Website edukasi saham, ekonomi makro, rekomendasi, investasi saham, analisis saham dan strategi trading.

Harga Saham dan Volume, Mana yang Lebih Penting?

Salah satu analisis teknikal yang berperan penting, dan cukup banyak digunakan adalah analisa VOLUME. Kalau anda baca pos ini: Cara Menggunakan Volume Saham dan Forex, saya mengatakan bahwa volume sebenarnya juga merupakan cerminan psikologis pasar. 

Volume bisa mengukur seberapa besar minat pasar. Sebagai contoh, ketika harga saham naik diiringi dengan volume besar, maka hal ini bisa menandakan bahwa minat pasar terhadap saham tersebut besar, sehingga kemungkinan harga saham naik keesokan hari ada peluang naik. 

Jadi mana yang lebih penting, menganalisis harga saham atau volume? Bukankah volume itu adalah indikator yang tidak bisa diabaikan untuk memprediksi kecenderungan minat pasar? 


Sebenarnya, menganalisis harga saham LEBIH PENTING daripada volume. Lho kok? Kenapa saya katakan demikian? Ada beberapa alasan: 

1. Dasar analisis analisis teknikal terletak pada harga saham bukan volume. 

Volume itu hanyalah salah satu indikator dari banyak indikator lainnya. Namun terbentuknya candlestick harga saham lebih mencerminkan pergerakan harga yang sesungguhnya pada grafik. 

Analisa harga saham disini adalah analisa Open, High, Low dan Close atau biasa disingkat dengan OHLC. Saya pernah membahas contoh analisisnya disini: Cara Sederhana Menganalisis Harga Saham.  

Nah, kalau anda nggak paham cara menganalisis harga saham, nggak tahu cara menganalisis OHLC, jangan berharap anda bisa mengerti volume. Analisis OHLC itu lebih luas ketimbang volume, di mana analisis harga saham bisa digunakan untuk melihat kecenderungan tren, support-resisten dan sebagainya. Sedangkan volume "hanyalah" indikator tambahan. 

Jadi sekali lagi, analisis teknikal yang sangaaaaat dasar, tapi bisa digunakan untuk analisis2 lanjutan adalah analisis OHLC, bukan volume. Volume hanyalah indikator yang bertujuan alat bantu trader membaca kecenderungan minat pasar. Paham sampai disini? 

2. Volume bisa menipu

Kalau anda melihat volume yang sangat besar pada saat itu, bisa jadi volume besar itu adalah "tempelan" bandar, bukan karena benar2 asli minat pasar yang sangat besar saat itu. 

Biasanya pada saham2 yang kurang likuid, analisis volume bisa jadi ada kemungkinan menipu. Ketika volume besar, ternyata besok harga saham justru cenderung turun. 

Itulah dua alasan utama mengapa harga saham lebih penting dibandingkan dengan volume. Saya masih banyak menemukan trader yang lebih condong menganalisis volume daripada memperhatikan kecederungan harga sahamnya. Trader beranggapan bahwa melihat volume itu lebih simpel dan akurat. Anggapan ini kurang tepat.  

Karena volume sifatnya adalah indikator, maka volume juga tidak bisa berdiri sendiri. Ingat, saya sama sekali tidak mengatakan kalau volume tidak penting. Volume itu penting. 

Hanya saja, harga saham tetap lebih penting ketimbang volume, karena inti dari trading sebenarnya adalah bagaimana anda bisa menganalisis harga saham yang tercermin dari Open, High, Low, Close.

Kalau saya beri analoginya tentang mana yang plebih penting antar volume dan harga saham kira-kira seperti: Seorang atlet lari marathon selain berlatih lari jarak jauh, kemungkinan besar mereka juga berlatih di tempat gym untuk menjaga kebugaran. 

Nah, kalau anda tanya mana yang lebih penting bagi seorang atlet marathon: Berlatih lari atau berlatih gym? Tentu saja berlatih lari, karena yang dipertandingkan di olahraga marathon adalah lari, bukan olahraga gym kan?

Tapi bukan berarti latihan gym itu tidak penting bagi seorang atlet marathon. Olahraga gym juga berguna bagi atlet marathon untuk menjaga kebugaran fisiknya. Namun, hal utama yang perlu diperhatikan seorang atlet marathon adalah  bagaimana mereka mampu berlari sampai puluhan kilometer dan mencapai finish. Kira-kira seperti itu analoginya. 

0 komentar:

Post a Comment

Silahkan bertanya apapun tentang saham, saya sangat welcome terhadap komentar rekan-rekan.