang tidak / kurang likuid. 




Saham likuid salah salah satunya bisa kita lihat melalui KAPITALISASI PASAR / MARKET CAP saham tersebut. Market cap adalah harga saham x jumlah saham beredar. Semakin besar market cap saham perusahaan, hal ini juga menunjukkan bahwa perusahaan tersebut unggul di sektor industrinya. Mengapa demikian? 

Karena perusahaan yang punya market cap besar, menunjukkan kalau perusahaan tersebut memiliki KEMAMPUAN MODAL dan COMPANY SIZE yang besar, sehingga bisa menerbitkan jumlah saham beredar dalam jumlah yang relatif besar juga. 

Jadi disamping melihat analisa fundamental, saham-saham unggulan di sektor industrinya juga bisa anda lihat salah satunya melalui besar kecilnya kapitalisasi pasar tersebut. 

Contoh jelasnya, anda bisa perhatikan saham-saham blue chip di Bursa Efek seperti ASII, TLKM, BBCA, BBRI, UNVR dan lain2. Perusahaan2 blue chip memiliki kapitalisasi pasar yang sangat besar. 

Dengan kapitalisasi pasar yang besar tersebut, mereka juga merupakan market leader di sektor industrinya, di mana mereka memiliki aset, ekuitas yang sangat besar dan punya kemampuan menghasilkan laba bersih yang tinggi dibandingkan emiten2 di sektornya, sehingga mayoritas saham blue chip juga memiliki Earning Per Share (EPS) yang relatif besar.

Melihat kapitalisasi pasar bisa anda cari dengan mudah di situs IDX, atau kalau mau lebih simpel, silahkan Googling. Misalnya anda ketika "saham BBRI" di Google, maka akan muncul informasi "Kap.pasar" di Google. 

SAHAM LIKUID (BIG CAPS) UNTUK TRADING 

Ketika kita bicara big caps stock (saham kapitalisasi pasar besar), kita tidak hanya bicara tentang saham blue chip saja. Namun saham-saham yang market cap-nya paling besar di sektor industri, bisa dikatakan sebagai saham2 unggulan di sektornya. 

Terus apa pengaruhnya sama trading saham? 

Di jam market trading anda bisa perhatikan dan bandingkan beberapa saham di sektor yang sama. Saham-saham yang market cap-nya besar, biasanya HARGA SAHAMNYA LEBIH LIKUID. Sehingga, harga sahamnya juga relatif lebih mudah naik. Fluktuatifnya lebih oke buat trading. 

Salah satu contohnya yang sering saya perhatikan adalah saham-saham di sub sektor peternakan terutama CPIN (94,26 triliun), JPFA (14,60 triliun) dan MAIN (1,37 triliun). Kita bisa ketahui bahwa CPIN memiliki jumlah saham beredar dan market cap yang jauh lebih besar dibandingkan JPFA dan MAIN. 

Pergerakan harga saham CPIN lebih cepat dibandingkan JPFA dan MAIN. Anda bisa perhatikan perbandingan fluktuatif harganya di chart (tanda persegi). 

Saham CPIN

Saham JPFA

Saham MAIN
Pada chart, CPIN sudah menunjukkan fluktuatif harga yang bagus jauh-jauh terutama setelah harga sahamnya turun drastis ke kisaran 4.000-an (lihat downtrend saham CPIN sebelum tanda persegi). Sedangkan saham2 pakan ternak lainnya baru memulai pergerakannya beberapa hari terakhir.

Jadi kalau ada 2-3 saham yang sama-sama bagus di sektornya dan punya peluang untuk naik / rebound. Anda bingung memilih yang mana buat trading. Anda bisa pertimbangkan untuk memilih saham2 yang market cap-nya besar.  

Satu lagi yang perlu anda pertimbangkan: Menilai saham likuid dari market cap-nya sebenarnya cukup luas pembahasannya. Maksud saya, kalau anda menemukan tiga saham seperti contoh diatas: CPIN JPFA MAIN, di mana CPIN punya market cap paling gede... 

Kita tidak bisa langsung menyimpulkan bahwa JPFA dan MAIN adalah saham yang tidak likuid walaupun market cap-nya jauh lebih kecil. 

JPFA sebenarnya masih termasuk dalam saham yang cukup likuid menurut analisa pribadi saya. Walaupun likuiditasnya masih kalah jauh kalau dibandingkan dengan CPIN. Sedangkan MAIN menurut saya, likuiditasnya kurang. 

Itu artinya, JPFA tetap bisa jadi opsi untuk trading / Plan B, meskipun dalam pandangan trading saya, CPIN lebih bagus untuk diprioritaskan. 

Anda bisa melakukan riset dan analisa pribadi, dengan cara mengamati sendiri pergerakan harga saham dan bid-0ffer-nya selama jam trading, termasuk pola2 di chart-nya. Dengan cara ini, anda bisa melihat saham2 mana yang bergerak bagus selama jam trading. 

SAHAM LIKUID = PROFIT?

"Berarti Bung Heze, saham yang likuid itu pasti menguntungkan buat trading ya? Dan saham2 yang tidak terlalu likuid sebaiknya dihindari saja?" Tanya anda. 

Dari apa yang sudah kita ulas, jelas bahwa saham-saham likuid memiliki KEUNGGULAN yaitu: Saham likuid lebih cepat naik. Jadi kalau anda membeli saham yang likuid di harga murah, maka saham anda akan lebih cepat naik. 

Saham-saham likuid bisa anda manfaatkan juga fluktuatifnya yang bagus untuk meraih profit jangka pendek. Anda bisa pelajari cara-cara mencari saham yang bagus untuk trading harian dan jangka pendek disini: Ebook Intraday & One Day Trading Saham. 

Tapi saham likuid juga memiliki KEKURANGAN yaitu: Saham likuid kenaikan harga sahamnya relatif stabil. Semakin likuid suatu saham, dibutuhkan modal besar untuk mengangkat harga sahamnya. 

Itulah kenapa mayoritas saham likuid kalaupun naik cepat, jarang kita menemukan saham2 likuid yang bisa naik sampai puluhan persen sehari. 

Hal ini berbeda dengan saham yang kurang atau tidak terlalu likuid, di mana walaupun harga sahamnya relatif tidak banyak bergerak karena peminatnya cenderung sedikit, namun saham2 tersebut seringkali "membuat kejutan". 

Kalau suatu sektor lagi booming atau techincal rebound, saham2 yang tidak terlalu likuid bisa naik puluhan persen dengan cepat, namun kenaikannya tidak se-stabil saham2 yang likuid. 

Kembali ke pertanyaan: "Apakah saham likuid pasti menguntungkan buat trading?"

Hemat saya: Ya, lebih menguntungkan, terutama kalau anda adalah tipikal trader low risk atau konservatif. Namun tentu saja anda tidak disarankan untuk langsung membeli saham likuid tanpa analisa. 

Keputusan trading saham harus anda kombinasikan dengan ANALISA TEKNIKAL, disamping melihat market cap atau likuiditas saham tersebut. 

Karena saham likuid pun harganya bisa turun / jatuh dan anda bisa terjebak membeli saham di harga yang salah jika anda tidak melakukan riset dan analisa terlebih dahulu. 

Di pos ini, anda sudah mendapatkan pencerahan tentang saham2 likuid untuk trading. Sekarang saatnya anda melakukan kombinasi dengan analisa teknikal dan analisa market. 

0 komentar:

Post a Comment

Silahkan bertanya apapun tentang saham, saya sangat welcome terhadap komentar rekan-rekan.