Website edukasi saham, ekonomi makro, rekomendasi, investasi saham, analisis saham dan strategi trading.

Analisa Saham dengan Jurnal Trading

Ada salah satu cara analisa saham yang bisa anda lakukan, agar anda lebih mahir dan jeli dalam menganalisis. Caranya yaitu dengan menulis jurnal trading anda sendiri. Sederhananya, jurnal trading itu ibarat buku diary. Dalam buku diary anda menuliskan aktivitas anda sehari-hari. 

Jurnal trading juga kurang lebih memiliki fungsi yang sama. Namun bedanya jurnal trading memiliki manfaat yang jauh lebih banyak, karena dengan memiliki jurnal trading, anda sebenanrya telah melakukan suatu riset trading. 

Jurnal trading dilakukan dengan cara menuliskan setiap akitivitas beli dan jual saham. Namun tidak hanya berhenti saham disitu saja. Selain menuiskan saham yang anda bei dan jual, anda juga menambahkan catatan analisis yang anda gunakan dalam membeli saham, serta anda screen shoot pola teknikal grafik saham yang anda gunakan sebagai dasar untuk trading. 

Kemudian anda bertanya: "Bung Heze, bagaimana format jurnal trading yang baik?"

Tidak ada format khusus. Anda bisa membuat sesuka hati anda, asalkan anda bisa merasa nyaman dengan jurnal trading anda. Sebagai contoh, anda  bisa beberapa kolom seperti dibawah ini: 



Hal ini memang tidak banyak dilakukan oleh trader, bahkan mungkin sebagian dari anda tidak terpikir membuat analisa seperti ini saat anda membeli dan menjual saham. Maka dari itu saya menuliskannya di pos ini. Mengapa jurnal trading ini perlu? 

Dengan menulis jurnal trading anda bisa mengetahui pola-pola saham yang bisa membuat anda profit. Misalnya, dari 20 catatan jurnal trading anda, 15 transaksi saham diantaranya anda mendapat profit. Ternyata dari 15 pola grafik yang anda analisa tersebut, sebagian besar pola yang membuat anda profit adalah perpaduan analisis support-resisten dengan stochastic. 

Sehingga, kedepan anda bisa mencari lagi saham-saham yang anda kombinasikan dengan support-resisten serta stochastic untuk anda tradingkan. Dengan cara ini, anda bisa ingat terus pola saham yang cocok untuk anda, dan bisa memberikan profit. 

Selain itu, anda juga bisa mengetahui kenapa anda cenderung rugi. Anda bisa lebih paham apa yang selama ini membuat anda rugi dalam trading. Jadi let say selama 10 kali transaksi saham yang anda tulis di jurnal, ternyata 8 diantaranya anda rugi. 

Nah, karena anda sudah menuliskan analisa dan grafik real time yang anda gunakan saat membeli saham, anda bisa melihat kembali kenapa anda bisa rugi. Jika ternyata anda selalu membeli saham saat IHSG sudah naik tinggi, dan saat saham2 naik tinggi, maka disini anda bisa mengambil kesimpulan: Hindari membeli saham yang harganya sudah naik tinggi. Tunggu saham koreksi, baru kemudian anda buy.

Itulah kegunaan dan contoh cara melakukan analisa trading dengan jurnal trading pribadi.  Banyak trader yang tidak terpikir melakukan analisa ini, sehingga tidak sedikit trader yang rugi tapi terus mengulanginya karena tidak tahu kenapa trader bisa rugi.

Atau sebaliknya banyak juga trader yang mendapat profit tapi tidak tahu kenapa mereka profit. Hal ini sangat disayangkan karena ketika anad profit seharusnya anda bisa memahami pola grafik yang membuat anda profit (kecuali kalau anda profit hanya karena asal membeli alias hoki itu beda lagi ceritanya).

Dari ulasan saya tentang jurnal trading ini, anda bisa mencoba untuk mempertimbangkan membuat dan menganalisa saham dengan jurnal yang anda buat sendiri. 

0 komentar:

Post a Comment

Silahkan bertanya apapun tentang saham, saya sangat welcome terhadap komentar rekan-rekan.