Website edukasi saham, ekonomi makro, rekomendasi, investasi saham, analisis saham dan strategi trading.

Frekuensi Trading Saham Ideal

Istilah frekuensi trading saham pasti tidak asing lagi bagi anda para trader. Saya rasa semua trader sudah mengetahui arti dari frekuensi trading. Yap, frekuensi trading menunjukkan jumlah (banyak sedikitnya) trading saham (buy dan sell) yang anda lakukan dalam kurun waktu tertentu.  

Semua trader pasti sudah memahaminya. Jadi yang ingin saya bahas di pos ini adalah: Seberapa banyak frekuensi trading yang sebaiknya anda lakukan sebagai trader? Dan apa kaitan antara frekuensi trading dengan target take profit trading?

Kenapa saya bahas ini? Karena dua hal inilah yang seringkali belum dipahami oleh para trader, sehingga trader cenderung sering salah mengambil keputusan trading.  

Terkait berapa banyak sedikitnya frekuensi trading yang anda lakukan, itu semua tergantung dari preferensi anda. Maksud saya begini, kalau anda mau menjadi swing trader / trading mingguan, maka frekuensi trading anda otomatis harus lebih sedikit. 

Sedangkan jika anda ingin meningkatkan frekuensi trading anda lebih banyak, maka ada baiknya melakukan trading dengan jangka waktu yang lebih pendek, misalnya trading harian (intraday) atau trading beberapa hari saja. Baca juga: Strategi Trading Intraday & One Day Trading Saham.

Banyak sedikitnya frekuensi trading saham juga sangat menentukan target take profit ideal yang harusnya terapkan dalam trading.  

Jika frekuensi trading anda semakin sering / banyak, maka target take profit anda hendaknya semakin "KECIL". Sebaliknya, semakin sedikit frekuensi trading, maka target take profit hendaknya semakin TINGGI. 

Nah, disinilah trader seringkali salah. Banyak trader yang ingin trading harian, yang aktif mengincar saham2 yang bisa naik jangka pendek, tapi trader juga ingin untung 5%, 15% terus setiap harinya. 

Hal inilah yang saya katakan sebagai tindakan tidak rasional seorang trader. Bisakah anda mencari saham yang naik terus 10% tiap hari? Adakah saham yang bisa naik 15% tiap hari? 

Jawabannya: Ada. Tapi bukankah saham2 seperti ini sangat berisiko, tidak likuid, dan sering terkena suspensi? Anda mungkin bisa untung 10% hari ini. Tapi apakah anda bisa terus konsisten selama 1 tahun? 3 tahun? 

Faktanya, banyak trader yang mencoba meningkatkan frekuensi trading dan target profit yang terlalu tinggi, ujung2nya trader rugi besar, tidak bisa untung konsisten. 

Justru sebaliknya, trader yang mengincar take profit yang logis, yaitu sekitar 1-3% harian, dengan memilih saham2 yang lebih berkualitas, trader bisa mendapatkan keuntungan konsisten dalam jangka panjang. 

Apalagi saham2 yang naik dalam jangka pendek, dan yang risikonya kecil, pada umumnya saham2 tersebut tidak akan naik sangat tinggi, kecuali dalam jangka yang lebih panjang.

Itu artinya semakin sering frekuensi trading, maka ada baiknya anda mengambil target profit yang lebih rendah namun konsisten.  

Meskipun secara kasat mata persentasenya terlihat kecil, tetapi akumulasi profit anda sebenarnya sangat BESAR. Anda yang sudah punya pengalaman trading, anda akan mengetahui bahwa profit harian 1-3% secara konsisten itu bukanlah profit yang kecil. 

Sebaliknya, banyak juga penganut swing trader yang nggak sabaran. Maunya incar untung 10% dalam beberapa minggu, sudah analisa saham ini itu, tapi saham baru naik 0,7% sehari-dua hari langsung dijual. 

Padahal kalau ada saham itu pasti memiliki fluktuatif. Kalau ada saham yang bisa anda simpan dan naik berpotensi tinggi dalam mingguan, harusnya anda meningkatkan target profit anda, tetapi frekuensi trading anda lebih sedikit. Baca juga: Panduan Simpel & Efektif Menemukan Saham Bagus

Itulah yang ingin saya sampaikan pada anda mengenai frekuensi trading saham. Anda harus pahami bahwa semakin banyak frekuensi trading, target take profit harus ditetapkan lebih kecil, demikian juga sebaliknya. 

Anda yang jeli baca pos ini kemudian bertanya: "Untungnya banyak mana, frekuensi trading dikit atau banyak?"

Semua sama2 untung. Saya tidak bisa mengatakan lebih untung yang mana, lebih baik yang mana. Karena semua tergantung dari strategi yang anda gunakan, tingkat kecocokan anda terhadap tipikal trading, besar kecilnya modal anda, pengalaman anda dan lain2.

Namun intinya, anda yang sudah baca pos ini, anda harus bisa menerapkan frekuensi trading dan target take profit yang benar. 

0 komentar:

Post a Comment

Silahkan bertanya apapun tentang saham, saya sangat welcome terhadap komentar rekan-rekan.