Website edukasi saham, ekonomi makro, rekomendasi, investasi saham, analisis saham dan strategi trading.

Membeli Saham Murah: Jangka Pendek dan Jangka Panjang

Prinsip meraup untung besar dari trading saham salah satunya adalah mencari atau membeli saham yang harganya murah. Tidak jarang kita mendengar trader, analis, broker yang menyarankan atau berpendapat untuk membeli saham yang lagi murah. 

Namun, tidak banyak trader yang memahami makna 'saham yang murah'. Apa sebenarnya saham yang murah itu? Bagaimana kita bisa mengetahui kalau saham tersebut murah? Karena seringkali saham yang kelihatannya sudah murah, ternyata masih turun lagi. Atau sebaliknya, saham yang kelihatannya mahal, sebenarnya masih murah dan bisa naik tinggi. 

Saham murah dalam konteks main saham adalah saham diskon. Artinya, saham-saham yang harganya sudah rendah, dan memiliki potensi untuk rebound. Saham murah pasti akan selalu diincar trader. 

Saham diskon ibarat anda membeli barang di supermarket. Supermarket akan mulai ramai kalau sedang ada promo atau diskon besar. Anda mungkin ke supermarket dengan tujuan mencari barang diskon. Konsep ini sama dengan membeli saham. Kalau ingin membeli saham, salah satunya belilah saham diskon.

Sekarang anda sudah tahu apa sedikit banyak tentang saham murah. Omong-omong tentang 'beli saham murah', anda harus mengetahui tujuan main saham anda. Apakah anda membeli saham dengan tujuan trading atau investasi? 

Karena mencari saham murah untuk trading tidak sama dengan mencari saham murah untuk investasi. Perbedaan utamanya terletak pada analisis yang digunakan. 

Trader mencari saham murah menggunakan indikator analisis teknikal. Indikator-indikator yang dapat anda gunakan dan cukup akurat adalah garis support dan resisten, dan perpaduan dengan stochastic. Selain itu, membaca chart pattern dan pola-pola yang terbentuk pada candlestick juga dapat menentukan apakah saham sudah tergolong murah atau masih mahal. 

Sedangkan seorang trader jangka menengah (diatas 1 bulan) dan investor mencari saham dengan menggunakan indikator-indikator fundamental. Kita semua tahu indikator2 yang paling sering digunakan investor untuk mencari saham murah adalah indikator Price Earning Ratio (PER) dan Price Book Value (PBV). 

Ada beberapa kesalahan pebisnis saham dalam mencari saham murah:

1. Salah menggunakan indikator  

Saking populernya PER dan PBV, akhirnya banyak trader jangka pendek yang menggunakan indikator2 tersebut untuk mencari saham murah. Artinya, banyak trader yang tidak melihat grafik, namun hanya menggunakan PER untuk membeli saham. Padahal, secara momentum harga saham sudah naik tinggi.

Bukan berarti PER tidak penting untuk trader. Saya pernah menuliskannya disini: Seberapa Penting Price Earning Ratio (PER) untuk Trader? Namun PER bukanlah satu-satunya indikator yang anda gunakan untuk melihat saham yang diskon jangka pendek. PER hanyalah salah satu ukuran, dan tidak ada yang absolut. Yang paling penting, sebagai trader anda harus melihat MOMENTUM

Demikian juga, tidak sedikit trader jangka menengah yang membeli saham hanya melihat stochastic. Padahal stochastic sifatnya jangka pendek / momentum, dan sulit untuk kita andalkan pada time frame jangka menengah.  

Kesalahan2 trader ini, membuat trader akhirnya salah memilih saham murah karena trader tidak tahu analisis apa yang harus digunakan.  

2. Saham murah tidak sama dengan saham harga rendah

Apakah anda saat ini sedang berpikir harga saham 500 lebih murah daripada harga saham 7.000? Apakah anda berpikir harga saham yang turun dari 600 ke 500 adalah diskon, sedangkan harga saham yang berada di harga 3.000 sudah mahal? 

Nah dengan memahami indikator2 yang harus digunakan untuk mencari saham murah alias diskon, anda akan tahu kalau harga saham 400 belum tentu lebih tentu lebih murah daripada harga saham 7.000. 

Sebagai contoh, harga saham LPKR pernah sideways terus di harga 478. Sedangkan saham BMRI harganya saat itu 7.550. Namum karena secara indikator harga saham BMRI tergolong murah, BMRI dengan cepat naik ke 7.800, sedangkan LPKR tetap di 478. Jadi sekali lagi, harga saham yang murah secara nominal belum tentu adalah saham murah (diskon).    

Kesimpulan kita di pos ini adalah: Kalau mau cari saham murah, pahami konsepnya dulu. Kalau anda sudah paham konsepnya, anda tinggal mempraktikkan dan mengasah ketajaman anaisis anda. Memang nggak ada yang instan. Namun, jauh lebih baik jika anda sudah paham arah yang benar. Anda hanya tinggal melangkah dan berproses. 

0 komentar:

Post a Comment

Silahkan bertanya apapun tentang saham, saya sangat welcome terhadap komentar rekan-rekan.