Website edukasi saham, ekonomi makro, rekomendasi, investasi saham, analisis saham dan strategi trading.

"Pak, Saya Ingin Trading di Pasar Saham"

Jika ada orang yang belum pernah terjun ke pasar modal sama sekali dan kemudian bertanya pada saya: "Pak, saya ingin buka rekening efek, karena saya ingin trading saham"... Apabila ada orang yang serius ingin konsultasi dengan saya mengenai "apa yang sebaiknya saya lakukan?" Maka jawaban saya adalah: Anda pertimbangkan dulu beberapa hal berikut ini:

Apakah Anda sudah siap dengan bekal pengetahuan (baik analisis teknikal ataupun analisis fundamental)? Hal yang PERTAMA selalu saya tanyakan bukan berapa besar dana yang Anda tanamkan, tapi seberapa banyak bekal pengetahuan Anda di bidang saham.  Bisa dalam artian, apakah Anda sudah familiar dengan pasar modal? Kalau belum punya bekla pengetahuan trading (analisis teknikal), ada baiknya Anda belajar dulu sebelum terjun ke bisnis saham.. Ingat, bisnis saham itu tidak mudah.. Baca postingan saya: Bisakah Saya Untung Besar dari Bisnis Saham?

Kedua, sudah siapkah emosi dan psikologis Anda? Ini penting sekali.. Emosi dan psikologis ini juga mulai berkenaan dengan berapa besaran dana yang akan Anda tanamkan, berapa target keuntungan Anda, berapa target jumlah portofolio Anda. Di pasar modal ada istilah greed (tamak). Banyak para trader yang tidak bisa menahan emosi trading-nya. Ketika mengalami kerugian, trader langsung suntik dana lagi. Yang terjadi? Ruginya malah lebih besar. Baca postingan ini: Perencanaan Dana untuk Trading Saham. 

Emosi dan psikologis juga diperlukan dalam menentukan batasan Anda dalam membatasi kerugian (cut loss). Jangan sampai Anda tidak menentukan cut loss dalam trading, sehingga ketika harga sahamnya turun terus, dana Anda tergerus habis.. Jangan sampai juga, Anda seperti yang saya alami. Baca postingan ini: Emosi Trader: Pengalaman Saya Kena Force Sell.

Ketiga, apakah Anda siap menerima risiko kerugian? Mengapa saya tanyakan demikian? karena dalam bisnis saham risiko kerugian itu pasti ada. Ingatlah bahwa pergerakan harga saham sangat berfluktuasi, sehingga risiko mengalami kerugian itu sangatlah besar. Itulah kenapa saya menyinggung terlebih dahulu pada poin pertama mengenai "seberapa pengetahuan Anda tentang trading?" Poin ketiga ini berkaitan juga dengan poin kedua, yaitu emosi investor. Dimana kaitannya? Sederhananya, ketika sewaktu-waktu Anda rugi, apakah Anda tetap bisa mengendalikan emosi Anda? 

Kalau ternyata Anda tidak bisa menjawab ketiga pertanyaan saya diatas, dalam artian Anda buta pasar modal, tidak siap mengendalikan emosi Anda, dan tidak siap menerima risiko kerugian, maka saya sarankan Anda JANGAN MASUK PASAR MODAL. Ingat bisnis saham itu tidak semudah membalik telapak tangan seperti yang Anda bayangkan. Saya juga sudah menjelaskan di postingan ini: Bisakah Saya Untung Besar dari Bisnis Saham?.  Jika Anda tidak siap dengan 3 hal tersebut, maka saya sarankan Anda masuk di instrumen investasi yang lebih aman, dengan risiko yang lebih kecil (tapi ingat, returnya juga lebih lama), seperti obligasi, reksadana atau deposito. Saya tidak pernah memberikan iming-iming pada Anda bahwa bisnis saham itu mudah mendapatkan return yang besar. Jika Anda memutuskan untuk masuk pasar modal, Anda harus melakukan analisis kesiapan terlebih dahulu.

Banyak trader yang tidak siap dengan bekal pengetahuan, tidak siap dengan emosinya kemudian masuk pasar modal. Hasilnya, adalah mereka rugi terus menerus dan akhirnya berhenti total. Sama ketika Anda memulia bisnis, seperti bisnis makanan, pakaian, Anda juga harus melakukan analisis kesiapan terlebih dahulu. 



2 komentar:

  1. Pak, kl modal kecil gt ada perusahaan broker yang mau layanin? Saya niatnya memang mau belajar dulu

    ReplyDelete
    Replies
    1. Saat ini banyak sekuritas yang berlomba-lomba mencari nasabah, salah satunya dengan cara: kebijakan minimum deposit (investasi) yang lebih kecil.

      Tentu anda bisa trading dengan modal kecil dahulu.

      Delete

Silahkan bertanya apapun tentang saham, saya sangat welcome terhadap komentar rekan-rekan.