Website edukasi saham, ekonomi makro, rekomendasi, investasi saham, analisis saham dan strategi trading.

Beli Saham di Harga Tinggi: Faktor Fear dan Rasional

Pada saat harga saham terus mengalami kenaikan, akan ada banyak trader yang mulai berbondong-bondong membeli saham. Semakin banyak trader membeli saham yang sudah naik, euforia pun terjadi. Dan perlu anda ketahui, euforia adalah sesuatu yang sangat berbahaya di pasar saham. 

Saham yang naik karena faktor euforia, akan sangat berisiko bagi trader. Hal ini juga pernah saya bahas di pos tentang fase siklus saham. Anda bisa baca disini: Memahami Fase Siklus Harga Saham.  

Kalau anda ingin membeli saham yang sudah naik tinggi, anda harus bisa membedakan, apakah anda membeli karena faktor FEAR atau memang karena faktor RASIONALITAS. 

MEMBELI SAHAM KARENA FAKTOR FEAR (TAKUT) 

Seberapa banyak dari anda yang membeli saham dengan tujuan ingin cepat kaya? Trader yang melihat saham yang sudah naik terlalu tinggi, kemudian segera membeli sahamnya dengan tujuan agar tidak 'ketinggalan kereta', ingin segera kaya karena berharap sahamnya akan naik lebih tinggi lagi, inilah yang dinamakan dengan membeli saham karena faktor fear. 

Kenyataannya, 90% trader membeli saham yang sudah naik tinggi karena faktor fear alias takut. Coba perhatikan grafik saham dibawah ini. 



Harga saham yang naik tinggi diawali ketika terjadi rumor, berita yang bisa mengangkat harga sahamnya. Selain itu, faktor rebound juga bisa membuat harga saham naik kencang. 

Setelah saham rebound, saham tersebut umumnya akan menjadi hot topic dikalangan trader, dan tidak sedikit trader yang bisa mencetak profit yang besar. Sebagian trader yang belum sempat membeli sahamnya, berpikir kalau saham ini akan naik lagi. 

"Saham ini lagi tinggi nih. Banyak yang untung cepat dari saham ini. Saya ikut beli, semoga bisa naik lagi, daripda saya ketinggalan kereta" 

Trader yang membeli saham di harga yang sudah tinggi, tidak lama kemudian harga sahamnya langsung turun dengan cepat, sehingga sebagian trader yang ingin cepat kaya, keinginan tersebut tidak dapat terwujud.  

Kalau anda ingin membeli saham di harga tinggi karena faktor fear ini, maka ada baiknya anda tidak eksekusi order beli anda dan alangkah baiknya, jika anda mau menunggu harga saham koreksi terlebih dahulu. 

Hal ini berkaitan dengan psikologis trader. Maka dari itu, dalam trading seorang trader harus mampu mengatur psikologis trading dengan baik. Baca juga: Materi Tentang Psikologis Trading dan Mindset Investor. 

MEMBELI SAHAM DENGAN PERTIMBANGAN RASIONAL 

Setelah membaca paragraf2 sebelumnya, tiba2 anda punya pertanyaan bagus: 

"Bung Heze, saya beberapa kali menemukan saham yang sudah naik tinggi, tapi kenyataannya bisa naik lagi setelahnya. Bukannya saham yang sudah naik tinggi juga ada potensi untuk naik lagi?"

Anda benar. Contohnya saham NIKL yang harganya naik dari Rp100 sampai Rp500. Kemudian NIKL dalam jangka panjang masih naik lagi sampai 4.000. 

Jadi, membeli saham di harga yang sudah tinggi bisa anda lakukan hanya jika anda memiliki PERTIMBANGAN RASIONAL. Artinya, anda memang memiliki analisa yang kuat kalau saham tersebut bakalan naik dalam time frame yang lebih panjang misalnya. 

Apabila anda membeli saham yang sudah naik tinggi hanya karena ingin cepat kaya, takut nggak kebagian 'barang', maka keputusan trading ini bukanlah keputusan trading yang bijaksana. 

Memang tidak ada yang absolut di pasar saham. Namun dengan memiliki pertimbangan rasional, trading plan anda akan jauh lebih baik ketimbang anda membeli saham karena faktor fear, yang membuat trading anda menjadi acakadut.

Pertimbangan membeli saham di harga yang sedang naik-naiknya, harus dibarengi pula dengan faktor pengalaman trading. I mean, kalau anda masih minim pengalaman trading, ada baiknya hindari saham2 yang sedang naik tinggi, karena saham2 seperti itu memang memiliki potensi koreksi yang cepat setelah mencapai kenaikan dalam harga tertentu.  

Pos ini sebenarnya bukan hanya diterapkan untuk saham, tapi juga untuk forex bahkan untuk mata uang digital cryptocurrency yang saat ini sangat ramai diperbincangkan hampir di seluruh dunia, yaitu Bitcoin, di mana Bitcoin ini menurut penulis juga sangat berisiko, karena ketika Bitcoin terus saja naik, dan orang2 yang tidak paham tentang Bitcoin kemudian membelinya, maka ketika bubble itu pecah, pupuslah harapan untuk kaya sekejap mata.

0 komentar:

Post a Comment

Silahkan bertanya apapun tentang saham, saya sangat welcome terhadap komentar rekan-rekan.