Website edukasi saham, ekonomi makro, rekomendasi, investasi saham, analisis saham dan strategi trading.

Harga Saham Turun Drastis

El Heze

Belum lama ketika IHSG mulai turun, saya dapat pertanyaan dari rekan trader. Pertanyaannya seperti berikut: "Pak Heze kenapa saham BBRI jatuh? Apa lagi ada sentimen negatif? BBRI turun sampai 4%. Biasanya saham2 blue chip jarang ada yang turun tajam".


Harga saham turun drastis sebenarnya adalah hal yang biasa dan anda pasti akan sering menjumpainya. Walaupun saham blue chip sekelas BBRI, ASII sekalipun, sahamnya pasti juga bisa jatuh. 

Ada banyak sekali faktor yang bisa mempengaruhi naik turunnya saham, termasuk harga saham yang tiba2 turun secara drastis. Tapi karena kita bicara soal siklus market, maka penyebab harga saham turun drastis itu biasanya karena ada tiga hal:  

1. Saham itu ada fluktuatif. Tidak mungkin terus naik ataupun turun 

Fluktuatif adalah bagian dari siklus harga saham dan pasti akan terjadi, terutama pada saham-saham yang likuid. Harga saham tidak mungkin akan naik terus, demikian juga sebaliknya. 

Pada saat harga saham sudah naik, pasti harganya akan cenderung koreksi. Sebaliknya, ketika harga saham sudah jatuh, pasti ada momentum untuk bangkit. Justru IHSG yang sehat adalah IHSG yang memiliki pola-pola fluktuatif. 

Fluktuatif sebenarnya adalah teman trader. Darimana trader saham bisa mendapatkan profit kalau nggak dari fluktuatif harga saham itu sendiri? Yap, jadi penurunan harga saham secara drastis adalah bagian wajar dari pola siklus market.  

2. Saham sudah naik tinggi sebelumnya 

Umumnya, saham yang tiba-tiba turun drastis dikarenakan harga saham yang sudah naik tinggi sebelumnya. Contohnya pada saham BBRI yang rekan trader tanyakan. Kalau kita melihat pola chart BBRI lebih detail berikut:

Harga saham turun drastis

Ternyata setelah kita lihat pola chart sebelumnya, BBRI sudah naik selama 5 hari berturut-turut tanpa ada koreksi. Jadi ya wajar saja kalau harga saham BBRI akhirnya turun. (tanda panah). 

Kan nggak mungkin harga saham naik terus tanpa mengalami penurunan sama sekali. Biasanya kalau saham-saham naik drastis selama 3-4 hari, akan ada koreksi normal. Semakin cepat harga saham naik, koreksinya juga semakin banyak. 

Jadi kalau anda menemukan saham-saham yang harganya lagi turun drastis seperti saham BBRI yang tiba harganya turun 4% lebih: 


Di mana harga BBRI awalnya 4.150 dan turun terus sampai 3.950 dalam satu hari. Jika anda melihat saham yang turun drastis, ada baiknya anda cross cek analisa teknikalnya. Kalau secara analisa teknikal ternyata sudah naik beberapa hari, wajar saja saham bisa turun drastis sebagai bentuk koreksi normal.  

Karena saham secara teknikal sudah mahal, suka nggak suka pelaku pasar pasti akan jual sahamnya untuk ambil untung / take profit. 

Justru penurunan harga saham ini adalah kesempatan anda untuk membeli sahamnya di harga murah alias diskon. Pelajari juga cara-cara menemukan saham murah yang berpeluang naik jangka pendek disini: Full Praktik Menemukan Saham Diskon & Murah. 

3. Fundamental perusahaan atau sentimen 

Selain karena faktor teknikal dan siklus market, saham BBRI turun karena BBRI membukukan penurunan laba bersih 43%, di mana saat itu kondisi ekonomi juga sedang kurang bagus. Secara teknikal sudah mahal, plus laba bersih-nya turun, sehingga sentimen negatif ini dapat mendorong saham BBRI untuk jatuh. 

Saham yang turun karena sentimen negatif, biasanya penurunannya bisa terjadi lebih dari 2 hari. Namun ketika saham tersebut sudah mulai murah secara teknikal, cepat atau lama sahamnya akan dibeli lagi. 

SAHAM TURUN DAN PSIKOLOGIS FEAR 

Kesimpulannya, harga saham turun drastis adalah hal yang wajar selama penurunan tersebut terjadi karena SIKLUS MARKET, seperti yang sudah kita bahas diatas. Jadi hal tersebut bukanlah sesuatu yang perlu ditakutkan oleh anda. 

Jika kita mengacu pada pola saham BBRI tadi, kalau anda perhatikan BBRI bukan pertama kalinya mengalami penurunan drastis. Namun setelah saham BBRI jatuh, harganya bisa rebound lagi. Bukankah hal ini justru merupakan kesempatan trader untuk membeli sahamnya?

Kecuali kalau harga saham jatuh karena terjadi perubahan drastis pada fundamental perusahaan (misalnya perusahaan rugi bersih, atau terancam pailit), maka ini beda cerita. Namun kalau saham turun drastis mengikuti siklus market, sebenarnya itu hanyalah FAKTOR TEKNIKAL saja. 

Dalam mengambil keputusan trading, anda perlu memperhatikan faktor teknikal, kondisi dan pola market, serta sentimen2 yang ada di market saat itu. Sehingga, dengan penurunan harga saham, anda bisa memanfaatkannya buat trading dan mencetak profit.

0 komentar:

Post a Comment

Silahkan bertanya apapun tentang saham, saya sangat welcome terhadap komentar rekan-rekan.