Website edukasi saham, ekonomi makro, rekomendasi, investasi saham, analisis saham dan strategi trading.

Berapa Banyak Modal Trading Saham Anda?

El Heze
Modal alias duit adalah 'nyawa' anda dalam trading saham. Kalau anda tidak punya modal, anda tidak akan bisa membeli saham sehebat apapun anda bisa menebak arah market. Kalau tidak bisa beli saham, darimana anda bisa dapat profit?



Tapi kalau modal trading saham yang anda pakai terlalu besar, ini juga tidak baik. Mengapa demikian?   

Begini... Seringkali karena 'merasa mampu', kita tidak menyadari kalau modal trading yang digunakan itu sebenarnya terlalu banyak / melebihi batas kemampuan kita. Akhirnya, justru modal yang besar tidak bisa menghasilkan profit yang banyak.  

Jadi ada baiknya, anda juga mengevaluasi apakah modal trading yang anda pakai sekarang efektif buat anda atau tidak? Katakanlah anda sekarang menggunakan modal Rp10 juta buat trading. 

Anda mungkin berpikir bahwa Rp10 juta adalah modal yang kecil, karena teman anda menggunakan modal Rp100 juta. Eits... Tapi tunggu dulu. Bisa jadi modal Rp10 juta justru terlalu besar untuk anda. Disinilah pentingnya anda melakukan evaluasi modal trading. 

Ada beberapa cara, agar anda bisa  mengetahui apakah modal trading yang anda gunakan sudah pas alias sesuai kemampuan anda atau belum (terlalu besar atau malah terlalu sedikit). Berikut beberapa hal yang perlu anda perhatikan dan evaluasi:  

1. Psikologis anda

Katakanlah anda menggunakan modal Rp20 juta buat trading. Lalu anda membeli saham TLKM sebanyak Rp10 juta. Rp9 juta anda belikan saham PGAS dan sisanya Rp1 juta anda simpan di cash balance. Ternyata dua saham yang anda pegang turun setelah dibeli. 

Apa yang anda rasakan? Apakah psikologis anda tetap bisa merasa tenang? Apakah anda mulai takut modal trading anda habis karena anda merasa beli saham terlalu banyak? Apakah anda tetap selowww dengan modal yang anda gunakan sekarang?

Kalau dengan modal anda saat ini, anda jadi mudah tidak tenang dan panik saat membeli saham dan mengambil keputusan trading, berarti itu adalah pertanda bahwa anda harus mengurangi jumlah duit yang anda pakai untuk trading.

Sebaliknya, jika anda bisa tetap tenang, anda tidak ada masalah dengan modal yang anda gunakan sekarang, ya teruskan saja. Anda tidak perlu mengurangi modal anda. 

Memang faktor penentu psikologis bukan hanya ditentukan dari besar kecilnya modal, namun juga dari kualitas saham yang dibeli. I mean, kalau anda beli saham yang pergerakannya tidak jelas (seperti saham gorengan), dibandingkan beli saham blue chip, maka jelas psikologis anda akan lebih tenang kalau menyimpan saham blue chip. 

Tetapi jangan salah, bahwa besar kecilnya modal itu juga sangat mempengaruhi psikologis anda. Jadi, evaluasilah modal yang anda pakai sekarang. 

2. Apakah anda sering rugi dengan modal yang lebih besar? 

Jika dengan modal kecil, anda bisa dapat untung terus, anda lebih tenang mengambil keputusan.. Sedangkan saat anda memutuskan menambah modal jadi lebih besar, anda justru banyak rugi dan mulai sulit mengambil keputusan dengan baik, artinya modal trading anda terlalu besar. 

Kurangi modal anda sampai ke batas di mana anda masih bisa tenang dan mengambil keputusan dengan rasional. Berapa banyak? Hanya anda yang bisa paham, karena setiap pengalaman anda berbeda-beda. 

Intinya, anda harus mengevaluasi, besarnya modal yang anda gunakan selama ini apakah bisa menghasilkan profit yang maksimal atau tidak.  

Tidak semua trader siap trading dengan modal lebih besar. Ada trader yang masih merasa nyaman trading dengan modal kecil dan bisa profit.. Its OK. Anda tidak perlu mengikuti orang lain. Kalau ada yang menggunakan modal besar, itu adalah trader lain, bukan anda. Pakailah modal yang sesuai dengan kemampuan anda. 

3. Apakah anda mulai terburu-buru mengambil keputusan trading dengan modal besar?

Trading dengan modal Rp5 juta dengan Rp50 juta itu berbeda jauh psikologisnya. Kalau modal anda jauh lebih besar, sangat mungkin anda ada pikiran-pikiran untuk: 

- Langsung jual saham saat naik (karena naik 1% profitnya sudah terasa banget) 
- Buru-buru beli saham karena ingin profit dan modal anda sudah banyak 

Padahal kalau kondisi market lagi bagus, harusnya anda bisa hold saham lebih lama, sehingga profitnya lebih besar. Atau kalau anda nggak buru-buru beli saham (saat market turun), anda bisa lebih rasional membeli dan memilih saham di harga bagus. 

Jadi intinya, kalau modal trading yang anda gunakan sekarang membuat anda menjadi tidak tenang, suka tergesa-gesa mengambil keputusan trading, saran saya kurangi dulu modal trading sampai ke batas di mana anda bisa lebih tenang menganalisa. 

Namun kalau dengan modal yang anda pakai trading sekarang, anda tetap bisa mengambil keputusan trading dengan tenang, anda nggak perlu mengurangi modal trading anda. 

"Berarti kita sebaiknya pakai modal kecil saja yang Bung Heze?" Tanya anda 

Bukan, tidak begitu. Saya tidak melarang anda menggunakan modal besar untuk trading. Yang harus anda evaluasi adalah: Kemampuan anda dalam menggunakan modal untuk beli saham. Kalau anda memang mampu dan bisa menghasilkan profit konsisten dengan modal gede, why not? Teruskan saja. 

Tetapi kalau dari tiga poin yang saya sebutkan diatas, anda mengalaminya, maka itu artinya anda harus mengurangi modal anda buat beli saham. 

Evaluasi modal seringkali dilupakan oleh trader saham, padahal tanpa disadari, modal yang digunakan trader seringkali tidak seimbang dengan kemampuan psikologis dan level tradingnya. Maka mulai sekarang, evaluasilah modal trading anda. 

0 komentar:

Post a Comment

Silahkan bertanya apapun tentang saham, saya sangat welcome terhadap komentar rekan-rekan.