Kegunaan Garis Support dan Resistance

Garis support dan garis resisten merupakan salah satu analisa teknikal yang pasti sudah tidak asing bagi para trader. Anda para trader pemula juga pasti sering mendengar tentang istilah support resisten tersebut, baik melalui ulasan-ulasan saham di media masa dari analis, broker dan lain2.

Di web Saham Gain ini, saya juga sering menyarankan pada trader saham, analisa harga support resisten suatu saham adalah analisa teknikal yang harus selalu anda lakukan.

Lalu apa kegunaan support resisten? Bukannya itu hanya garis horizontal yang kita tentukan sendiri? Tanya anda.

Jangan salah, support resisten memiliki banyak sekali kegunaan yang dapat membuat keputusan trading anda menjadi lebih baik dan terarah. Di pos ini, kita akan bahas bersama mengapa support resisten sangat diperlukan dalam analisa teknikal.

Sebelum itu, anda perlu memahami terlebih dahulu secara singkat, apa itu garis support dan garis resisten.

SUPPORT DAN RESISTEN SAHAM

Support = Batas harga bawah saham. Resisten = Batas harga atas saham. Untuk lebih jelasnya, anda bisa perhatikan grafik saham berikut:

Support resisten saham

Support adalah batas harga bawah suatu saham pada grafik. Hal ini bisa dilakukan dengan cara menarik garis horizontal pada titik harga bawah terdekat / harga yang paling menonjol pada grafik saham.

Sebaliknya, resisten merupakan titik harga atas terdekat dengan harga saat ini atau titik harga atas yang paling menonjol pada grafik. Pada grafik diatas, garis support saham ada pada tanda lingkaran biru di garis horizontal warna merah. Sedangkan garis resisten saham ada pada tanda linfkaran kuning di garis horizontal warna hijau.

Cara membuat dan menentukan garis support dan resisten sederhana, sudah kita bahas bersama pada pos berikut: Cara Simpel Membuat Garis Support dan Resistance. Anda bisa pelajari kembali.

Garis support resisten memiliki banyak kegunaan untuk trader. Berikut manfaat-manfaat garis support resisten untuk analisa saham:

1. Memberikan petunjuk titik harga historis yang penting pada harga saham

Garis support dan resisten dapat memberikan petunjuk harga-harga saham selanjutnya yang berpotensi untuk dicapai. Katakanlah harga saham A sekarang adalah 1.500.

Dengan adanya support resisten, maka anda bisa memperkirakan berapa harga saham akan naik (melalui titik resisten), dan di harga berapa kira-kira harga saham akan turun di titik terdekatnya (melalui titik support).

Ingat, support resisten dibuat berdasarkan analisa chart historis harga saham. Grafik historis saham itu membentuk pola-pola yang sebenarnya menunjukkan psikologis dan kemauan pelaku pasar saham (apakah pelaku pasar ingin menaikkan atau menurunkan harga saham).

Sehingga pola-pola pada grafik saham yang salah satunya dapat dilihat melalui support resisten, sangat mungkin terulang di kemudian hari. Jadi support resisten dapat membantu anda untuk menganalisa pada harga berapa saham akan turun atau naik.

2. Mencari saham-saham yang akan naik atau turun (koreksi)

Support resisten bisa menjadi acuan trader untuk melihat saham-saham mana yang akan naik / rebound dan sebaliknya. Seringkali pada grafik kita menemukan saham yang berhasil naik lagi setelah bertahan dari titik supportnya.

Nah, saham-saham yang bertahan dari harga support, bisa anda manfaatkan untuk trading dan meraih profit jangka pendek. Salah satu contohnya seperti saham INDF berikut:

Saham INDF awalnya turun tajam, namun kemudian setelah mencapai haga support 6.400 (tanda lingkaran), INDF berhasil naik lagi dengan cepat. Kemudian pada pola kedua (tanda lingkaran kedua) terjadi pola yang kurang lebih sama, di mana setelah saham INDF turun, INDF bertahan di support yang kurang lebih sama yaitu support 6.400.

Karena 6.400 adalah support yang sebelumnya menjadi titik balik rebound INDF, maka jika INDF berhasil bertahan dan tidak jatuh dari support 6.400, kemungkinan besar INDF akan naik lagi.

Dan pada chart bisa anda lihat, saham INDF berhasil rebound setelah bertahan (tidak jatuh) dari support 6.400, mengulang pola historis support sebelumnya.

Artinya titik support 6.400 (pada contoh INDF), bisa anda gunakan sebagai pertimbangan entry buy, jika INDF turun ke 6.400 dan mulai rebound. Itu adalah contoh simpel kegunaan support resisten buat trading.

Selain itu, support resisten juga bisa dilakukan dengan chart pattern dan indikator saham untuk melihat saham-saham mana saja yang akan naik, dan saham2 mana yang sudah berpotensi turun.

Artinya, support resisten saham bisa dimanfaatkan untuk membeli saham-saham yang akan naik, dan sebaliknya, dengan support resisten, anda juga bisa mengetahui saham-saham mana yang berpotensi turun. Praktik2 lanjutan support resisten saham untuk trading, bisa anda pelajari disini:

3. Acuan untuk buy, sell atau wait and see

Support resisten suatu saham sebenarnya memiliki banyak sekali makna untuk trader. Terutama dalam kondisi pasar saham yang fluktuatif, melihat berapa titik support resisten terdekatnya sangatlah penting.

Karena dengan mengetahui support resisten saham, anda bisa lebih mantap untuk mengambil keputusan-keputusan trading seperti:

Apakah anda akan langsung membeli saham?
Apakah anda akan menjual saham karena harga sudah mencapai resisten dan tidak tembus lagi?
Apakah anda akan menunggu saham turun untuk dibeli karena harganya sudah di resisten?
Apakah anda akan melakukan wait and see karena saham masih berpotensi menuju support-nya?

Itulah 3 kegunaan / manfaat garis support dan resistance untuk analisis teknikal. Walaupun 'hanya' terkesan garis biasa yang kita tentukan secara subjektif, tetapi garis support resisten itu bersumber dari chart historis saham, di mana grafik saham memiliki banyak sekali makna untuk seorang trader.

Jadi, kalau anda sekarang lagi belajar analisis teknikal, selain anda mempelajari indikator, anda harus pahami cara menentukan support resisten. Menurut pengalaman saya, analisa support resisten adalah analisa teknikal yang simpel dan mudah diterapkan semua level trader, namun adanya support resisten bisa memberikan hasil trading dan insight yang lebih luas pada trader saham.