Website edukasi saham, ekonomi makro, rekomendasi, investasi saham, analisis saham dan strategi trading.

Angka Psikologis di Pasar Saham

El Heze
Pada saat trading saham ketika anda menyimak rekomendasi analis, rekomendasi broker anda, anda mungkin sering mendengar "angka psikologis". Misalnya broker anda mengatakan: "Saham INCO resisten psikologisnya di 3.000". Saham MPPA suppor psikologisnya di 1.200". Tahukah anda apa yang dimaksud dengan kata 'psikologis'?

Mudahnya, angka psikologis adalah angka yang mudah diingat. Contoh angka psikologis adalah: 50, 100, 200, 300, 400, 500, 1.000, 2.000  dan seterusnya. Coba anda bayangkan, lebih mudah mana mengingat angka 1.100 atau mengingat angka 1.095? Atau lebih mudah mana mengingat angka 1.500 dengan 1.497? 

Tentu saja angka 1.100 dan angka 1.500 lebih mudah diingat. Inilah yang dinamakan dengan angka psikologis. Okey, lalu apa hubungannya sama saham? Kok banyak yang menggunakan angka psikologis sebagai support maupun resisten? Lalu, apa kegunaan angka psikologis untuk trading saham? Mengapa anda perlu tahu angka psikologis? 

Pada umumnya, level psikologis merupakan "patokan" harga bagi para pelaku pasar untuk menentukan level support-resisten harga saham. Pada harga psikologis (karena mudah dan enak diingat), biasanya pada harga tersebut terdapat banyak sekali para pelaku pasar yang memasang order pada harga yang bulat (psikologis). 

Sehingga, level psikologis tersebut terkadang susah ditembus, saking banyaknya pelaku pasar yang order pada harga psikologis tersebut. Jadi, ketika level psikologis sudah ditembus, maka hal ini bisa menjadi konfirmasi harga saham akan naik (saat kondisi saham uptrend) atau harga saham akan turun (saat kondisi saham downtrend). 

Jika harga saham menembus kenaikan angka psikologis tertentu, hal tersebut bisa menjadi konfirmasi bahwa saat itu adalah saatnya beli, atau merupakan saat dimana harga saham akan terus naik. Demikian juga sebaliknya, jika harga saham turun.  

Biasanya angka psikologis ini bisa menjadi support dan resisten kuat, karena angka psikologis susah ditembus (karena banyaknya order pada harga psikologis). Pada saat 


Perhatikan pada contoh diatas. Angka 1.400 menjadi angka psikologis yang susah ditembus. Demikian juga dengan angka 1.700 yang susah ditembus dan akhirnya menjadi resisten kuat. Perhatikan pula angka 2.000. Angka 2.000 ketika sudah tercapai harganya langsung turun lagi (terjadi sebanyak dua kali). Hal ini menunjukkan bahwa angka psikologis bisa menjadi sebuah support dan resisten sebuah saham. 

2 komentar:

  1. terima kasih ilmunya gan, saya mmng kurang faham tentang harga psikologis ini

    ReplyDelete

Silahkan bertanya apapun tentang saham, saya sangat welcome terhadap komentar rekan-rekan.