Website edukasi saham, ekonomi makro, rekomendasi, investasi saham, analisis saham dan strategi trading.

Beli Saham Cepat Profit? Belilah Saham Blue Chip

Banyak rekan-rekan trader bertanya pada saya bagaimana cara mencari saham-saham yang bisa cepat naik. Pertanyaan ini sebenarnya jawabannya bisa sangat beragam. 

Saham yang bisa memberikan profit yang cepat (sahamnya naik cepat dibandingkan saham2 lainnya) ada banyak sekali, dan semua itu juga tergantung dari kondisi market. Bahkan, saham2 lapis tiga / saham gorengan bisa naik lebih cepat dibandingkan saham2 LQ45. 

Namun, seberapa berani anda membeli saham gorengan dengan size (lot) yang banyak? Tentu saja hal ini akan sangat berisiko, terutama kalau anda masih pemula. Nah, cara lebih aman untuk trading dan bisa menghasilkan profit yang lebih cepat, adalah dengan mengincar saham blue chip.

"Kenapa harus blue chip Pak Heze? Bukannya blue chip biasanya naiknya lambat?" Tanya anda

Saham blue chip terkadang naiknya lebih lambat dibandingkan saham2 lain, karena seperti saya katakan di awal tadi, kondisi market juga menentukan pergerakan saham. Memang ada kalanya saham2 lapis 2 yang lebih sering manggung. 

Namun dalam kondisi IHSG sedang turun, saham2 blue chip pada umumnya akan ikut turun juga, karena saham2 blue chip adalah saham yang kapitalisasi pasarnya paling besar dibandingkan saham2 non blue-chip, maka pengaruh saham2 blue chip terhadap IHSG sangat besar. Jadi semakin dalam IHSG turun, saham2 blue chip biasanya juga turun semakin banyak.

Tidak selamanya IHSG akan turun. Tidak selamanya pelaku pasar akan jualan saham terus. Saat IHSG sudah mencapai titik jenuh jualnya, saat para pemain besar sudah kehabisan amunisi, mau nggak mau pasti IHSG akan berbalik rebound, entah dalam jangka waktu sehari saja atau bahkan satu minggu. 

Disitulah anda akan menemukan banyak sekali saham2 blue chip diskon. Sesuai prinsip analisa teknikal, trader akan selalu mengincar saham2 yang sedang diskon, sedang murah. Ketika waktunya IHSG technical rebound, saham2 blue chip yang awalnya sudah koreksi inilah yang (hampir) pasti akan manggung lagi alias naik kencang. 

Anda hanya perlu memanfaatkan momentumnya saja, untuk beli di harga bawah, dan segera jual saat sahamnya sudah naik tinggi. Dan tentunya, anda harus mengimbanginya dengan psikologis trading, dan manajemen modal yang baik. Baca juga: Full Praktik Menemukan Saham Diskon yang Naik. 

So, anda nggak perlu mengincar saham2 gorengan yang terlalu high risk (kecuali kalau anda tahu cara tradingnya). Kalau anda mau nunggu saham2 blue chip turun, dan beli di harga bottom (buy on weakness), anda sudah bisa mendapatkan profit yang besar, dengan risiko lebih kecil.


Diatas adalah salah satu contoh transaksi saham BBRI (salah satu saham blue chip) yang saya lakukan saat IHSG sedang turun. Saya buy BBRI di harga 3.030 dan 2.990, sehingga harga rata2nya jadi 3.015. Dan benar saja, di akhir sesi II, BBRI bisa rebound dengan cepat ke 3.060, saat IHSG sudah jenuh jual, dan mulai berbalik rebound. 

Memang anda perlu berlatih untuk membaca kondisi pasar / IHSG. Tapi tenang aja, kalau udah sering menganalisa pasar, anda lama-kelamaan pasti akan terbiasa menentukan momentum yang bagus. Dengan menganalisa dan memanfaatkan momentum inilah, anda bisa terhindar dari judi  /gambling dalam trading, sehingga anda bisa menjadi sophisticated trader / trader yang berpengalaman. 

0 komentar:

Post a Comment

Silahkan bertanya apapun tentang saham, saya sangat welcome terhadap komentar rekan-rekan.