Website edukasi saham, ekonomi makro, rekomendasi, investasi saham, analisis saham dan strategi trading.

Investor Saham yang Tidak Sabaran

Pada saat saham PPRO masih awal melantai di Bursa saham (harganya masih 185-an), saya pernah menyarankan pada beberapa rekan yang memang ingin 'investasi saham', untuk membeli saham PPRO ini. Hal ini dikarenakan saya melihat prospek saham ini sampai satu tahun kedepan memang cukup bagus. 

Setelah satu bulan, ternyata benar saham PPRO mulai tampak merangkak naik (walaupun pelan namun pasti). Saat harga saham PPRO sudah naik agak banyak dalam tiga bulan, tiba-tiba salah seorang rekan yang pernah saya rekomendasikan beli PPRO kontak saya lagi.

Intinya, kenaikan saham PPRO ini sudah membuat cuan dan akhirnya sahamnya dijual salam dalam jangka waktu 4 bulan. Padahal, tujuan utamanya sebenarnya adalah untuk investasi. Namun, saham PPRO baru naik 3 bulan saja sudah dijual. 

Wah.. Wah.. Ini sih namanya bukan investasi saham. Tetapi lebih ke arah trading mid term. Nah, saya sebenarnya sering menjumpai kasus dimana seseorang yang awalnya ingin menjadi investor, tetapi saat harga sahamnya baru naik sedikit langsung take profit.

Yang lebih parah lagi, maunya jadi investor tapi ketika harga saham turun sedikit langsung cut loss. Alias: Investor saham yang nggak sabaran. Kalau anda ingin menjadi investor saham, kuncinya adalah: Anda harus sabar. 

Seorang investor saham sama sekali tidak terpengaruh fluktuatif jangka pendek. Harga saham dalam jangka pendek, suka atau tidak suka pasti akan turun sampai ke titik tertentu. Namun ada saatnya harga saham akan rebound lagi. Jika memang fundamental perusahaan bagus, dalam jangka panjang harga saham akan naik tinggi. 

Kalau anda menjadi investor, tetapi tidak sabaran (lihat harga saham naik langsung jual untung), maka ada baiknya anda mengevaluasi diri anda. Apakah anda lebih cocok menjadi investor atau menjadi trader?

Pada umumnya, ketika seseorang mudah tergoda menjual saham yang naik sedikit, maka dia lebih cocok menjadi trader saham, karena seorang investor tidak akan menjual saham minimal selama jangka waktu satu tahun. Investor lebih melihat value perusahaan, ketimbang memperhatikan fluktuatif harga saham. Baca pos: Menjadi Trader atau Investor Saham?

0 komentar:

Post a Comment

Silahkan bertanya apapun tentang saham, saya sangat welcome terhadap komentar rekan-rekan.