Website edukasi saham, ekonomi makro, rekomendasi, investasi saham, analisis saham dan strategi trading.

Kapan Saham Saya Naik?

Pada saat market lagi ijo-ijonya, mayoritas trader akan senang, dapat untung, terus membeli saham, optimis. Sebaliknya saat market mulai berbalik arah, saat market koreksi / turun, dan trader sudah terlanjur membeli saham, saya sering sekali mendapatkan pertanyaan2: 

"Kapan saham saya naik?"
"Apakah saham PWON bisa balik lagi ke 730?"
"Apakah saham saya bisa naik dalam satu minggu?"

Pernahkah dalam trading anda mengalami seperti ini: Anda membeli saham MNCN di harga 1.200. Anda ingin menjual MNCN di 1.270. Tetapi tidak lama kemudian MNCN langsung turun ke 1.150. Anda bingung harus cut loss atau hold. Anda khawatir kalau MNCN besoknya akan turun lebih banyak. 

Namun karena anda bersabar menunggu, 3 hari kemudian MNCN mengalami technical rebound, dan MNCN mampu naik sampai ke 1.290. Target jual anda di 1.270 pun akhirnya tercapai. Anda menjual saham MNCN. Anda untung. Anda senang.  

Semua trader saham pasti pernah mengalami hal seperti ini, di mana saham yang kita beli turun, tapi beberapa hari kemudian (kita nggak tahu besoknya atau besok lusa atau tiga hari kemudian), saham yang kita beli ternyata berhasil naik dan menyentuh target profit. 

Jadi kalau anda bertanya: Saham saya lagi turun, kapan bisa naik? Maka jawaban itu bisa variatif. Sebenarnya saham yang turun setelah dibeli itu wajar, karena di dalam pasar saham pasti ada fluktuatifnya. 

Tetapi supaya anda bisa meraup profit dari fluktuatif saham, dan tidak terjebak dalam harga saham yang downtrend terus, anda bisa menggunakan strategi2 trading yang benar, yaitu: Memilih saham yang tepat dan beli saham pada momentum yang benar. 

Mari kita bahas satu per satu... 

1. Memilih saham yang tepat 

Karena harga saham itu pasti ada fluktuatifnya, maka sangat mungkin saham yang anda beli turun (tidak langsung naik). Tetapi kalau anda memilih saham yang tepat untuk trading, maka saham2 yang anda beli memiliki potensi naik / rebound yang lebih cepat. Beberapa kriteria utama saham2 yang bagus untuk dipilih adalah: 

- Saham yang likuid
- Saham yang mudah rebound setelah naik
- Saham-saham yang punya fluktuatif tren yang bagus 
- Saham-saham yang fluktuatif harganya bagus 

Praktik-praktik dan strategi screening / memilih saham bagus untuk mendapatkan stock pick trading yang berkualitas, bisa anda pelajari disini: Panduan Simpel & Efektif Memilih Saham Bagus. 

Jadi pemilihan saham yang tepat akan sangat menentukan seberapa lama saham anda bisa naik / rebound setelah anda beli. 

Di pasar saham banyak sekali saham yang berisiko tinggi, yang bisa menjebak trader ritel. Ada banyak saham yang harganya turun dan tidak naik diatas harga beli trader dalam jangka waktu yang lama. 

Oleh karena itu, poin pertama: Memilih saham yang tepat harus anda lakukan dan seleksi sebelum anda memutuskan untuk membeli saham. 

2. Beli saham pada momentum yang benar 

Jika anda sudah memilih saham yang tepat, anda harus membeli saham dengan momentum yang tepat. Momentum dalam trading sangat diperlukan karena sekalipun saham yang anda beli adalah saham2 yang bagus, tetapi kalau momentum beli yang anda lakukan tidak tepat, maka saham anda berpotensi turun. Baca juga: Strategi Beli Saham Saat Turun. 

Dalam hal ini, anda harus memahami praktik-praktik analisa teknikal dan kondisi market. Ada banyak strategi membaca momentum market dan timing buy saham yang bagus. Salah satunya adalah strategi buy on weakness (membeli saham saat harganya murah). 

Pelajari juga strategi menemukan saham diskon disini: Full Praktik Menemukan Saham Diskon & Murah. Baca juga: Praktik Trading: Buy On Weakness Saham. 

Jadi kesimpulannya, saham anda bisa naik lebih cepat asalkan anda membeli saham yang tepat dan momentum (timing) buy-nya juga benar. 

Strateginya, sebelum trading anda harus melakukan screening saham yang mau anda beli. Hal ini bisa membuat anda lebih fokus pada saham2 pilihan yang bagus saja. Sehingga, anda bisa meminimalkan jumlah cut loss trading anda. 

Kedua, perhatikan analisa teknikalnya. Kalau memang analisa teknikalnya masih belum layak beli (misalnya harganya masih terlalu tinggi), atau kondisi IHSG lagi drop, maka ada baiknya wait and see dulu. 

Sekarang saatnya anda mempraktikannya dalam trading anda.. Salam Profit.

0 komentar:

Post a Comment

Silahkan bertanya apapun tentang saham, saya sangat welcome terhadap komentar rekan-rekan.